44
3. Salah satu anggota keluarga subyek yang menderita kanker darah masih dalam masa rawat jalan.
4. Anggota dari Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja. 5. Bersedia menjadi subyek penelitian.
Subyek dalam penelitian ini adalah IT dan MS sebagai orang tua serta KT sebagai paman dari anak penderita kanker darah. IT, MS, KT
dipilih sebagai subyek karena memiliki kriteria seperti yang telah disebutkan. Berikut ini identitas dari subyek dalam penelitian ini:
Tabel 1. Identitas Subyek Penelitian No Subyek
Usia Keluarga dari
Asal Status
1. IT
37 tahun CI
Kebumen Ibu
2. MS
39 tahun AA
Brebes Ayah
3. KT
33 tahun ND
Magelang Paman
Penentuan subyek dilakukan peneliti dengan menggunakan kriteria diatas. Hal tersebut dilakukan agar peneliti lebih mudah dalam melakukan
penelitian. Sedangkan key informan dalam penelitian ini merupakan teman sesama keluarga penderita kanker dan staf pengurus dari YKAKJ yang
mengenal subyek guna mendapatkan konsistensi dari data yang diperoleh.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam
Esterberg Sugiyono, 2012: 72 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
45
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, maka wawancara dilakukan
oleh dua orang untuk memperoleh informasi atau ide dalam suatu topik.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
Lexy J. Moleong, 2013: 186. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa wawancara dilakukan
oleh peneliti dalam rangka memperoleh data-data yang dibutuhkan. Teknik wawancara mendalam ini diperoleh langsung oleh peneliti
dengan melakukan tanya jawab bersama pihak-pihak yang terkait langsung dengan pokok permasalahan.
Pelaksanaan wawancara akan digabungkan dua metode, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tak terstruktur. Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Sedangkan
wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan terstruktur. Wawancara semacam ini digunakan untuk menemukan
informasi yang bukan baku atau bukan tunggal Lexy J. Moleong, 2013: 190.
Wawancara yang dilakukan peneliti akan dibantu oleh alat perekam, berupa tape recorder atau hand phone. Penggunaan alat
bantu perekam ini dikarenakan peneliti memiliki keterbatasan dalam mencatat dan mengingat hasil wawancara.