58
C. Penelitian Relevan
Menurut Utsman 2013, dalam disertasinya yang berjudul Pengembangan Instrumen Asesmen Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini di Taman Kanak-
Kanak, disimpulkan bahwa anak usia dini adalah the golden age, sehingga usia tersebut dianggap sebagai usia penentu perkembangan usia berikutnya. Para guru
TK dalam hal ini harus profesional dan mampu melihat potensi setiap anak didiknya. Fakta yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa banyak praktik
pembelajaran yang dilakukan guru tidak profesional yang mengakibatkan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini tidak efektif. Oleh karena itu, asesmen
terhadap perkembangan anak di TK sangatlah penting artinya bagi optimalisasi perkembangan anak karena akan diperoleh berbagai informasi tentang anak.
Lebih lanjut disimpulkan juga bahwa Instrumen Asesmen Pencapaian Perkembangnan Anak Usia Dini AP-PAUD yang perlu diperhatikan adalah
instrumen asesmen pada dimensi perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan fisik motorik anak usia dini
di TK. Menurut Yuliani Nurani Sujiono 2008, dalam disertasinya yang berjudul
Pengembangan Model Program Kegiatan Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak pada PAUD, disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran ataupun evaluasi
perkembangan yang dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini umumnya diperlukan untuk mengukur kemampuan anak dan mengukur ketercapaian
program yang telah dilaksanakan. Biasanya hasil dari suatu kegiatan evaluasi akan dijadikan acuan dalam menyusun kegiatan belajar selanjutnya. Lebih lanjut juga
59 ditemukan bahwa kendala yang seringkali dihadapi oleh guru adalah
ketidaktepatan dalam melakukan kegiatan evaluasi akibat kurangnya pemahaman tentang proses mengevaluasi dengan pendekatan, metode dan teknik asesmen
dalam pembelajaran. Kenyataan lainnya adalah evaluasi yang dilakukan lebih banyak bersifat kuantitatif dengan angka-angka atau huruf yang digunakan untuk
me ‟label‟ kemampuan anak diakhir kegiatan pembelajaran, padahal untuk menilai
perkembangan anak usia dini tidak cukup dengan penilaian kuantitatif karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan yang unik dan pesat sehingga
evaluasi proses yang dilakukan sepanjang kegiatan pembelajaran sebenarnya lebih diperlukan.
Meilina Juwita Andini 2014, dalam tesisnya yang berjudul Pengembangan instrumen asesmen hambatan perkembangan bahasa pada anak usia dini,
menyimpulkan bahwa usia dini usia 2-3 tahun merupakan masa keemasan golden age di mana stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting
untuk perkembangan anak. Pada usia 2-3 tahun, pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mengingat pentingnya masa golden
age, peran stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa lain
yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan seluruh potensinya. Salah satu potensi yang sangat berpengaruh
dalam perkembangan kognitif dan psikis anak adalah bahasa. Apabila anak mengalami hambatan atau keterlambatan berbahasa, maka akan berpengaruh pada
psikologis dan perkembangan kognitif anak
60
D. Kerangka Pikir