Sistematika Pembahasan Membangun kemandirian anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Rimba Utama Desa Parakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek melalui pengembangan usaha tani bersama.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dalam memahami secara ringkas penjelasan mengenai isi BAB per BAB. BAB II : KAJIAN TEORI BAB ini merupakan BAB menjelaskan teori yang berkaitan dan referensi yang kuat dalam memperoleh data yang sesuai dengan penelitian pendampingan ini. BAB III : METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF Pada BAB ini peneliti sajikan untuk mengurai paradigma penelitian sosial yang bukan hanya menyikap masalah sosial secara kritis dan mendalam, akan tetapi aksi berdasarkan masalah yang terjadi secara nyata di lapangan bersama-sama dengan masyarakat secara partisipatif. Membangun masyarakat dari kemampuan dan kearifan lokal, yang tujuan akhirnya adalah transformasi sosial tanpa ketergantungan pihak-pihak lain. BAB IV : SELAYANG PANDANG DESA PARAKAN BAB ini berisi tentang analisis situasi kehidupan masyarakat Desa Parakan, utamanya kehidupan anggota LMDH “Bukit Rimba Utama” Desa Parakan. Dari aspek geografis, kondisi demografis, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan budaya. BAB V : KEMISKINAN MASYARAKAT HUTAN Peneliti menyajikan tentang realita dan fakta yang terjadi lebih mendalam. Sebagai lanjutan dari latar belakang yang telah dipaparkan pada BAB I. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB VI : PROSES PENGORGANISASIAN ANGGOTA LMDH “BUKIT RIMBA UTAMA DESA PARAKAN Di dalam BAB ini menjelaskan tentang proses-proses pengorganisasian masyarakat yang telah dilakukan, mulai dari proses inkulturasi sampai dengan perencanaan aksi bersama-sama dengan masyarakat. Di dalamnya juga menjelaskan proses diskusi bersama masyarakat dengan menganalisis masalah dari beberapa temuan. BAB VII : MENGEMBANGKAN USAHA TANI BERSAMA BAB ini berisi deskripsi gerakan aksi perubahan yang telah dilakukan bersama-sama dengan masyarakat. Mulai dari pelaksanaan aksi sampai dengan evaluasi. BAB VIII : SEBUAH CATATAN ANALISIS DAN REFLEKSI Dalam BAB ini peneliti membuat sebuah catatan analisis dan refleksi atas penelitian dan pendampingan dari awal hingga akhir yang berisi perubahan yang muncul setelah proses pendampingan dilakukan. Selain itu juga pencapaian yang ada setelah proses tersebut dilakukan. BAB IX : PENUTUP BAB ini berisi kesimpulan dan saran terhadap pihak-pihak terkait mengenai hasil pendampingan di lapangan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 18 BAB II KAJIAN TEORI

A. Teori Pemberdayaan

Keberdayaan ekonomi masyarakat merupakan sebuah konsep pembangunan ekonomi dan politik yang merangkum berbagai nilai sosial. 7 Konsep ini menurut Chambers bahwa mencerminkan paradigma baru pembangunan, yakni bersifat “people centered, participatory, empowering, and sustainable ” berpusat pada rakyat, partisipatoris, memberdayakan, dan keberlanjutan. 8 Pemberdayaan atau pemberkuasaan berasal dari kata berbahasa Inggris empowerment yang akar katanya yaitu power yang berarti kekusaan atau keberdayaan. Kekuasaan dapat membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan terlepas dari keinginan dan minat mereka. Kakuasaan selalu berkaitan dengan pengaruh dan kontrol. Pemberdayaan selalu merujuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam: 1. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka mimiliki kebebasan; 7 Abdul Bashith, Ekonomi Kemasyarakatan: Visi dan Strategi Pemberdayaan Sektor Ekonomi Lemah, Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2012, hal. 30. 8 Robert Chambers, Proverty and Livelihoods: Whose Reality Counts?, Environment and Urbanization, Vol. 7, No. 1, April 1995, hal. 200. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. Menjangkau sumber-sumber yang produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya juga dapat memperoleh barang-barang dan jasa yang mereka butuhkan; 3. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan merumuskan keputusan- keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. 9 Menurut Walter Stoht yang ditulis oleh Gunawan Sumodiningrat dalam buku Mawujudkan Kesejahteraan Bangsa 2006 bahwa strategi pembangunan adalah dari bawah yang memandang bahwa pembangunan harus didasarkan pada mobilisasi penuh sumber daya manusia, alam, dan juga teknologi. Pemberdayaan sebagai konsep alternatif pembangunan dengan demikian menekankan otonomi pengambilan keputusan suatu kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumber daya pribadi, partisipasi, demokrasi, dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung. Fokusnya adalah lokalitas, karena civil society atau masyarakat sipil lebih siap diberdayakan melalui isu-isu lokal. Konsep pemberdayaan mengandung konteks pemihakan kepada masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. 10 Pemberdayaan dapat diartikan sebagai pembagian kekuasaan yang adil dengan meningkatkan kesadaran politis masyarakat supaya mereka bisa memperoleh akses terhadap sumber daya. Sasaran dari pemberdayaan adalah mengubah masyarakat yang sebelumnya adalah korban pembangunan menjadi pelaku pembangunan. 9 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, Bandung, PT Refika Aditama, 2010, hal. 57-58 10 Gunawan Sumodinigrat, Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa: Menanggulangi Kemiskinan dengan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006, hal. 31