Kriteria Penentuan Kompensasi PDAM Tirtanadi Sumatera Utara Penerapan Produktivitas Kerja Karyawan

D. Kriteria Penentuan Kompensasi PDAM Tirtanadi Sumatera Utara

Sistem atau cara pemberian kompensasi di PDAM Tirtanadi Sumatera Utara dapat dilakukan berdasarkan hal berikut: a. Gaji Dasar I, yaitu berupa gaji pokok pegawai. Gaji dasar ini diberikan 12 kali dalam setahun, pada tanggal 5 setiap bulannya. b. Gaji Dasar II, yaitu berupa tunjangan perumahan, transportasi, tunjangan hari raya THR, dharma wisata, bantuan akhir tahun BAT, dan insentif. Gaji dasar ini berupa 1 bulan gaji. c. Tunjangan lainnya, yaitu berupa tunjangan tertib kerja, upah lembur, cuti, tunjangan pendidikan, tunjangan natura, tunjangan koordinasifungsional, dan tunjangan pajak PPh pasal 21. Adapun Tunjangan istri merupakan 10 dari gaji pokok. Sedangkan Tunjangan anak merupakan 5 dari gaji pokok setiap anak, dan perusahaan hanya menanggung 2 orang anak. Serta Kemahalan berupa 10 dari gaji pokok ditambah tunjangan istri dan tunjangan anak. d. Fasilitas Jamsostek, K3, dan Asuransi Pensiun atau jaminan hari tua JHT. Jika ada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, biaya pengobatan ditanggung penuh oleh perusahaan. Hal ini ditetapkan pula dalam UU No. 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja Jamsostek. Keselamatan dan kesehatan kerja K3, yang bertugas dalam pemeliharaan kesehatan dan keselamatan karyawan. Sedangkan asuransi pensiun ditanggung hanya setengah dari perusahaan dan setengah lagi ditanggung sendiri oleh karyawan. Universitas Sumatera Utara

E. Penerapan Produktivitas Kerja Karyawan

Tugas dari PDAM tirtanadi adalah melayani masyarakat Sumatera Utara dalam penyaluran air minum secara baik. Untuk melaksanakan tugas ini tentu dibutuhkan partisipasi karyawan yang dalam hal ini dapat dilihat dalam kinerja karyawan. Melalui penerapan, produktivitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill, dan managerial skill karyawan semakin baik. Menurut Malayu S.P Hasibuan 2003:126 produktivitas adalah “Perbandingan antara output hasil dengan input masukan. Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi waktu, bahan, tenaga dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya”. Dari pendapat tersebut sebenarnya produktivitas memiliki dua dimensi, pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan berkualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingakan input dengan realisasi penggunaanya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Produktivitas dikaitkan dengan cara dan sistem yang efektif dan efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat guna dan tepat waktu, dengan demikian tidak diperlukan implikasi biaya yang berlebihan. Ef i siensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input direncanakan dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input yang sebenarnya digunakan semakin besar penghematannya, maka tingkat efesiensi semakin tinggi. Universitas Sumatera Utara Menurut Syamsi 2004:4 menjelaskan bahwa pengertian efisiensi adalah usaha untuk mencapai prestasi yang sebesar-besarnya dengan menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang tersedia material, mesin, dan manusia dalam tempo yang sependek-pendeknya, di dalam keadaan yang nyata sepanjang keadaan itu bisa berubah tanpa mengganggu keseimbangan antara faktor-faktor tujuan, alat, tenaga, dan waktu. Sedangkan efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran suatu target yang dicapai. Apabila kedua tersebut dikaitkan satu dengan yang lainnya, maka terjadinya peningkatan efektivitas tidak akan selalu menjamin meningkatnya efisiensi. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran serta masukan serta mengutarakan cara pemanfaatan baik terhadap sumbur-sumber dalam memproduksi suatu barang atau jasa.

F. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan