a. Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi, kepegawaianpersonalia serta kesekretariatan.
b. Menyelenggarakan kegiatan dibidang kerumah-tanggaan, peralatan kantor dan perundang-undangan.
c. Mengurus perbekalan material dan peralatan teknik.
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Bahan Baku
Bahan Baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dalam proses produksi dan memiliki persentase yang relatif besar
dibandingkan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan crumb rubber adalah getah karet alam slabBOKAR yang dihasilkan dari penyadapan pohon karet yang
umumnya ditanam secara massal dalam perkebunan milik pemerintah, swasta atau dari perkebunan rakyat.
2.6.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang tidak ikut dalam proses produksi, tetapi ditambahkan ke produk pada saat atau setelah proses produksi, untuk
meningkatkan citra produk kepada konsumen. Bahan tambahan tidak digunakan yang digunakan pada proses produksi crumb rubber.
Universitas Sumatera Utara
2.6.4. Uraian Proses
Proses pembuatan crumb rubber melalui beberapa tahapan proses produksi yang diuraikan sesuai dengan urutan-urutan prosesnya sebagai berikut:
1. Stasiun Kerja Penyortiran Pada stasiun kerja penyortiran dan penimbangan ini, bahan baku yang diterima
dari pemasok diperiksa dan disortir terlebih dahulu. Bahan baku untuk pembuatan crumb rubber ini biasanya disebut dengan BOKAR Bahan Olah
Karet. Cara penyortiran bahan baku pertama kali adalah BOKAR disortir secara kasat mata mana yang termasuk SIR 5, SIR 10, dan SIR 20 kemudian
BOKAR dipotong dengan coagulum cutter kemudian dibawa ke laboratorium untuk memastikan kualitas BOKAR tersebut. Hasil penyortiran kemudian
ditimbang sesuai dengan kualitas masing-masing lalu ditumpuk untuk menunggu proses selanjutnya.
2. Stasiun Kerja Pencincangan dan Pembersihan BOKAR Bahan Olah Karet yang digunakan yang berasal dari tempat
penumpukan di stasiun kerja penyortiran diangkut dengan shovel loader ke dalam bak air yang kemudian diangkut dengan shovel loader ke mesin slab
cutter . Pada mesin slab cutter tersebut BOKAR dicincang menjadi potongan- potongan kecil sebesar kepalan tangan. Hasil olahan dengan mesin slab cutter
diangkut ke bak pembersihan dengan belt conveyor sambil disiram dengan air agar kotorannya terpisah, fungsi bak pembersihan ini adalah supaya kotoran-
kotoran yang masih tercampur dengan BOKAR tenggelam akibat berat
Universitas Sumatera Utara
jenisnya lebih besar. Setelah dicuci dalam bak pembersihan, BOKAR diangkut ke mesin slab cutter, perbedaannya adalah hasil olahan mesin slab cutter
berukuran lebih kecil. Butiran-butiran karet dari slab cutter dijatuhkan di dalam vibrating screen dengan corong gravitsi, vibrating screen berfungsi
untuk memisahkan kotoran dan butiran-butiran karet hasilnya ditampung oleh belt conveyor untuk diangkut ke bak pembersihan yang berfungsi untuk
memisahkan kotoran. Kemudian butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator ke mesin hummer mill, yang mencincang BOKAR menjadi potongan-
potongan kecil. Gerakan di dalam hummer mill juga menyebabkan kotoran- kotoran yang berada didalam gumpalan karet menjadi tepisah. Hasil keluaran
dari hummer mill dijatuhkan ke vibrating screen dengan corong gravitasi, diayak di vibrating screen dengan ukuran diameter lubang 0.5 cm dan disirami
air secara terus menerus. Butiran-butiran karet yang lolos dari vibrating screen dialirkan ke bak pembersihan dengan belt conveyor untuk memisahkan
kotoran. Kemudian butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator ke rotary cutter. Hasil olahan rotary cutter yang berupa potingan-potongan kecil
BOKAR dimasukkan ke dalam bak pembersihan dan terjadi pemisahan kotoran.
3. Stasiun Kerja Penggilingan dan Pembentukan Lembaran Butiran-butiran karet diangkut ke stasiun kerja ini dengan menggunakan bucket
elevator. Proses awal dari tahap ini adalah pembentukan lembaran oleh mesin creeper. Lembaran karet hasil dari creeper ini masih berbentuk agak kasar dan
kadang masih terputus-putus. Lembaran kemudian diangkut ke creeper dengan
Universitas Sumatera Utara
belt conveyor untuk diproses menjadi lembaran yang lebih panjang. Hasil olahan creeper ini diangkut belt conveyor ke mesin shredder untuk dicincang
kembali menjadi potongan-potongan kecil yang langsung ditampung dalam bak pembersihan. Kemudian, butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator
ke creeper untuk dibentuk kembali menjadi lembaran. Lembaran karet yang dihasilkan oleh creeper mencapai panjang sekitar 7 m kemudian diangkut
dengan hand truck ke stasiun penjemuran. 4. Stasiun Kerja Penjemuran
Lembaran karet dari stasiun kerja sebelumnya dijemur pada rak-rak penjemuran yang dibuat bertingkat-tingkat. Fungsi penjemuran penyeragaman
kualitas. 5. Stasiun Kerja Peremahan dan Pembutiran
Lembaran karet kering dari penjemuran dibawa ke mesin shredder dengan hand truck. Pada mesin tersebut, lembaran dicincang menjadi butiran-butiran
kecil dan langsung ditampung pada bak pembersihan. Butiran-butiran tersebut kemudian diangkut dengan bucket elevator ke corong pengisian yang berfungsi
untuk memudahkan pengisian butiran-butiran BOKAR ke dalam troli biscuit crumb. Troli tersebut terdiri atas kotak-kotak besi yang berjumlah 24 buah.
Setelah penuh, troli-troli tersebut dimasukkan ke dalam dryer. 6. Stasiun Kerja Pengeringan
Troli yang sudah terisi penuh dengan butiran-butiran BOKAR dimasukkan ke dalam dryer. Pada tahap pertama BOKAR dipanaskan dengan burner dengan
suhu 135
o
selama 50 menit di dalam mesin dryer. Setelah itu dipanaskan lagi di
Universitas Sumatera Utara
burner dengan suhu 115
o
selama 50 menit dalam mesin dryer. Setelah dipanaskan BOKAR didinginkan dengan blower hingga suhu 31
o
C selama 210 menit.
7. Stasiun Kerja Penimbangan dan Pengepresan Butiran-butiran yang keluar dari dryer dikeluarkan dari dalam troli, lalu
ditimbang dengan berat 35 kg. Kemudian crumb rubber tersebut dipres menjadi berbentuk balok dengan ukuran 20 cm x 35 cm x 70 cm. Lama
pengepresan adalah kurang lebih 30 detik. Lalu dibawa ke metal detector untuk mendeteksi kandungan logam pada crumb rubber.
8. Stasiun Kerja Pengepakan Bongkahan crumb rubber yang telah dipres dibungkus dengan plastik bermerk
lalu disusun di dalam palet. Satu palet berisi 36 bal dengan berat tiap balnya sebesar 35 kg.
2.7. Jam Kerja Perusahaan