Penyuluhan Penggunaan Alat Permainan Edukatif APE

Bina keluarga balita sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan BKB dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RT atau di tempat khusus yang dibangun oleh masayarakat. Adapun kegiatan program Bina Keluarga Balita BKB yang dilakukan yaitu:

1. Penyuluhan

Pertemuan penyuluhan BKB adalah forum pertemuan yang diselenggarakan oleh kader dan ibu peserta sebagai wadah penyampaian pesan dari kader kepada ibu peserta BKKBN, 1992. Materi pada kegiatan penyuluhan BKB berbeda pada setiap kelompok umur balita. Hal ini sesuai dengan tugas perkembangan anak yang berbeda masing-masing kelompok umur, sehingga cara stimulasi maupun media yang diperlukan untuk interaksi antara ibu dan anak pun berbeda. Pada program BKB, secara garis besarnya materi penyuluhan diantaranya BKKBN, 2007: Materi I : Integrasi KB dengan BKB Materi II : Konsep diri ibu dan peran ibu dalam pendidikan balita Materi III : Proses tumbuh kembang anak Materi IV : Gerakan kasar Materi V : Gerakan halus Materi VI : Komunikasi Pasif Materi VII : Komunikasi Aktif Universitas Sumatera Utara Materi VIII : Kecerdasan Materi IX : Menolong Diri Sendiri Materi X : Tingkah laku sosial Penyuluhan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan sasaran dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu antara lain dalam hal: kesehatan keluarga, sanitasi gizi, air susu ibu ASI, imunisasi, KB dan pemanfaatan pelayanan yang tersedia serta hal-hal lain yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan keluarga.

2. Penggunaan Alat Permainan Edukatif APE

Alat Permainan Edukatif APE adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk: a Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan- kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak; b Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar; c Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna, dan lain-lain; d Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan masyarakat Soetjiningsih, 1995. Kegiatan yang dilaksanakan dalam penggunaan Alat Permainan Edukatif adalah: 1 Kegiatan bermain APE secara teratur dilaksanakan di BKB oleh balita dengan bimbangan kader; 2 Kader juga menjelaskan kepada ibu yang mempunyai balita dalam hal penggunaan APE agar dapat diaplikasikan di rumah; 3 Pencatatan hasil perkembangan ke dalam Kartu Kembang Anak KKA. Universitas Sumatera Utara Syarat yang harus dipenuhi Alat Permainan Edukatif sebagai berikut : a Aman. Alat permainan anak balita tidak boleh terlalu kecil, catnya tidak boleh mengandung racun, tidak ada bagian-bagian yang tajam, dan tidak ada bagian- bagian yang mudah pecah. Karena pada umur tersebut anak mengenal benda di sekitarnya dengan memegang, mencengkeram, memasukkan ke dalam mulutnya. b Ukuran dan berat Alat Permainan Edukatif APE harus sesuai dengan usia anak. Bila ukurannya terlalu besar akan sukar dijangkau anak, sebaliknya kalau terlalu kecil akan berbahaya karena dapat dengan mudah tertelan oleh anak. Sedangkan kalau Alat Permainan Edukatif APE terlalu berat, maka anak akan sulit memindah-mindahkannya serta akan membahayakan bila Alat Permainan Edukatif APE tersebut jatuh dan mengenai anak. c Disainnya harus jelas. Alat Permainan Edukatif APE harus mempunyai ukuran- ukuran, susunan dan warna tertentu, serta jelas maksud dan tujuannya. d Alat Permainan Edukatif APE harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik, bahasa, kecerdasan dan sosialisasi. e Harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit sehingga membuat anak frustasi, atau terlalu mudah sehingga membuat anak cepat bosan. f Walaupun sederhana harus tetap menarik baik warna maupun bentuknya. Bila bersuara, suaranya harus jelas. Universitas Sumatera Utara g Alat Permainan Edukatif APE harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena bentuknya sangat umum h Alat Permainan Edukatif APE harus tidak mudah rusak. Kalau ada bagian- bagian yang rusak harus mudah diganti. Pemeliharaannya mudah, terbuat dari bahan yang mudah didapat, harganya terjangkau oleh masyarakat luas.

3. Kartu Kembang Anak KKA