Prinsip Kebermaknaan Implementasi Prinsip-prinsip Penilaian dalam Evaluasi Pembelajaran

111 menyebutkan tugas Ayah dan tugas Ibu. Guru terus menstimulasi siswa-siswa ini sehingga paling tidak mereka bisa menyebutkan tugas Ayah dan tugas Ibu dengan tepat. 5 Sosial dan Emosional Prinsip mendidik yang dilakukan oleh guru dalam aspek sosial emosional adalah ketika di tengah-tengah kegiatan pembelajaran, H sempat tidak mau mengerjakan tugas, menurut tafsiran guru H merasa sakit hati dan kecewa. Hasil pengamatan guru, ternyata pada saat mengerjakan buka H dicoret oleh N. H tidak mau mengerjakan lagi, ia merasa sakit hati dan kecewa. Tiba-tiba H menunjukkan muka marah kepada N. N ketakutan dan tiba-tiba menangis. Siswa D membela H dengan mengejek N, N menjadi semakin menangis. Kemudian, yang guru lakukan adalah melerai mereka bertiga dan meminta mereka saling memaafkan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

f. Prinsip Kebermaknaan

Prinsip kebermaknaan artinya guru juga mampu mendeskripsi pertumbuhan dan perkembangan anak secara spesifik, jelas, dan konkret dari setiap pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki masing-masing anak. Hasil penilaian harus memiliki makna bagi orangtua, anak didik, dan pihak lain yang berkepentingan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal tersebut akan terpenuhi jika guru dapat memberikan nilai yang benar menggambarkan ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu Anita Yus, 2011: 59. 112 Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru bermanfaat bagi orangtua. Hal ini ditunjukkan ketika penerimaan rapor. Orangtua bisa mengetahui makna dari deskripsi rapor putra-putrinya karena saat penerimaan rapor guru menjelaskan tentang perkembangan siswa dan orangtua bisa bertanya jika ada yang kurang jelas. Sehingga terjadi diskusi antara orangtua dan guru. Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru bermanfaat bagi siswa. Hal ini ditunjukkan ketika guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing siswa dengan melihat hasil penilaian dan catatan perkembangan siswa. Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru bermanfaat bagi guru sendiri. Dengan adanya penilaian guru dapat memperbaiki kualitas mengajarnya, guru dapat memperbaiki cara mengajar, metode yang digunakan, alat penilaian yang digunakan sudah sesuai atau belum, dan guru bisa membuat kegiatan yang lebih menyenangkan bagi siswa. Implementasi prinsip kebermaknaan dalam evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk aspek perkembangan siswa sebagai berikut: 1 Nilai agama dan moral Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru dalam aspek nilai agama dan moral. Hal ini bisa dilihat dalam catatan bimbingan, perbaikan, dan pengayaan siswa. Guru memberikan bimbingan kepada siswa bernama F, karena ia menangis. Guru bertanya kepada F, mengapa menangis. F menjawab karena dinakali oleh siswa lain yaitu G dan S. Kemudian guru memberi bimbingan kepada F, G, dan S. G dan S diminta untuk minta maaf kepada F. Sehingga G dan S akan sadar bahwa yang dilakukannya itu merupakan perilaku yang buruk, dan 113 tidak boleh untuk diulangi lagi. Hal inilah yang guru lakukan ketika ada siswa yang bermasalah dengan siswa lainnya. Prinsip kebermaknaan dalam aspek nilai agama dan moral juga dilakukan oleh guru pada saat menulis rapor siswa. Di dalam rapor tertulis perkembangan- perkembangan siswa yang baik dan yang kurang baik, sudah baik, dan sangat baik. Dalam aspek nilai agama dan moral rapor siswa R, berkembang sangat baik dalam berpakaian rapi dan sopan, mulai berkembang atau perlu bimbingan dalam mau memohon dan memberi maaf, berbicara dengan ramah, melakukan kegiatan yang bermanfaat pada saat dibutuhkan. Ketika orangtua membaca rapor putra- putrinya orangtua bisa memfasilitasi dan menstimulasi putra-putrinya dengan baik. 2 Fisik Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru dalam aspek fisik. Hal ini bisa dilihat dalam catatan bimbingan, perbaikan, dan pengayaan siswa. Pada saat kegiatan menjahit, siswa yang berinisal K belum lancar menjahit jelujur. Teknik bimbingan yang guru lakukan adalah bimbingan individu. Bidang bimbingan pribadi dan belajar. Bentuk bimbingan berupa observasi. Bimbingan yang diberikan guru kepada K adalah guru membimbing cara menjahit sampai tiga kali, siswa K ini tidak mudah menyerah dan tidak mudah cepat bosan. Namun, K masih belum lancar menjahit. Namun guru tetap berusaha untuk membimbing K. Prinsip kebermaknaan dalam aspek fisik juga dilakukan oleh guru pada saat menulis rapor siswa. Di dalam rapor siswa R tertulis perkembangan- perkembangan siswa yang baik dan yang kurang baik, sudah baik, dan sangat 114 baik. Perkembangan motorik kasar, berkembang sangat baik dalam hal berjalan maju pada garis lurus dan meloncat dari ketinggian 30-50 cm. Belum berkembang perlu motivasi dalam berlari sambil melompat, mengekspresikan berbagai gerakan kepala, tangan, dan kaki pada saat senam bersama. Perkembangan motorik halus, berkembang sangat baik dalam menggambar orang dengan lengkap dan proporsional dan menggunting dengan berbagai media. Mulai berkembang atau perlo motivasi dalam permainan warna dengan berbagai media. Pertumbuhan kesehatan fisik, berkembang sesuai harapan untuk mau diukur berat badan dan tinggi badan. Mulai berkembang atau masih memilih untuk makan sesuai menu dari sekolah. Dengan orangtua membaca rapor ini, orangtua bisa memotivasi, menstimulasi, dan memfasilitasi putra-putrinya. 3 Kognitif Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru dalam aspek kognitif. Hal ini bisa dilihat dalam catatan bimbingan, perbaikan, dan pengayaan siswa. Pada kegiatan membilang gambar atau benda buatan pabrik, siswa H, R, dan I diberi perbaikan oleh guru karena masih bingung. Perbaikan yang guru lakukan adalah dengan guru menunjukkan benda yang belum tepat dan diulangi sampai benar. Siswa D, P, dan RF diberi pengayaaan karena telah menyelesaikan semua tugas dan kegiatan, siswa-siswa tersebut diminta guru untuk menulis angka sesuai jumlah benda dengan tepat. Prinsip kebermaknaan dalam aspek kognitif juga dilakukan oleh guru pada saat menulis rapor siswa. Di dalam rapor siswa R tertulis perkembangan- perkembangan siswa yang baik dan yang kurang baik, sudah baik, dan sangat 115 baik. Perkembangan pengetahuan umum dan sains, berkembang sesuai harapan dalam hal mencoba dan menceritakan benda dilihat dengan kaca pembesar dan menunjukkan kejanggalan pada suatu gambar. Mulai berkembang perlu motivasi dalam mengungkapkan asal mula terjadinya sesuatu dan menyusun kepingan puzzle. Perkembangan dalam konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola, berkembang sesuai harapan dalam hal meniru pola dengan menggunakan pensil dan kertas dan mengenal perbedaan besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-rendah. Mulai berkembang perlu bimbingan dalam memperkirakan urutan berikut setelah melihat dua pola berurutan. Perkembangan dalam konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf, berkembang sangat baik dalam mengenal huruf vokal dan konsonan dan membilang mengenal konsep bilangan. Berkembang sesuai harapan dalam meniru berbagai lambang huruf vokal dan konsonan. Ketika orangtua membaca rapor putra-putrinya orangtua bisa memfasilitasi dan menstimulasi putra-putrinya dengan baik. 4 Bahasa Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru dalam aspek bahasa. Hal ini bisa dilihat dalam catatan bimbingan, perbaikan, dan pengayaan siswa. Pada kegiatan menyebutkan tugas Ayah dan Ibu. Siswa A, R, AA, RF, DR diberi perbaikan oleh guru karena belum menyebutkan tugas Ayah dan tugas Ibu. Guru terus menstimulasi siswa-siswa ini sehingga paling tidak mereka bisa menyebutkan tugas Ayah dan tugas Ibu dengan tepat. Prinsip kebermaknaan dalam aspek bahasa juga dilakukan oleh guru pada saat menulis rapor siswa. Di dalam rapor siswa R tertulis perkembangan- 116 perkembangan siswa yang baik dan yang kurang baik, sudah baik, dan sangat baik. Perkembangan dalam menerima bahasa, berkembang sangat baik dalam menirukan kalimat sederhana. Mulai berkembang dalam meniru kembali 4-5 urutan kata masih perlu dimotivasi. Perkembangan dalam mengungkapkan bahasa berkembang sangat baik dalam menggunakan dan menjawab pertanyaan apa, dimana, berapa, mengelompokkan kata sejenis, mendengar dan menceritakan kembali cerita sederhana. Mulai berkembang perlu bimbingan dalam memberikan informasi. Perkembangan keaksaraan, berkembang sangat baik dalam membaca buku cerita bergambar yang memiliki kalimat sederhana, membaca gambar yang memiliki kalimat sederhana dan menghubungkan gambar dengan kata. Berkembang sesuai harapan menulis nama sendiri dengan lengkap. Dengan orangtua membaca rapor ini, orangtua bisa memotivasi, menstimulasi, dan memfasilitasi putra-putrinya. 5 Sosial dan Emosional Prinsip kebermaknaan dilakukan oleh guru dalam aspek sosial dan emosional. Hal ini bisa dilihat dalam catatan bimbingan, perbaikan, dan pengayaan siswa. Ketika di tengah-tengah kegiatan pembelajaran, H sempat tidak mau mengerjakan tugas, menurut tafsiran guru H merasa sakit hati dan kecewa. Hasil pengamatan guru, ternyata pada saat mengerjakan buka H dicoret oleh N. H tidak mau mengerjakan lagi, ia merasa sakit hati dan kecewa. Tiba-tiba H menunjukkan muka marah kepada N. N ketakutan dan tiba-tiba menangis. Siswa D membela H dengan mengejek N, N menjadi semakin menangis. Kemudian, 117 yang guru lakukan adalah melerai mereka bertiga dan meminta mereka saling memaafkan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Prinsip kebermaknaan dalam aspek bahasa juga dilakukan oleh guru pada saat menulis rapor siswa. Di dalam rapor siswa R tertulis perkembangan- perkembangan siswa yang baik dan yang kurang baik, sudah baik, dan sangat baik. Perkembangan sosial emosional dan kemandirian, berkembang sesuai harapan dalam bertanggungjawab akan tugasnya, dan dapat bekerjasama dengan teman. Mulai berkembang perlu motivasi dalam mau meminjamkan miliknya, menghibur teman yang sedih, dan mentaati aturan permainan. Ketika orangtua membaca rapor putra-putrinya orangtua bisa memfasilitasi dan menstimulasi putra-putrinya dengan baik.

g. Prinsip Kesesuaian