108
Kecemasan awal yang dialami oleh keluarga yang memiliki anak penderita penyakit kanker darah menimbulkan kepanikan mengenai apa yang dapat
mereka lakukan saat itu. Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa kecemasan yang dihadapi keluarga dapat berdampak pada anak
karena dapat mengakibatkan kegagalan dalam pengambilan tindakan yang dilakukan oleh keluarga karena seharusnya keluarga memberikan
dukungan yang maksimal kepada anak dalam menjalani pengobatan. Adanya yayasan kanker anak di Yogyakarta yang mempertemukan
para keluarga dan penderita kanker darah menjadi salah satu motivasi bagi subyek sehingga ketiga subyek perlahan-lahan mampu menerima penyakit
yang diderita oleh anak dan bangkit dari keterpurukan rasa cemas yang dihadapi untuk lebih fokus kepada perawatan yang dijalani anak.
Penerimaan ditandai dengan sikap positif, adanya pengakuan atau penghargaan terhadap nilai-nilai individual tetapi menyertakan pengakuan
terhadap tingkah lakunya Chaplin dalam Sri Rachmayanti dan Anita Zulkaida: 2007: 8. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Chaplin
tersebut dapat dimaknai bahwa keluarga telah menerima keadaan anak apabila telah mampu memberikan sikap positif serta adanya pengakuan
dan penghargaan terhadap diri anak yang menderita kanker darah. Dalam hal ini sikap positif yang diberikan orang tua adalah adanya berbagai
macam bentuk dukungan sosial yang diberikan kepada anak mereka. Selama menjalani proses pengobatan anak, pola asuh yang
diterapkan oleh orang tua cenderung berubah dan lebih memperhatikan anak. Menurut Martin dan Colbert Winanti Siwi Respati, Aries Yulianto,
109
dan Noryta Widiana, 2006: 128 tujuan orang tua mengasuh anak adalah agar anak dapat bertahan hidup, sehat secara fisik, dan mengembangkan
kemampuan agar dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Pendapat yang dikemukakan oleh Martin dan Colbert tersebut dapat dimaknai bahwa
adanya perbedaan pola asuh yang diterapkan oleh keluarga kepada anak saat sebelum dan sesudah sakit pada dasarnya memiliki tujuan agar anak
dapat bertahan hidup, sehat secara fisik, serta mampu memenuhi kebutuhan sendiri.
D. Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian secara keseluruhan di lapangan, peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam
proses penelitian. Kekurangan dan keterbatasan ini adalah keterbatasan waktu wawancara yang tidak dapat dilakukan secara bebas karena
peraturan yang telah diterapkan oleh yayasan. Kekurangan lain yang dimiliki peneliti adalah peneliti tidak mengikuti aktivitas sehari-hari
subyek, sehingga data yang diperoleh belum maksimal. Namun peneliti berharap dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki peneliti tidak
mengurangi hasil penelitian yang telah dilakukan.
110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil analisis dari pembahasan pada penelitian “Dukungan Sosial Keluarga pada Anak Penderita Kanker Darah di Yayasan Kasih Anak
Kanker Jogja” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Subyek IT
a. Dukungan Emosional Pemberian dukungan emosional diawali oleh subyek dengan
menerima penyakit yang diderita oleh anaknya, selanjutnya IT berusaha memberikan perhatian sepenuhnya kepada anak, menuruti
keinginan anak, selalu ada didekat anak, menghibur anak, serta ungkapan rasa sayang.
b. Dukungan Penghargaan Pemberian
dukungan penghargaan
dilakukan IT
dengan memberikan hal-hal positif kepada anak yang mempertimbangkan
kebiasaan anak saat sebelum dan setelah menderita kanker darah yang ditekankan pada nasehat, pemberian motivasi, serta menjaga
pola makan dan kondisi kesehatan dari anak. c. Dukungan Instrumental
Dukungan instrumental yang diberikan IT dengan berusaha menuruti kebutuhan dari anaknya baik berupa benda maupun
materi selama ia mampu untuk memberikannya saat itu juga,
111
apabila ia belum mampu untuk memenuhi kebutuhan anaknya maka ia mengajarkan anak untuk menabung terlebih dahulu.
d. Dukungan Informatif Sebelumnya IT tidak banyak mengetahui tentang penyakit kanker
darah, saat ini dukungan informasi yang diberikan oleh IT adalah berusaha mencari informasi berupa arahan agar kesehatan anaknya
membaik. Informasi tersebut diberikan oleh IT agar anaknya memahami apa yang sedang dia hadapi, apa yang harus dia lakukan
serta mengarahkan anak agar tetap memiliki kelakuan yang baik
2. Subyek MS
a. Dukungan Emosional Dukungan emosional yang diberikan oleh MS dilakukan dengan
mencoba tegar dalam menghadapi penyakit yang diderita oleh anaknya dengan berusaha menyesuaikan diri ke anaknya serta
berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya akan selalu ada untuk membantu dan mengawasi anaknya.
b. Dukungan Penghargaan Dukungan penghargaan yang diberikan MS berupa sikap menjaga
kondisi kesehatan anaknya dengan memperhatikan pola hidup anak, pemberian motivasi, tidak memberikan tekanan kepada anak,
serta perasaan positif terhadap kemandirian yang ditunjukkan oleh anaknya.
112
c. Dukungan Instrumental MS memiliki kendala dalam memenuhi kebutuhan instrumental
anak namun MS berusaha memberikan dukungan instrumental kepada anak dengan memenuhi kebutuhan anaknya baik materi
maupun non materi meskipun tidak diberikan secara langsung saat itu juga karena MS khawatir apabila dirinya tidak dapat memenuhi
maka akan berdampak pada kesehatan anaknya. d. Dukungan Informatif
Dukungan informatif diberikan MS dengan berusaha mencari informasi yang tidak diketahui sebelumnya untuk memberikan
informasi, saran, nasehat, serta umpan balik kepada anaknya dengan merespon perilaku anaknya yang berkaitan dengan pola
makan, pola tidur serta mengingatkan untuk konsumsi obat.
3. Subyek KT
a. Dukungan Emosional Dukungan secara emosional diberikan setelah KT memahami
penyakit yang diderita oleh keponakannya, KT berusaha memberi dukungan secara emosional kepada keponakannya dengan
berusaha menunjukkan bahwa dia ada untuk mendampingi dan menghibur keponakannya.
b. Dukungan Penghargaan Dukungan penghargaan yang diberikan oleh KT kepada
keponakannya adalah dengan berupaya menjaga kondisi kesehatan
113
dari keponakannya serta pemberian dorongan positif agar keponakannya lebih menjaga kesehatan diri anak.
c. Dukungan Instrumental Selama memberikan dukungan instrumental KT mengalami
permasalahan dalam memenuhi kebutuhan materi dari anak karena KT sendiri telah berhenti bekerja. Dengan segala keterbatasan yang
ada KT selalu berusaha memberikan dukungan instrumental berupa benda kepada keponakannya meskipun tidak secara langsung
terpenuhi saat itu juga. d. Dukungan Informatif
Dukungan informatif diberikan oleh KT dengan berusaha memberikan informasi yang ia tahu serta nasehat-nasehat.
Pemberian nasehat dan informasi dilakukan oleh KT agar keponakannya semakin paham mengenai apa yang dia lakukan
adalah untuk menjaga kondisi kesehatan keponakannya.
B. SARAN 1. Bagi Penderita Kanker Darah
Seorang penderita kanker darah sebaiknya terbiasa dengan menjaga pola hidup sehat dan terbiasa untuk berpikir positif bahwa
dirinya akan sembuh karena semangat hidup dan motivasi yang dimiliki dapat berpengaruh kepada daya tahan tubuh dan pengobatan
yang sedang dijalani.