BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah struktur organisasi yang yang berkaitan dengan aliran informasi serta kegiatan perusahaan terhadap
perawatan mesin yang dilakukan yang didapat dari hasil observasi, wawancara dan analisis sistem terkait. Data selanjutnya adalah data historis kerusakan mesin,
pergantian part mesin yang dilakukan, lama perbaikan dari periode Januari 2012 sampai Agustus 2012.
5.1.1. Struktur Organisasi
Berikut gambaran struktur organisasi PT. Hadi Baru yang berhubungan dengan aliran informasi di bagian perawatan mesin
5.1.2. Sistem Perawatan Mesin Aktual
Sistem perawatan perusahaan mesin saat ini masih bersifat perawatan korektif dan tidak terjadwal dimana hanya dilakukan perbaikan atau pergantian
komponen apabila telah mengalami kerusakan. Berikut diuraikan data historis kerusakan mesin dan uraian prosedur perawatan mesin yang dilakukan
perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.3. Uraian Prosedur Perawatan Mesin Aktual
Adapun uraian kegiatan dan aliran informasi yang dilakukan pada tiap departemen yang berkaitan dengan pelaksanaan perawatan mesin adalah sebagai
berikut: 1. Kerusakan Komponen Mesin
Operator mesin yang sedang mengoperasikan mesin melaporkan adanya kerusakan kepada kepala produksi apabila terjadi masalah kerusakan
maupun menurunnya performa mesin produksi. Setelah itu, kepala produksi akan berkoordinasi dengan kepala bagian mekanik untuk
menginformasikan adanya masalah tersebut. 2. Identifikasi Kerusakan Mesin
Kepala Mekanik segera menanggapi laporan dari kepala bagian produksi dan segera berkoordinasi dengan mekanik untuk mengidentifikasi
kerusakan mesin. Identifikasi kerusakan mesin dilakukan untuk mengetahui suku cadang mesin yang bermasalah. Selanjutnya, kepala
mekanik melaporkan hasil identifikasi yakni jenis suku cadang dan jumlah yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin agar dapat dioperasikan
kembali. Kepala mekanik akan mengisi form untuk permintaan suku cadang ke bagian pembelian.
3. Penyediaan Suku Cadang a. Staff pembelian akan memeriksa ketersediaan suku cadang, apabila
suku cadang tersedia maka akan segera dikoordinasikan ke bagian kepala mekanik dan mengisi form pengambilan suku cadang yang
Universitas Sumatera Utara
dilaporkan kepada kepala bagian pembelian. Selanjutnya kepala mekanik akan menginformasikan lama pelaksanaan perawatan mesin
kepada kepala bagian produksi b. Jika suku cadang tidak tersedia maka staff pembelian akan mengisi
form permintaan pembelian suku cadang yang biaya dan jumlah yang diinginkan disesuaikan dengan permintaan kepala mekanik.
Selanjutnya form permintaan pembelian suku cadang akan diserahkan kepada bagian keuangan untuk diproses.
c. Kepala bagian keuangan akan memeriksa form yang diserahkan oleh bagian pembelian. Jika disetujui maka bagian keuangan mencairkan
dana untuk pembelian tersebut. d. Selanjutnya bagian pembelian melakukan pembelian suku cadang yang
setelah tersedia akan dikonfirmasikan kepada kepala mekanik 4. Pelaksanaan pergantian suku cadang
Setelah suku cadang tersedia, maka mekanik segera melakukan perbaikan dan setelah selesai mekanik akan menuliskan laporan mengenai data waktu
pergantian dan lama pergantian serta komponen yang dilakukan dalam form laporan pelaksanaan perawatan maupun pergantian suku cadang
mesin. Berikut proses bisnis yang menggambarkan aliran informasi kegiatan
pelaksanaan perawatan dilakukan perusahaan yang dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Universitas Sumatera Utara
5.2.1. Pengujian Pola Distribusi
Pengujian pola distribusi dilakukan terhadap komponen-komponen mesin yang kritis. Komponen tersebut adalah pisau potong, VbeltC98x6, rantai gigi roda,
pully conveyor, spurknife. Interval kerusakan komponen diuji menggunakan 5 pola distribusi yaitu
normal, exponensial, lognormal, gamma dan weilbull. Pengujian ini dilakukan dengan software Easy Fit Professional 5.5. Goodness of fit yang digunakan adalah
Uji kolomogrov-smirnov. Uji ini digunakan untuk melihat kesesuaiankecocokan antara distribusi teoritis dan distribusi data yang teramati.
5.2.2. Perhitungan Total Minimum Downtime
Downtime diartikan sebagai waktu suatu komponen dalam sistem tidak dapat digunakan lagi sehingga fungsi sistem tersebut tidak bisa berjalan. Untuk itu
ditentukan prinsip pendekatan total minimum downtime untuk menekan periode kerusakan sampai batas minimum dalam menentukan keputusan pergantian
komponen atau interval pergantian komponen. Waktu yang diperlukan untuk mengganti komponen apabila terjadi
kerusakan disimbolkan dengan Tf, dan waktu yang diperlukan untuk mengganti
komponen berdasarkan interval waktu tindakan preventif disimbolkan sebagaiTp
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Reliability Aktual
Nilai reliability komponen dengan metode perawatan aktual korektif dapat dihitung dengan rumus: Rt = 1-Ft.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PERANCANGAN SISTEM
6.1. Perancangan Model
Perancangan model ini terdiri dari perancangan physical system,
perancangan struktur sistem dan perancangan logical model. Sebelum dilakukan
perancangan model maka terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan untuk
mendapatkan kebutuhan-kebutuhan dalam rancangan sistem yang akan dibangun.
6.1.2. Perancangan Physical System
Pada perancangan physical system dihasilkan model pelayanan dan model operasional dalam kegiatan pelaksanaan perawatan mesin di PT. Hadi Baru.
Model pelayanan menggambarkan pelayanan informasi yang didasarkan atas analisis kebutuhan yang dilakukan. Adapun rancangan model pelayanan adalah
sebagai berikut:
1. Penjadualan perawatan rutin yang terkomputerisasi Bagian bengkel dan bagian produksi secara terkoordinasi memantau jadual
perawatan mesin yang sudah dimasukkan dalam basis data pada perangkat lunak aplikasi maintenance. Kedua departemen ini dapat secara sinkron
mempersiapkan keperluan dan mengatur hal-hal yang menyangkut perawatan mesin.
Bagian bengkel, bagian pembelian dan keuangan secara berkala memeriksa ketersediaan stok suku cadang dan laporan pergantian yang
Universitas Sumatera Utara