Hubungan Sosial Masyarakat Membangun kemandirian anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Rimba Utama Desa Parakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek melalui pengembangan usaha tani bersama.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tetangga atau kerabat lainnya jika tidak ikut membantu. Gotong royong juga tidak hanya sekedar membantu dan menghargai saja. Dalam gotong royong juga menyimpan cara untuk menciptakan dan mewujudkan rasa kekeluargaan. Gotong royong dilakukan secara suka rela dan tanpa pamrih karena dilakukan atas nama kekeluargaan. Tidak jarang dalam urusan bertani masyarakat sering melakukan kerja bersama dengan saudara-saudara dan tetangga. Seperti pada saat mengolah tanah untuk pertanian, masyarakat saling membantu sehingga dapat mengurangi beban yang dikerjakan. Dalam membangun sarana dan prasaran mayarakat Desa Parakan juga sudah terbiasa dengan cara gera’an kerja bakti. Sebagaimana contoh kerja bakti yang dilakukan warga untuk membersihkan jalan dan saluran irigasi dari tanah longsor. Masyarakat Desa Parakan pada waktu itu yang terdiri dari warga sekitar lokasi tanah longsor dan kelompok tani bersama-sama membersihkan jalan dan saluran irigasi secara bergiliran. Gambar 4.3. Kerja Bakti Untuk Membersihkan Tanah Akibat Longsor Sumber : Dokumentasi peneliti digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Selain gotong royong untuk kepentingan masyarakat banyak, gotong royong juga dilakukan di tingkatan hubungan tetangga. Sebagaimana terlihat dalam gambar berikut 2 orang laki-laki sedang membangun kandang kambing bersama. Jika ada tetangga yang membangun kandang untuk ternak ataupun membangun rumah, laki-laki membantu dalam pekerjaan yaitu mendirikan rumah dan perempuan menyiapkan makanan untuk masyarakat yang mengikuti gotong royong. Gambar 4.4. Warga Yang Sedang Membangun Kandang Kambing Bersama Sumber : Dokumentasi peneliti

G. Pentas Jaranan sebagai Hiburan Masyarakat

Seni Jaranan atau Kuda lumping merupakan jenis kesenian rakyat yang sederhana, dalam pementasanya tidak diperlukan suatu koreografi khusus serta perlengkapan peralatan gamelan seperti halnya karawitan, gamelan untuk mengiringi seni kuda lumping cukup sederhana, hanya terdiri dari satu buah kendang, dua buah kenong, dua buah gong dan sebuah selompret, sajak-sajak digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang dibawakan dalam mengiringi tarian semuanya berisikan himbauan agar manusia senantiasa melakukan perbuatan baik dan selalu eling atau ingat pada sang pencipta. Di Desa Parakan, kesenian jaranan sangat menjadi idola masyarakat. Terlebih karena cerita ynag unik, juga karena sudah menjadi tradisi masyarakat untuk menyelenggarakan festifal kesenian jaranan setiap tahun baru. Secara filosofis alat musik yang digunakan dalam mengiringi tarian jaranan memiliki makna yang berbeda, kendang berbunyi “ndang ndang tak ndlab ” mempunyai makna “yen wis titiwancine ndang-ndango mangkat ngadeb marang pengeran ” yang mempunyai arti kalau sudah waktunya cepat-cepat bangun menghadap tuhanmu, dalam melakukan ibadah jangan suka ditunda- tunda. Selain mengandung unsur hiburan dan religi, kesenian tradisional Jaranan ini seringkali juga mengandung unsur ritual. Karena sebelum pagelaran dimulai, biasanya seorang pawang hujan akan melakukan ritual, untuk mempertahankan cuaca agar tetap cerah mengingat pertunjukan biasanya dilakukan di lapangan terbuka.