Prinsip Kesesuaian Implementasi Prinsip-prinsip Penilaian dalam Evaluasi Pembelajaran

117 yang guru lakukan adalah melerai mereka bertiga dan meminta mereka saling memaafkan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Prinsip kebermaknaan dalam aspek bahasa juga dilakukan oleh guru pada saat menulis rapor siswa. Di dalam rapor siswa R tertulis perkembangan- perkembangan siswa yang baik dan yang kurang baik, sudah baik, dan sangat baik. Perkembangan sosial emosional dan kemandirian, berkembang sesuai harapan dalam bertanggungjawab akan tugasnya, dan dapat bekerjasama dengan teman. Mulai berkembang perlu motivasi dalam mau meminjamkan miliknya, menghibur teman yang sedih, dan mentaati aturan permainan. Ketika orangtua membaca rapor putra-putrinya orangtua bisa memfasilitasi dan menstimulasi putra-putrinya dengan baik.

g. Prinsip Kesesuaian

Prinsip kesesuaian artinya penilaian menunjukkan kesesuaian antara hasil atau nilai yang diperoleh anak dengan apa yang dilakukan atau yang diajarkan guru. Artinya, nilai yang menggambarkan kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak itu memang benar-benar diperoleh dari kegiatan pelaksanaan program yang dilakukan guru di sekolah Anita Yus, 2011: 59. Prinsip kesesuaian dilakukan oleh guru ketika guru dapat menunjukkan bukti catatan penilaian siswa berupa observasi, unjuk kerja, percakapan atau tanya jawab, penugasan, dan hasil karya siswa yang terdokumentasikan dengan baik oleh guru. Semua penilaian yang dilakukan sudah sesuai antara nilai dan apa yang dilakukan siswa dapat dilihat dalam rangkuman penilaian yang menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang dimiliki oleh masing-masing anak. 118 Implementasi prinsip kesesuaian dalam evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk aspek perkembangan siswa sebagai berikut: 1 Nilai agama dan moral Prinsip kesesuaian dalam aspek nilai agama dan moral telah dilakukan oleh guru. Pada catatan penilaian harian format penilaian observasi di kegiatan pembelajaran demonstrasi menghafal do’a-do’a pendek yang bertujuan untuk mengenalkan Tuhan kepada siswa, guru menilai dengan cara mengamati masing- masing siswa saat siswa menghafal do’a-do’a pendek. Dari sebelas siswa yang masuk pada hari itu, lima siswa yang sangat hafal do’a pendek, lima siswa hafal do’a pendek, dan satu siswa mulai hafal do’a pendek. Nilai yang diberikan kepada siswa oleh guru sudah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh siswa di kegiatan menghafal do’a-do’a pendek. 2 Fisik Prinsip kesesuaian dalam aspek fisik, motorik kasar telah dilakukan oleh guru. Pada catatan penilaian harian format unjuk kerja di kegiatan pembelajaran merayap di bawah tali yang bertujuan untuk konsentrasi dan kekuatan, guru menilai dengan cara mengamati masing-masing siswa saat siswa merayap di bawah tali ± 50 cm yang diikatkan dengan kursi. Dari sepuluh siswa yang masuk pada hari itu, semua siswa dapat merayap di bawah tali dengan kuat dan tidak menyentuh tali. Nilai yang diberikan kepada siswa oleh guru sudah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh siswa di kegiatan merayap di bawah tali. 119 3 Kognitif Prinsip kesesuaian dalam aspek kognitif telah dilakukan oleh guru. Pada catatan penilaian harian format penugasan di kegiatan pemberian tugas membilang urutan bilangan dan menyebutkan lambang bilangan 1-10 yang bertujuan untuk ketelitian, ketepatan, kejelasan, kerapian, dan keberhasilan, guru menilai dengan cara mengamati masing-masing siswa pada saat mengerjakan dan melihat dari hasil penugasan siswa. Dari sembilan siswa yang masuk pada hari itu, empat siswa berkembang sangat baik, teliti, tepat, cepat, jelas, rapi, dan berhasil dan lima siswa lainnya teliti, tepat, jelas, rapi, dan berhasil dalam kegiatan membilang urutan bilangan dan menyebutkan lambang bilangan 1-10. Nilai yang diberikan kepada siswa oleh guru sudah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh siswa di kegiatan penugasan membilang urutan dan menyebutkan lambang bilangan 1-10. 4 Bahasa Prinsip kesesuaian dalam aspek bahasa telah dilakukan oleh guru. Pada catatan penilaian harian format penugasan di kegiatan memberi tanda ✓ perbuatan yang baik dan × perbuatan yang buruk yang bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang perbuatan baik dan buruk, aspek yang dinilai adalah kemandirian siswa. Guru menilai siswa dengan mengamati siswa pada saat memberi tanda dan melihat dari hasil penugasan siswa. Dari enam belas siswa yang masuk pada hari itu, tiga siswa sangat mandiri dalam memberi tanda, dan tiga belas siswa lainnya mandiri saat memberi tanda. Nilai yang diberikan kepada 120 siswa oleh guru sudah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh siswa di kegiatan memberi tanda ✓ perbuatan yang baik dan × perbuatan yang buruk. 5 Sosial dan Emosional Prinsip kesesuaian dalam aspek sosial dan emosional telah dilakukan oleh guru. Pada catatan penilaian harian format observasi di kegiatan berbicara tidak berteriak saat senam bersama di halaman yang bertujuan agar siswa terbiasa berbicara dengan sopan, guru menilai dengan mengamati siswa pada saat senam bersama di halaman sekolah. Dari enam belas siswa yang masuk pada hari itu dan mengikuti senam, seluruh siswa berbicara dengan tidak berteriak. Nilai yang diberikan kepada siswa oleh guru sudah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh siswa di kegiatan berbicara tidak berteriak saat senam bersama di halaman sekolah. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 58 Ayat 1 evaluasi belajar siswa dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Hal ini telah dilakukan oleh guru-guru di TK Negeri 2 Yogyakarta. Evaluasi belajar dilakukan dengan mengikutit proses tidak hanya sekedar melihat hasilnya saja. Dengan mengikuti proses saat kegiatan pembelajaran guru dapat mengetahui kemajuan dari masing-masing siswa. Apabila ada siswa yang mengalami kemunduran ataupun hambatan guru dapat mengetahui dengan cepat sehingga akan segera dilakukan perbaikan-perbaikan atau stimulasi-stimulasi pada siswa yang mengalami hambatan tertentu. Bagi siswa yang menunjukkan adanya 121 kemampuan diatas rata-rata maka guru dapat memberikan pengayaan, sedangkan siswa yang kurang dalam kegiatan tertentu guru dapat memberikan perbaikan. Kemampuan guru untuk melakukan penilaian belajar siswa melekat pada kompetensi pedagodik dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik meliputi kemampuan guru melakukan kegiatan penilaian proses dari belajar siswa serta memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi belajar siswa untuk kepentingan pembelajaran siswa Herman Yosep Sunu Endrayanto Yustiana Wahyu Harumurti, 2014: 16. Kompetensi pedagodik sudah ditunjukkan oleh guru-guru di TK Negeri 2 Yogyakarta dalam melakukan kegiatan penilaian. Kegiatan penilaian yang dilakukan guru bermanfaat untuk memperbaiki pembelajaran, dan yang paling penting adalah untuk kepentingan siswa. Hal ini ditunjukkan guru pada saat memberikan pengayaan dan perbaikan pada siswa. Selain itu, guru-guru TK Negeri 2 Yogyakarta memfasilitasi siswa yang ingin menunjukkan minat dan bakatnya dengan cara siswa dibebaskan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Pelaksanaan dan berbagai alat penilaian perkembangan anak usia dini menurut Uyu Wahyudin Mubiar Agustin 2012: 59-60 adalah yaitu, pengamatan Observasi, wawancara Percakapan, catatan anekdot, unjuk kerja Performance, dan portofolio. a. Pengamatan observasi Pengamatan observasi dilakukan oleh guru-guru di TK Negeri 2 Yogyakarta dilakukan setiap saat ketika proses pembelajaran, bahkan pada saat istirahat baik di dalam maupun di luar kelas. Pengamatan observasi merupakan 122 salah satu dari lima alat penilaian yang paling mudah dilakukan oleh guru. Kegiatan pembelajaran apapun dapat dinilai berdasarkan pengamatan guru. Pengamatan adalah kegiatan yang mudah dilakukan oleh guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan siswa. Dari pengamatan inilah guru dapat mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada anak dalam satu waktu tertentu. Kemudian guru mencatat semua informasi atau data yang ditunjukan dengan berbagai perilaku atau perubahan yang ditunjukkan oleh siswa di catatan penilaian harian. b. Wawancara Percakapan Wawancara percakapan yang dilakukan oleh guru di TK Negeri 2 Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan siswa dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak maupun orangtua. Dari wawancara ini, guru dapat menggali lebih jauh kondisi objektif siswa. Wawancara berlangsung ketika proses pembelajaran di berbagai kegiatan pembelajaran. c. Catatan anekdot Catatan anekdot berupa pengamatan observasi oleh guru kemudian guru mencatat berbagai peristiwa yang terjadi pada saat proses pembelajaran. Peristiwa atau kegiatan yang dicatat oleh guru-guru TK Negeri 2 Yogyakarta adalah peristiwakegiatan yang benar-benar bermakna atau peristiwa yang belum pernah atau tidak biasa dilakukan oleh siswa. Catatan anekdot ini dapat menjadi acuan guru dalam menilai perkembangan siswa. 123 d. Unjuk kerja Performance Unjuk kerja biasanya untuk mengamati kegiatan yang menuntut anak untuk melakukan perbuatankegiatan tertentu. Guru-guru TK Negeri 2 Yogyakarta membuat banyak variasi kegiatan pembelajaran yang membuat siswa aktif, kegiatan-kegiatan pembelajaaran yang aktif misalnya menyanyi, menari, melompat, dll. Dengan guru mengamati performance siswa maka guru akan mengetahui sejauhmana siswa dapat melakukan kegiatan tertentu. Dalam kegiatan yang membutuhkan unjuk kerja guru dapat langsung memberikan umpan balik kepada siswa. e. Portofolio Guru-guru di TK Negeri 2 Yogyakarta menyimpan semua hasil karya siswa dan catatan pertumbuhan dan perkembangan masing-masing siswa. Kumpulan hasil karya di berbagai kegiatan siswa guru analisis, dari analisis tersebut guru dapat menggambarkan semua proses pertumbuhan dan perkembangan siswa selama di sekolah. Pada saat kelulusan, portofolio ini diberikan kepada orangtua masing-masing siswa.

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Implementasi Prinsip-