dalam organisasi atau dari lingkungan eksternalnya. Pengolahan mentransfer baris-baris masukan ke dalam format yang lebih mengandung arti. Output
mengalihkan informasi yang diproses kepada orang-orang yang akan menggunakannya atau kepada aktivitas yang membutuhkannya. Sistem informasi
juga memerlukan umpan balik, yaitu output yang dikembalikan ke anggota- anggota organisasi yang bersangkutan untuk mengevaluasi atau mengoreksi tahap
input.
Gambar 3.7. Fungsi dari Sistem Informasi
3.4. Sistem Informasi Manajemen
3.4.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
4
Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu
dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern untuk dasar
pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
4
Kenneth C. Laudon, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. hal 58-59.
Universitas Sumatera Utara
SIM adalah sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung bukan hanya operasi tetapi juga mendukung proses-proses manajemen. Karena
setiap SIM akan melaksanakan pengolahan transaksi sebagai salah satu unsurnya, maka sebuah sistem pengolahan data yang agak biasa dapat disebut sebagai SIM
bila disertai database sederhana, kemampuan menemukan kembali satu atau dua
model perencanaan atau keputusan.
Gagasan sistem informasi untuk mendukung manajemen dan pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer, yang memperluas kemampuan
pengorganisasian untuk menerapkan sistem semacam itu. Perluasan kemampuan tersebut sedemikian menyolok sehingga SIM dianggap sesuatu yang baru karena
baru kini dapat digunakan. Sedemikian eratnya komputer dalam bidang ini sehingga SIM juga disebut sebagai semua sistem informasi berdasarkan komputer
yang dirancang untuk memberikan informasi secara tepat kepada manajemen guna mengambil keputusan yang efektif.
SIM melayani level manajemen dari organisasi, member laporan-laporan kepada manajemen dan dalam beberapa kasus juga menyediakan akses online ke
kinerja organisasi dan catatan historisnya. Biasanya, SIM mengarah hamper secara eksklusif kepada kejadian-kejadian internal, bukan eksternal. Tugas utama
SIM adalah merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan pada level manajemen. Umumnya, SIM tergantung pada data yang berasal dari hasil
pemrosesan transaksi sebagai gerbang inputnya. SIM merangkum dan menyusun laporan pada operasi dasar perusahaan.
Data transaksi dasar dari SPT dikompresi dan biasanya ditampilkan dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
laporan panjang yang dibuat dalam jadwal regular. Biasanya, SIM memberikan laporan yang dibutuhkan secara per minggu, per bulan, dan per tahun, tidak secara
aktivitas harian. SIM menyediakan jawaban atas pertanyaan rutin khusus dan telah
memiliki prosedur dasar yang sudah ditentukan untuk menjawabnya.
Sistem ini biasanya tidak fleksibel dan hanya memiliki sedikit kemampuan analisis. Sebagian besar SIM menggunakan rutin sederhana seperti rangkuman
dan perbandingan. Sesuai dengan makna istilahnya, sistem informasi manajemen harus
ditinjau dengan pendekatan sistem. Hal ini berarti manajemen itu sendiri yang proses informasinya berlangsung harus dilihat sebagai sistem, dalam hal ini “total
system”. Dengan demikian, maka sistem informasi manajemen merupakan salah satu subsistem dari sekian banyak subsistem yang tercakup oleh total sistem
tersebut. Dalam prosesnya menuju tujuan yang telah ditetapkan organisasi, manajemen sebagai total sistem selain dipengaruhi oleh subsistem yang
merupakan aspek dalam manajemen juga dipengaruhi oleh suprasistem, yaitu faktor-faktor di luar manajemen.
Meskipun pada subsistem dalam suatu organisasi dengan manajemennya itu terdapat fungsionalisasi dan spesialisasi, keseluruhan subsistem harus bergerak
menuju satu arah, yaitu tujuan yang sudah ditetapkan untuk dicapai. Karena dampak subsistem ini besar sekali dalam keseluruhan sistem, maka gerak
subsistem perlu diawasi sehingga tidak menyeleweng dari jalur. Semikian pula, karena suprasistem yang merupakan faktor luar manajer kuat sekali dampaknya,
maka setiap manajer yang bertanggung jawab harus peka dan tangggap terhadap
Universitas Sumatera Utara
setiap gejala yang datangnya dari luar. Di sinilah diperlukan informasi yang harus dikelola secara sistematis karena informasi bukan saja diperlukan secara efektif
dan efisien dari puncak organisasi ke bawah secara timbal balik, tetapi juga keluar organisasi secara timbal balik.
3.4.2. Tujuan Sistem Informasi Manajemen