Dukungan Informatif yang Diberikan Keluarga Pada Anak Penderita Kanker Darah

101 dan fokuskan pada pengobatan yang dijalani anaknya. IT juga menitipkan anak pertamanya kepada adiknya, serta sering berkomunikasi via telepon dengan anak pertamanya. Setelah beberapa waktu dirawat di rumah sakit, IT membawa anaknya untuk tinggal di Rumah Kita RK yang merupakan fasilitas dari Yayasan. IT mulai mengenal dekat teman-temannya disana. IT dikenal baik, ramah dan perhatian oleh teman-temannya. Saat ini IT fokuskan untuk merawat CI, anaknya yang menderita kanker darah. IT awalnya adalah seorang yang aktif di masyarakat, IT juga bekerja sebagai guru PAUD. Setelah anaknya didiagnosa menderita kanker darah jenis ALL-SR, IT memutuskan untuk berhenti bekerja dan tidak lagi aktif di masyarakat. IT harus bersabar menjalani kemoterapi yang dijalani anaknya selama 111 minggu atau kurang lebih dua tahun. Proses pengobatan yang dijalani oleh anaknya baru berjalan selama 6 bulan. Pola asuh yang diterapkan IT kepada anak cenderung mengalami perbedaan. IT menjelaskan bahwa sebelum anaknya didiagnosa kanker darah, anaknya bisa mandiri. Sedangkan sekarang anaknya sangat manja dan untuk mengurangi sakit yang diderita anak IT berusaha sedapat mungkin selalu berada didekat anak terutama saat melakukan kemoterapi secara rutin.

2. Subyek 2: MS

MS merupakan seorang kepala rumah tangga yang berusia 39 tahun yang berasal dari Brebes. Anak MS diketahui menderita kanker 102 darah pada saat berusia 9 tahun. Pada awal bulan Februari anak MS mengalami sakit panas yang tidak kunjung sembuh. MS berusaha untuk membawa anaknya ke rumah sakit, namun setelah obat yang dikonsumsi habis, panas anaknya kembali kambuh. Beberapa gejala lain dijumpai pada anaknya yaitu pembesaran pada bagian perut, persendian mulai susah digerakkan serta wajah anaknya yang bertambah pucat. Melihat keadaan anaknya yang tidak kunjung sehat, MS berusaha membawa anaknya ke beberapa rumah sakit yang ada di Brebes, namun dokter memastikan bahwa anaknya terkena demam biasa, ada juga dokter yang mendiagnosa anaknya terkena anemia. Usaha MS tidak berhenti sampai disitu saja, MS masih berusaha untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada anaknya. MS membawa anaknya ke RSUD Brebes, di rumah sakit tersebut anaknya dirawat selama hampir satu minggu namun tetap saja tidak ada perubahan. Selama dirawat di rumah sakit tersebut hemoglobin anaknya terus mengalami penurunan sampai akhirnya dilakukan tranfusi sebanyak dua kantong darah. Setelah di tranfusi darah, hemoglobin anaknya tetap saja masih dibawah standar. Selain itu saat terkena bekas infus, luka ditangan anaknya tidak segera kering. Mulailah ada kecurigaan di dalam diri MS. Setelah beberapa hari dirawat dan di tranfusi darah namun tidak ada perubahan, dari rumah sakit tersebut merujuk anak MS ke RS Sardjito. Selama beberapa hari anaknya dirawat di RS Sardjito sambil 103 menunggu hasil cek darah dan hasil BMP. Setelah beberapa hari menunggu, hasil cek dari laboratrium menunjukkan bahwa bahwa anaknya terkena kanker darah jenis ALL-SR. Dari hasil BMP didapatkan hasil bahwa sel kanker yang ada didalam diri anaknya sudah sebanyak 66. Anaknya harus dirawat di rumah sakit tersebut untuk selanjutnya menjalani proses kemoterapi secara rutin. Sebelumnya MS tidak banyak mengetahui tentang penyakit kanker, MS hanya mengetahui penyakit kanker secara umum dan tidak sampai pada secara spesifik seperti kanker darahleukimia. Saat mengetahui bahwa anaknya terkena kanker darah jenis ALL-SR, MS percayakan sepenuhnya kepada perawatan medis. MS percaya bahwa segala penyakit pasti ada obat yang dapat menyembuhkannya meskipun kanker darah sendiri belum dipastikan secara jelas penyebab penyakitnya. Permasalahan awal yang dihadapi oleh MS saat anaknya harus menghadapi proses pengobatan yang panjang adalah anaknya tidak mau didampingi oleh orang lain selain dirinya. MS sebagai kepala rumah tangga merasa harus menghasilkan sesuatu untuk keluarganya, namun anaknya tetap tidak mau didampingi oleh orang lain. Untuk memenuhi keinginan dari anaknya, MS harus berhenti bekerja dan saat ini kebutuhan keluarga ditanggung dan dibantu oleh anggota keluarga yang lain. Selama berada di rumah sakit MS berkenalan dengan orang tua penderita kanker darah yang lain. AA, anak MS juga terdaftar sebagai