acak, sedangkan unsur-unsur selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu Kasjono dan Yasril, 2009.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai analisis dan pengujian hipotesis yang
telah dirumuskan. Oleh karena itu pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah penelitian.
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan langsung dengan wawancara dan observasi meliputi pengaruh karakteristik inovasi dan sistem sosial terhadap adopsi inovasi program
Bina Keluarga Balita BKB dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan kuesioner yang tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada
sampel penelitian yaitu ibu rumah tangga yang mempunyai balita. 2.
Data Sekunder Data yang diperoleh dari kantor Dinas Kesehatan, Badan Koordinasi Keluarga
Berencana, Puskesmas, demografi, geografi wilayah penelitian dan studi kepustakaan literatur, majalah dan jurnal kesehatan yang berhubungan dengan
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kesahihan dan kehandalan kuesioner penelitian. Sehingga kuesioner
dapat digunakan menjadi alat ukur penelitian. Sebelum data dikumpulkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang bertujuan untuk memastikan bahwa alat
bantu yang akan digunakan kuesioner memiliki validitas dan reliabilitas. Uji coba dilakukan terhadap 30 orang ibu balita di Kelurahan Stabat Baru yang memiliki
karakteristik yang sama dengan ibu balita di lokasi penelitian. Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur benar-benar mengukur apa
yang ingin diukur dan dilakukan dengan mengukur korelasi antara masing-masing item pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus korelasi Pearson Product
Moment r, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel, maka pertanyaan valid dan jika nilai r hitung r tabel, maka pertanyaan tidak valid. Jika instrumen itu valid,
maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi r sebagai berikut: a Sangat tinggi, antara 0,800-1,000; b Tinggi, antara 0,600-0,799; c Cukup, antara
0,400-0,599; d Rendah, antara 0,200-0,399 dan e Sangat Rendah, antara 0,000- 0,199 Riduwan, 2002.
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercayadiandalkan. Teknik menghitung indeks reliabilitas dengan
metode Cronbach Alpha r tabel, dinyatakan tidak reliabel. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien kehandalan atau alpha sebesar: a 0,6
Universitas Sumatera Utara
tidak reliabel; b 0,6-0,7 accetable; c 0,7-0,8 baik dan d 0,8 sangat baik Riduwan, 2002.
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas bahwa instrumen penelitian atau alat ukur yang digunakan pada masing-masing variabel karakteristik inovasi
keuntungan relatif, keserasian, kerumitan, dapat dicoba, dapat dilihat dan sistem sosial struktur sosial, norma sistem, peran pemimpin, agen perubahan semua
pertanyaan mempunya i r hitung lebih besar dari r tabel pada df = 28; α = 5 sebesar
0,361, demikian juga alpha lebih besar dari r tabel 0,361, dengan demikian instrumen penelitian yang digunakan untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel
Triton, 2006. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien r diantara 0,400-1,000 dan nilai alpha cronbach variabel keuntungan relatif 0,869, variabel keserasian 0,866,
variabel kerumitan 0,881, variabel dapat dicoba 0,814, variabel dapat dilihat 0,899, variabel struktur sosial 0,893, variabel norma sistem 0,827, variabel peran pemimpin
0,854 dan variabel agen perubahan 0,966 Lampiran 2.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional