Lokasi Perusahaan Daerah Pemasaran Jam Kerja Perusahaan Sistem Pengupahan

buruh dan 13 tenaga staff. Hasil produksi dari PT. Hadi Baru yang rata-ratanya mencapai 20.000 ton pertahun seluruhnya diekspor keluar negeri seperti Amerika Serikat, China, India, Korea, dan Eropa Barat melalui agen-agen seperti Good Year, Bridge Stone, Pirelli, Michellin, dll.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Hadi Baru bergerak dibidang usaha manufacturing produk crumb rubber dengan mutu SIR 20 mencapai 98 dari total produksi. Selain itu PT. Hadi Baru juga menghasilkan crumb rubber dengan mutu SIR 5 dan SIR 10 dengan kapasitas produksi 20.000 ton pertahun.

2.3. Lokasi Perusahaan

Perusahaan ini berlokasi di jalan Medan-Binjai Km 16,75 Desa Sumber Melati Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang dengan luas ± 5 Ha mencakup pabrik serta kantor pemasarannya.

2.4. Daerah Pemasaran

Pemasaran dan distribusi produk secara keseluruhan barang hasil produksi dijual keluar negeri seperti Amerika Serikat, China, India, Korea, dan Eropa Barat melalui agen-agen seperti Good Year, Bridge Stone, Pirelli, Michellin, dll.

2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi

Universitas Sumatera Utara Struktur organisasi yang dianut perusahaan ini adalah struktur organisasi lini dan fungsional. Struktur organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya adanya batasan yang jelas antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan bertanggung jawab atas segala kegiatan organisasi dan mempunyai hak untuk mengambil keputusan dan wewenang lalu, bawahan harus mematuhinya. Sedangkan struktur organisasi fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut, Dalam organisasi ini seorang tenaga kerja tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan kepada para tenaga kerjapara karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu atasan sesuai dengan keahliannya. PT. Hadi Baru membuat pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan atau fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi manajemen yang sama dikelompokkan kedalam satu kelompok kerja. Secara umum tugas, wewenang dan tanggung jawab berjalan vertikal menurut garis lurus mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada bawahan masing-masing. Struktur organisasi perusahaan seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Direktur Utama Manager Umum Kepala Bagian Pembelian Kepala Bagian Keuangan Kepala Bagian Produksi Kepala Bagian Personalia dan umum Staff Pembelian Staff Ekspor Staff Keuangan Staff Akuntansi Operator dan Staff Produksi Staff Personalia Staff Umum Hubungan Lini Hubungan Fungsional Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Hadi Baru

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Menggerakkan suatu organisasi berarti dibutuhkan orang-orang yang berkompeten untuk memegang jabatan tertentu, dimana setiap orang melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang sesuai fungsi jabatannya. Dalam uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk masing- masing bagian sesuai dengan struktur organisasi perusahaan. Tanggung jawab yang diberikan harus seimbang dengan wewenang yang diterima. Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada PT. Hadi Baru adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Manajer Umum Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mengawasi pelaksanaan dari kebijakan yang diberikan direktur utama dalam menjalankan perseroan serta memberikan nasehat pada direktur utama b. Meminta penjelasan tentang segala hal yang dipertanyakan. c. Menjalankan perusahaan dengan manajemen yang baik yang memimpin sejumlah kepala bagian. 2. Direktur Utama Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Memimpin manager umum dan mengkoordinir pekerjanya dalam memajukan perusahaan b. Merencanakan strategi perusahaan, memimpin aktivitas-aktivitas pembelian, pemasaran, administrasi, serta pengkoordiniran tugas-tugas tersebut. c. Mewakili dewan komisaris di dalam dan luar perusahaan, berwenang untuk serta menjalankan perusahaan dengan manajemen yang baik. 3. Kepala Bagian Pembelian Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Menetapkan strategi yang tepat untuk menghadapi pesaing bisnisnya. b. Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap bagian penjualan dan pemasaran perusahaan. Universitas Sumatera Utara c. Mengontrol bagian pembelian dan bagian ekspor agar melakukan tugasnya dengan baik 4. Kepala Bagian Keuangan Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Menangani permasalahan penetapan anggaran yang ada di perusahaan seperti ; biaya produksi, pemasaran, pengembangan, pengendalian mutu produk, gaji karyawan, serta pemeliharaan dan perbaikan fasilitas perusahaan maupun pabrik dsb. b. Membuat rencana keuangan jangka pendek maupun jangka panjang c. Melaporkan seluruh pemasukan dan pengeluaran perusahaan serta mempertanggungjawabkannya. 5. Kepala Bagian Produksi Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mempersiapkan, memonitor dan mengontrol semua anggaran biaya dan pemakaian tenaga kerja di pabrik. b. Mengatur pelaksanaan pekerjaan dan koordinasi bidang engineering sesuai dengan seksi-seksi dan prioritas pekerjaan pabrik. c. Menyelenggarakan dan mengawasi kelancaran operasional pabrik agar dapat berjalan dengan baik sesuai dengan standar. 6. Kepala Bagian Personalia dan Umum Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Melaksanakan Proses kegiatan Penggajian, kenaikan pangkat, kenaikan berkala, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai. Universitas Sumatera Utara b. Mengatur dan mengontrol para bawahan dalam menjalankan tugas. c. Mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan dan melakukan koreksi bila diperlukan. 7. Staff Pembelian Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Melakukan pengadaan bahan baku dan suku cadang mesin serta keperluan- keperluan umum lainnya. 8. Staff Ekspor Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Melaksanakan dan mengkoordinasi aktivitas pemasaran semua produk perusahaan b. Mengembangkan strategi dan kebijaksanaan yang berkenaan dengan kegiatan ekspor, seperti: merencanakan penjualan crum rubber serta menawarkan produk kepada pembeli, mengikuti perkembangan pasar produk, dan sebagainya. c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan 9. Staff Keuangan Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mengendalikan kegiatan-kegiatan Bidang Keuangan. b. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan. c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan Universitas Sumatera Utara 10.Staff Akuntansi Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan. b. Mengatur semua permasalahan yang berhubungan dengan kelancaran dana bagi penyediaan kebutuhan perusahaan. c. Menyajikan laporan secara periodic dan akurat sesuai kebutuhan perusahaan. 11.Operator dan Staff Produksi Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Mengatur dan mengawasi segala proses yang berlangung di pabrik. b. Mengatur dan mengawasi perawatan seluruh peralatan dan mesin pabrik. c. Merencanakan dan menjalankan program pencegahan dan pemeliharaan peralatan dan mesin pabrik. 12.Staff Personalia Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. Melaksanakan Proses kegiatan Penggajian, kenaikan pangkat, kenaikan berkala, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai b. Mengurus Proses Askes, Astek, Taspen dan proses pegawai yang telah mencapai usia pensiun dan penghargaan c. Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu tentang kepegawaian 13.Staff Umum Tugas dan tanggung jawabnya adalah: Universitas Sumatera Utara a. Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi, kepegawaianpersonalia serta kesekretariatan. b. Menyelenggarakan kegiatan dibidang kerumah-tanggaan, peralatan kantor dan perundang-undangan. c. Mengurus perbekalan material dan peralatan teknik.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan Baku

Bahan Baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dalam proses produksi dan memiliki persentase yang relatif besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan crumb rubber adalah getah karet alam slabBOKAR yang dihasilkan dari penyadapan pohon karet yang umumnya ditanam secara massal dalam perkebunan milik pemerintah, swasta atau dari perkebunan rakyat.

2.6.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang tidak ikut dalam proses produksi, tetapi ditambahkan ke produk pada saat atau setelah proses produksi, untuk meningkatkan citra produk kepada konsumen. Bahan tambahan tidak digunakan yang digunakan pada proses produksi crumb rubber. Universitas Sumatera Utara

2.6.4. Uraian Proses

Proses pembuatan crumb rubber melalui beberapa tahapan proses produksi yang diuraikan sesuai dengan urutan-urutan prosesnya sebagai berikut: 1. Stasiun Kerja Penyortiran Pada stasiun kerja penyortiran dan penimbangan ini, bahan baku yang diterima dari pemasok diperiksa dan disortir terlebih dahulu. Bahan baku untuk pembuatan crumb rubber ini biasanya disebut dengan BOKAR Bahan Olah Karet. Cara penyortiran bahan baku pertama kali adalah BOKAR disortir secara kasat mata mana yang termasuk SIR 5, SIR 10, dan SIR 20 kemudian BOKAR dipotong dengan coagulum cutter kemudian dibawa ke laboratorium untuk memastikan kualitas BOKAR tersebut. Hasil penyortiran kemudian ditimbang sesuai dengan kualitas masing-masing lalu ditumpuk untuk menunggu proses selanjutnya. 2. Stasiun Kerja Pencincangan dan Pembersihan BOKAR Bahan Olah Karet yang digunakan yang berasal dari tempat penumpukan di stasiun kerja penyortiran diangkut dengan shovel loader ke dalam bak air yang kemudian diangkut dengan shovel loader ke mesin slab cutter . Pada mesin slab cutter tersebut BOKAR dicincang menjadi potongan- potongan kecil sebesar kepalan tangan. Hasil olahan dengan mesin slab cutter diangkut ke bak pembersihan dengan belt conveyor sambil disiram dengan air agar kotorannya terpisah, fungsi bak pembersihan ini adalah supaya kotoran- kotoran yang masih tercampur dengan BOKAR tenggelam akibat berat Universitas Sumatera Utara jenisnya lebih besar. Setelah dicuci dalam bak pembersihan, BOKAR diangkut ke mesin slab cutter, perbedaannya adalah hasil olahan mesin slab cutter berukuran lebih kecil. Butiran-butiran karet dari slab cutter dijatuhkan di dalam vibrating screen dengan corong gravitsi, vibrating screen berfungsi untuk memisahkan kotoran dan butiran-butiran karet hasilnya ditampung oleh belt conveyor untuk diangkut ke bak pembersihan yang berfungsi untuk memisahkan kotoran. Kemudian butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator ke mesin hummer mill, yang mencincang BOKAR menjadi potongan- potongan kecil. Gerakan di dalam hummer mill juga menyebabkan kotoran- kotoran yang berada didalam gumpalan karet menjadi tepisah. Hasil keluaran dari hummer mill dijatuhkan ke vibrating screen dengan corong gravitasi, diayak di vibrating screen dengan ukuran diameter lubang 0.5 cm dan disirami air secara terus menerus. Butiran-butiran karet yang lolos dari vibrating screen dialirkan ke bak pembersihan dengan belt conveyor untuk memisahkan kotoran. Kemudian butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator ke rotary cutter. Hasil olahan rotary cutter yang berupa potingan-potongan kecil BOKAR dimasukkan ke dalam bak pembersihan dan terjadi pemisahan kotoran. 3. Stasiun Kerja Penggilingan dan Pembentukan Lembaran Butiran-butiran karet diangkut ke stasiun kerja ini dengan menggunakan bucket elevator. Proses awal dari tahap ini adalah pembentukan lembaran oleh mesin creeper. Lembaran karet hasil dari creeper ini masih berbentuk agak kasar dan kadang masih terputus-putus. Lembaran kemudian diangkut ke creeper dengan Universitas Sumatera Utara belt conveyor untuk diproses menjadi lembaran yang lebih panjang. Hasil olahan creeper ini diangkut belt conveyor ke mesin shredder untuk dicincang kembali menjadi potongan-potongan kecil yang langsung ditampung dalam bak pembersihan. Kemudian, butiran-butiran karet diangkut dengan bucket elevator ke creeper untuk dibentuk kembali menjadi lembaran. Lembaran karet yang dihasilkan oleh creeper mencapai panjang sekitar 7 m kemudian diangkut dengan hand truck ke stasiun penjemuran. 4. Stasiun Kerja Penjemuran Lembaran karet dari stasiun kerja sebelumnya dijemur pada rak-rak penjemuran yang dibuat bertingkat-tingkat. Fungsi penjemuran penyeragaman kualitas. 5. Stasiun Kerja Peremahan dan Pembutiran Lembaran karet kering dari penjemuran dibawa ke mesin shredder dengan hand truck. Pada mesin tersebut, lembaran dicincang menjadi butiran-butiran kecil dan langsung ditampung pada bak pembersihan. Butiran-butiran tersebut kemudian diangkut dengan bucket elevator ke corong pengisian yang berfungsi untuk memudahkan pengisian butiran-butiran BOKAR ke dalam troli biscuit crumb. Troli tersebut terdiri atas kotak-kotak besi yang berjumlah 24 buah. Setelah penuh, troli-troli tersebut dimasukkan ke dalam dryer. 6. Stasiun Kerja Pengeringan Troli yang sudah terisi penuh dengan butiran-butiran BOKAR dimasukkan ke dalam dryer. Pada tahap pertama BOKAR dipanaskan dengan burner dengan suhu 135 o selama 50 menit di dalam mesin dryer. Setelah itu dipanaskan lagi di Universitas Sumatera Utara burner dengan suhu 115 o selama 50 menit dalam mesin dryer. Setelah dipanaskan BOKAR didinginkan dengan blower hingga suhu 31 o C selama 210 menit. 7. Stasiun Kerja Penimbangan dan Pengepresan Butiran-butiran yang keluar dari dryer dikeluarkan dari dalam troli, lalu ditimbang dengan berat 35 kg. Kemudian crumb rubber tersebut dipres menjadi berbentuk balok dengan ukuran 20 cm x 35 cm x 70 cm. Lama pengepresan adalah kurang lebih 30 detik. Lalu dibawa ke metal detector untuk mendeteksi kandungan logam pada crumb rubber. 8. Stasiun Kerja Pengepakan Bongkahan crumb rubber yang telah dipres dibungkus dengan plastik bermerk lalu disusun di dalam palet. Satu palet berisi 36 bal dengan berat tiap balnya sebesar 35 kg.

2.7. Jam Kerja Perusahaan

Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan, diperlukan pengaturan waktu kerja yang baik pula. Adapun rincian hari kerja dan jam kerja pada PT. Hadi Baru adalah : 1. Jam kerja kantor a. Hari Senin s.d. Jumat : Pukul 07.00 – 15.00 WIB Istirahat : Pukul 11.00 – 12.00 WIB b. Hari Sabtu : Pukul 08.00 – 13.00 WIB Universitas Sumatera Utara 2. Jam Kerja Pabrik a. Karyawan Non-Shift, yaitu: karyawan bagian penimbangan bahan baku, pembuatan pallet dan laboratorium Hari Senin s.d. Sabtu : Pukul 07.00 – 15.00 Istirahat : Pukul 11.00 – 12.00 b. Karyawan Shift, yaitu karyawan bagian pencincngan dan pembersihan, penggilingan, pembutiran, pengeringan, dan pengepressan. Shift I : Pukul 07.00 – 14.00 dari hari Senin s.d. Sabtu Shift II : Pukul 14.00 – 21.00 dari hari Senin s.d. Sabtu

2.8. Sistem Pengupahan

Upah adalah suatu imbalan dari pada yang telah diberikan dan diterima oleh seseorang di dalam hubungan kerja yang berupa uang, melalui perjanjian kerja. Prestasi ini biasanya dinyatakan sebagai kinerja maupun produktivitas. Sistem pengupahan di perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1. Karyawan tetap Pengupaham pada perusahaan adalah berdasarkan upah bulanan. Besarnya upah disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing – masing karyawan, serta latar belakang pendidikan dan pengalamannya. Upah tersebut diberikan untuk masa 21 hari kerja rata – rata 7 jam dalam sehari. Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Perawatan

Maintenance 1 Perawatan adalah sebuah operasi atau aktivitas yang harus dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk melakukan pergantian kerusakan peralatan dengan resources yang ada. Perawatan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, memperpanjang usia kegunaan mesin, dan menekan failure sekecil mungkin. Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen ke dalam sebuah program perawatan. Pada umumnya, semakin tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem, kebutuhan akan manajemen dan pengendalian di perawatan menjadi semakin penting. Berikut adalah sembilan pendekatan untuk membuat sebuah program perawatan yang efektif: 1. Mengidentifikasi kekurangan eksisting. 2. Membuat tujuan akhir dari program. 3. Menetapkan skala prioritas. 4. Menetapkan parameter untuk pengukuran performansi. 5. Menetapkan rencana jangka pendek dan juga jangka panjang. 6. Sosialisasi perencanaan terhadap bagian-bagian yang terkait. 7. Implementasi perencanaan. 1 Gross, John. M. 2002. Fundamental of Preventive Maintenance. Hal: 5-8 Universitas Sumatera Utara