Interval Penggantian Komponen dengan Total Minimum Downtime

Kosep reliability distribusi normal tergantung pada nilai μ rata-rata dan σ standar deviasi. Adapun pola distribusi normal dapat dilihat pada Gambar 3.5. Gambar 3.5. Pola Distribusi Normal

3.1.9. Interval Penggantian Komponen dengan Total Minimum Downtime

Pada dasarnya downtime didefinisikan sebagai waktu suatu komponen sistem tidak dapat digunakan tidak berada dalam kondisi yang baik, sehingga membuat fungsi sistem tidak berjalan. Berdasarkan kenyataan bahwa pada dasarnya prinsip utama dalam manajemen perawatan adalah untuk menekan periode kerusakan breakdown period sampai batas minimum, maka keputusan penggantian komponen sistem berdasarkan downtime minimum menjadi sangat penting. Pembahasan berikut akan difokuskan pada proses pembuatan keputusan penggantian komponen sistem yang meminimumkan downtime, sehingga tujuan utama dari manajamen sistem perawatan untuk memperpendek periode kerusakan sampai batas minimum dapat dicapai. Penentuan tindakan preventif yang optimum meminimumkan downtime akan dikemukakan berdasarkan interval waktu penggantian replacement interval. Universitas Sumatera Utara Tujuan untuk menentukan penggantian komponen yang optimum berdasarkan interval waktu, t p , diantara penggantian preventif dengan menggunakan kriteria meminimumkan total downtime per unit waktu, dapat dijelaskan melalui Gambar 3.6 berikut. Gambar 3.6. Penggantian Komponen Berdasarkan Interval Waktu Dari Gambar 3.6, dapat dilihat bahwa total downtime per unit waktu untuk tindakan penggantian preventif pada waktu t p , dinotasikan sebagai Dt p adalah: Dt p = � ����+�� ��+�� Dimana: Ht p : Banyaknya kerusakan kegagalan dalam interval waktu 0,t p , merupakan nilai harapan expected value T f : Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena kerusakan. T p : Waktu yang diperlukan untuk penggantian komponen karena tindakan preventif komponen belum rusak. t p + T p : Panjang satu siklus. Dengan meminimumkan total minimum downtime, akan diperoleh tindakan penggatian komponen berdasarkan interval waktu t p yang optimum. Untuk komponen yang memiliki distribusi kegagalan mengikuti distribusi peluang tertentu dengan Universitas Sumatera Utara fungsi peluang ft, maka nilai harapan expected value banyaknya kegagalan yang terjadi dalam interval waktu 0,t p dapat dihitung sebagai berikut: H t p = ∑ [1 + � �� − 1 − �] ��−1 �=0 ∫ ���� �+1 � H0 ditetapkan sama dengan nol sehingga untuk t p = 0, maka Ht p = H0 = 0.

3.2. Sistem