Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Implementasi

89 saat penerimaan rapor orangtua dan guru berdiskusi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak. Orangtua bisa bebas bertanya kepada guru tanpa ada yang ditutup-tutupi. Semua pertumbuhan dan perkembangan siswa tercatat dengan jelas di rapor, sehingga orangtua bisa memahami pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya dengan baik”. CW-10. Dokumentasi catatan bimbingan siswa terlampir pada halaman 234. Dokumentasi rapor terlampir pada halaman 238. 7 Prinsip Kesesuaian Implementasi prinsip penilaian kesesuaian yang dilakukan oleh guru dapat dilihat dalam wawancara dan dokumentasi sebagai berikut. “Penilaian yang dilakukan guru harus sesuai antara hasil yang diperoleh siswa dengan apa yang dilakukan siswa. Karena penilaian yang digunakan guru adalah penilaian yang apa adanya dan secara gamblang. Semua pertumbuhan dan perkembangan anak ada catatannya dan terdokumentasi dengan baik”. CW-02. “Apa yang dilakukaan siswa udah sesuai dengan nilai yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa dilihat di catatan penilaian siswa berupa observasi, unjuk kerja, percakapan atau tanya jawab, penugasan, dan hasil karya siswa yang terdokumentasikan dengan baik oleh guru”. CW-08. Dokumentasi catatan penilaian harian terlampir pada halaman 224.

b. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Implementasi

Prinsip-Prinsip Penilaian dalam Evaluasi Pembelajaran di TK Negeri 2 Yogyakarta Dalam implementasi prinsip-prinsip penilaian dalam evaluasi pembelajaran di TK Negeri 2 Yogyakarta memiliki faktor penghambat dan faktor pendukung. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap berlangsungnya implementasi prinsip-prinsip penilaian dalam evaluasi pembelajaran di TK Negeri 2 Yogyakarta. Hal ini dapat terlihat dalam catatan wawancara. “Semua guru di TK ini sudah lulusan S1, jadi sudah memenuhi standar kualifikasi pendidik PAUD terutama PAUD formal seperti TK. Yang sudah S1 namun bukan dari pendidikan khususnya PAUD maka kami ikutkan 90 pelatihan-pelatihan, workshop. Bisa juga bertanya dan saling bertukar pendapat dengan guru lainnya yang sudah S1 dari bidang PAUD. Kami memiliki enam orang guru dari sarjana PAUD. Empat orang guru lulusan Universitas Terbuka UT, dan dua orang guru lulusan dari PG PAUD UNY. Sehingga sudah mengerti ilmu tentang anak dan aplikasinya di TK seperti apa terutama dalam hal penilaian kepada siswa. Karena dari hasil penilaian kita dapat mengetahui kualitas mengajar guru, proses perkembangan siswa, dan adanya komunikasi antar orangtua dan guru.”CW-01. “Ibu kepala sekolah sebagai salah satu tim penyusun kurikulum di dinas mbak, jadi ya semuanya harus mengacu pada dinas dan semua administrasi harus rapi. Begitu juga dengan penilaian untuk siswa. Kadang ibu juga terjun langsung untuk melihat penilaian siswa, mau tidak mau kita sebagai guru harus siap kapan saja. Ibu juga memberikan masukan-masukan pada kami, mana yang kurang dan mana yang harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Hal ini lah yang membuat kita jadi rajin untuk menyelesaikan penilaian siswa tidak bisa ditunda-tunda.”CW-03. “Karena TK Negeri 2 Yogyakarta ini menjadi TK percontohan bagi TK lainnya. Semua TK merujuk pada TK kami, karena TK kami merupakan salah satu TK Negeri yang ada di Yogyakarta. Yang semua aturannya sesuai dengan yang ada di dinas. Sering TK kami juga dijadikan tujuan untuk study banding mahasiswa-mahasiswi dari universitas luar kota, bahkan juga dari universitas luar jawa.”CW-04. “Selain itu sekolah kami juga bermitra dan bekerjasama dengan instansi lainnya. Misalnya, Universitas Negeri Yogyakarta UNY berkerjasama dengan pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan sekolah kami sebagai sekolah laboratorium labschool pada tahun 2014.”CW-07. Berdasarkan wawancara dapat diketahui faktor pendukung dalam implementasi prinsip-prinsip penilaian dalam evaluasi pembelajaran di TK Negeri 2 Yogyakarta meliputi: 1 TK Negeri 2 Yogyakarta memiliki guru yang semuanya lulusan S1. 2 TK Negeri 2 Yogyakarta menjadi TK percontohan bagi TK lainnya, dan 3 TK Negeri 2 Yogyakarta memiliki kepala sekolah yang menjadi salah satu tim penyusun kurikulum di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. 91 Sementara faktor penghambat dalam implementasi prinsip-prinsip penilaian dalam evaluasi pembelajaran di TK Negeri 2 Yogyakarta meliputi: 1 guru memiliki tugas tambahan sebagai penanggungjawab ekstrakurikuler, dan 2 banyaknya format alat penilaian yang harus dikerjakan oleh guru. “Kadang sering ketereran mbak, karena harus menyiapkan alat drumband. Apalagi saat akan mengikuti lomba, setiap hari bisa latihan. Walaupun dibantu guru lainnya, namun tetap saja sebagai penanggungjawab itu harus bertanggungjawab semuanya. Kadang juga kalau pelatih drumband tidak datang, kita yang melatih siswa-siswi. Nanti akhirnya penilaiannya dibawa pulang ke rumah.”CW-02. “Saat ekstra sempoa juga harus dipastikan semua guru sempoa hadir di masing-masing kelas. Karena jika ada guru sempoa yang tidak hadir maka guru lah yang akan mengisinya. Apalagi saya sebagai penanggungjawab ekstra sempoa. Jadi, harus mengkonfirmasi kedatangan guru sempoa di masing-masing kelas.”CW-08. “Sebagai penanggungjawab ekstra fashion show dan menari juga gampang- gampang susah. Karena diawal semester harus memilih siapa saja yang mau ikut. Harus memikirkan gerakannya, jalannya, menyiapkan musiknya, menyiapkan radio, dan memastikan kedatangan guru pelatih pada saat latihan. Pelatih fashion show kita minta bantuan dari orangtua siswa sedangkan pelatih nari kami datangkan guru dari luar. Semua ini akan menjadi ribet ketika akan mengikuti lomba, kadang tugas utama guru terutama penilaian harus tertunda dan harus nglembur di sekolah.”CW-10. “Di kurikulum KTSP ini, alat penilaian yang digunakan ada lima. Setiap hari kelima alat penilaian tersebut harus digunakan. Dan harus menilai pada masing-masing anak.”CW-05. “Kadang sampai rumah pun harus membawa pekerjaan penilaian ini mbak. Karena di sekolah tadi tidak selesai. Sebenarnya kalau dulu bisa lebih ringkas. Kalau sekarang lebih banyak dan menjadi sendiri-sendiri.”CW- 06. “Kalau dulu dalam satu RKH sudah ada tabel alat penilaian beserta nama siswa, serta deskripsi perkembangannya. Sekarang harus dipisah-pisah menjadi satu-satu, per aspek perkembangan, per indikator, per deskripsi perkembangan, dan per siswa. sehingga menjadi dangat banyak, tidak ringkas seperti dulu.”CW-09. 92

9. Cara Mengatasi Faktor Penghambat