Pemasaran Produk Pertanian Jagung
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan Rp 7.000,- jika tidak sedang musim panen yang relatif murah untuk kemudian disetorkan ke pabrik pakan ternak. Hal itu membuat masyarakat lemah
dalah hal tawar menawar hasil panen. Untuk itu, kelompok usaha tani bersama yang telah dibentuk sebelumnya
mencoba untuk memperluas pasar penjualan hasil panen jagung dan olahan jagung mereka dengan 3 cara, antara lain:
1. Menitipkan hasil olahan jagung di toko dan warung terdekat
Dalam masa percobaan, kelompok usaha tani bersama yang dikoordinatori oleh Kadeni memproduksi kerupuk jagung dan kue kering jagung, juga olahan
hasil pertanian lainnya. Hasil olahan jagung itu dititipkan di 8 toko di sekitar Desa Parakan dan Desa Rejowinangun, Trenggalek. Setiap 5 hari sekali produk olahan
jagung yang dititipkan di warung tersebut diperbarui untuk menjaga kualitas produk olahan itu sendiri sekaligus untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Dengan cara pemasaran ini masyarakat cukup antusias dikarenakan produk yang mereka titipkan laku keras karena memang belum ada produk serupa di Desa
Parakan dan sekitarnya, juga dikarenakan harganya yang relatif murah dan dapat terjangkau oleh kemampuan masyarakat pedesaan. Sehingga semangat mereka
untuk berwirausaha semakin tinggi.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Gambar 7.12. Hasil Produk Olahan Kerupuk dan Kue Kering Berbahan Dasar Jagung
Sumber : Dokumentasi peneliti
2. Mengikuti pameran olahan hasil pertanian
Pameran yang diadakan oleh Puskesmas Rejowinangun sangat membantu dalam pemasaran olahan hasil pertanian di Desa Parakan salah satunya adalah
hasil olahan jagung dari anggota LMDH “Bukit Rimba Utama” Desa Parakan. Pameran yang diadakan pada tanggal 26 Januari 2017 itu mendatangkan tamu dari
Pemerintah Kabupaten Trenggalek dan beberapa pejabat-pejabat penting di Kabupaten Trenggalek. Sehingga produk petani hutan anggota LMDH “Bukit
Rimba Utama” Desa Parakan yang berupa olahan hasil pertanian itu dapat dikenal oleh kalangan luas. Pada pameran ini ada 3 anggota kelompok usaha tani bersama
yang hadir mewakili untuk mengikuti pameran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Gambar 7.13. Masyarakat petani hutan Saat Mengikuti Pameran
Gambar : Dokumentasi pribadi
3. Pemasaran melalui sosial media facebook
Pada awalnya masyarakat sangat tertarik dengan sistem pemasaran melalui media sosial online, dengan bayangan akan mendapatkan pasar yang lebih luas
sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah pesanan yang tentu berdampak pada penghasilan mereka. Akhirnya yang terjadi adalah tingkat kehadiran pada
kelas pemasaran ini semakin rendah dikarenakan sumber daya manusia yang ada sangat terbatas yang dapat membaca dan menulis. Sehingga pemanfaatan media
sosial ini kurang diminati.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Gambar 7.14. Akun Pemasaran Olahan Hasil Pertanian
Sumber : Dokumentasi peneliti