signifikan antara agen perubahan dengan adopsi inovasi program Bina Keluarga Balita oleh ibu yang mempunyai balita. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.25. Hubungan Sistem Sosial dengan Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB di Kelurahan Kwala Bingai Kecamatan
Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2011
Sistem Sosial Adopsi Inovasi
Total P
Value Menerima
Menolak n
n n
Struktur Sosial
Mendukung Tidak Mendukung
21 5
87,5 13,9
3 31
12,5 86,1
24 36
100,0 100,0
0,000
Norma Sistem
Mendukung Tidak Mendukung
22 4
61,1 16,7
14 20
38,9 83,3
36 24
100,0 100,0
0,002
Peran Pemimpin
Mendukung Tidak Mendukung
20 6
95,2 15,4
1 33
4,8 84,6
21 39
100,0 100,0
0,000
Agen Perubahan
Mendukung Tidak Mendukung
24 2
80,0 6,7
6 28
20,0 93,3
30 30
100,0 100,0
0,000
4.4. Analisis Multivariat
Untuk mengetahui pengaruh antara semua variabel yang bermakna dengan adopsi inovasi program Bina Keluarga Balita, maka dilakukan analisis multivariat.
Sesuai dengan tujuan dan hipotesa penelitian, maka dilakukan uji statistik regresi logistik. Tahap pertama adalah dengan melakukan pemilihan model untuk uji
multivariat regresi logistik. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh bahwa variabel keuntungan relatif, kerumitan, dapat dilihat, struktur sosial, norma sistem, peran
pemimpin dan agen perubahan memenuhi syarat untuk masuk ke dalam model pengujian multivariat karena mempunyai nilai p 0,25.
Universitas Sumatera Utara
Berikutnya adalah pemilihan model yang dilakukan dengan cara semua variabel dimasukkan ke dalam model, kemudian variabel yang signifikan 0,05
dimasukkan ke dalam model secara bertahap. Hasil akhir analisis multivariat uji regresi logistik dapat dilihat pada tabel 4.26 berikut:
Tabel 4.26. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik antara Karakteristik Inovasi dan Sistem Sosial terhadap Adopsi Inovasi Program Bina
Keluarga Balita di Kelurahan Kwala Bingai Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2011
Variabel B
Exp B P value
Keuntungan Relatif Agen Perubahan
2,203 2,897
9,052 18,120
0,037 0,023
Pada tabel di atas merupakan hasil akhir analisis multivariat uji regresi logistik karena keuntungan relatif dan agen perubahan telah memiliki nilai p 0,05,
artinya variabel tersebut tidak dikeluarkan dari model dan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap adopsi inovasi program Bina Keluarga Balita BKB. Adapun
variabel yang lainnya, yaitu: keserasian, kerumitan, dapat dicoba, dapat dilihat, struktur sosial, norma sistem dan peran pemimpin tidak berpengaruh terhadap adopsi
inovasi program Bina Keluarga Balita BKB. Berdasarkan nilai koefisien B yang tertinggi adalah variabel agen perubahan
yaitu 2,897. Ini menunjukkan variabel tersebut merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi adopsi inovasi program Bina Keluarga Balita BKB. Besar
pengaruh variabel tersebut dapat dilihat dari nilai Exp B. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, diperoleh nilai Exp B sebesar 18,120. Hal ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
jika agen perubahan mendukung maka peluang responden untuk mengadopsi program BKB 18 kali dibandingkan jika agen perubahan tidak mendukung setelah dikontrol
oleh variabel keuntungan relatif.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Inovasi terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga