Pengaruh Struktur Sosial terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB

mungkin dipengaruhi kegiatan masyarakat berbeda-beda berdasarkan kepentingan masing-masing ibu balita.

5.2. Sistem Sosial terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita

Sistem sosial dalam penelitian ini adalah struktur sosial, norma sistem, peran pemimpin dan agen perubahan.

5.2.1. Pengaruh Struktur Sosial terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB

Berdasarkan hasil uji chi-square, ada hubungan antara struktur sosial dengan adopsi inovasi program Bina Keluarga Balita BKB karena nilai p=0,000, sedangkan hasil uji regresi logistik menunjukkan tidak ada pengaruh struktur sosial terhadap adopsi inovasi program Bina Keluarga Balita. Keluarga sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk menerima suatu inovasi. Hal ini disebabkan adanya anggapan bahwa penerimaan inovasi akan berpengaruh terhadap keseluruhan sistem keluarga. Menurut Rogers 1983, struktur sosial dapat memfasilitasi atau menghambat difusi inovasi dalam suatu sistem. Katz 1961 seperti dikutip oleh Rogers menyatakan bahwa sangatlah bodoh mendifusikan suatu inovasi tanpa mengetahui struktur sosial dari adopter potensialnya. Penelitian yang dilakukan oleh Rogers dan Kincaid 1981 di Korea menunjukan bahwa adopsi suatu inovasi dipengaruhi oleh karakteristik individu itu sendiri dan juga sistem sosial dimana individu tersebut berada. Pada penelitian ini, struktur sosial tidak berpengaruh terhadap adopsi inovasi program BKB. Struktur sosial dalam penelitian ini adalah keluarga sebagai bahan Universitas Sumatera Utara pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk menerima suatu inovasi. Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia demikian juga di Kelurahan Kwala Bingai, suami adalah pengambil keputusan utama dalam keluarga. Oleh karena itu peran suami akan sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan ibu dalam mengadopsi program BKB. 5.2.2. Pengaruh Norma Sistem terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB Berdasarkan norma sistem, secara statistik dari hasil uji chi-square terlihat ada hubungan antara norma sistem dengan adopsi inovasi program BKB, karena nilai p=0,002, sedangkan hasil uji regresi logistik menunjukkan tidak ada pengaruh norma sistem terhadap adopsi inovasi program Bina Keluarga Balita. Artinya sesuatu inovasi teknologi yang kurang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sistem sosial tidak akan diadopsi secepat satu inovasi yang sesuai. Menurut Rogers 1983, sistem norma juga dapat menjadi faktor penghambat untuk menerima suatu ide baru. Hal ini sangat berhubungan dengan derajat keserasian compatibility inovasi dengan nilai atau kepercayaan masyarakat dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat ketidaksesuaian suatu inovasi dengan kepercayaan atau nilai-nilai yang dianut oleh individu sekelompok masyarakat dalam suatu sistem sosial berpengaruh terhadap penerimaan suatu inovasi tersebut. Menurut Fishbein dan Azjen dalam Dahniar 2009, kepercayaan atau keyakinan dengan kata ”belief” mempunyai pengertian sebagai inti dari setiap tingkah laku manusia. Aspek Universitas Sumatera Utara kepercayaan tersebut merupakan acuan bagi seseorang untuk menentukan sikap terhadap objek. Menurut Notoadmodjo 2007, masyarakat mulai menghubungi sarana kesehatan sesuai dengan pengalaman atau informasi yang diperoleh dari orang lain tentang tersedianya jenis-jenis pelayanan kesehatan. Pilihan terhadap pelayanan kesehatan tersebut dengan sendirinya didasari atas kepercayaan atau keyakinan akan kemajuan sarana tersebut. Demikian juga dengan hasil penelitian yang diperoleh, bahwa 88,3 responden percaya bahwa kegiatan program BKB tidak melanggar aturankepercayaan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan seseorang terhadap program BKB, maka semakin tinggi kemungkinan seseorang ikut serta dalam program tersebut. Namun, pada kenyataannya masyarakat Kelurahan Kwala Bingai belum mengadopsi program BKB dengan baik. Program BKB belum diadopsi masyarakat dipengaruhi faktor kepercayaan dan kebiasaan masyarakat bahwa dalam membesarkan dan mendidik anak-anak mereka dapat bertanya kepada orang tua mereka sendiri sebagai sumber informasi dan mereka menganggap orang tua adalah orang yang paling berpengalaman dalam membesarkan dan mendidik anak yang tercermin pada diri mereka sendiri.

5.2.3. Pengaruh Peran Pemimpin terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB