Pengaruh Dapat Dicoba terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB Pengaruh Dapat Dilihat terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB

bersifat siklis, antara tingkat pendidikan masyarakat, keadaan ekonomi yang dimiliki mereka, asumsi masyarakat terhadap pendidikan bagi anak serta rendahnya koordinasi antara pelaku program BKB, tidak adanya perencanaan program secara sistematis dan terjadinya perubahan sosial politik yang memengaruhi sistem nilai terhadap program yang berasal dari pemerintah. Dimana masyarakat menganggap bahwa program BKB tidak begitu penting.

5.1.4. Pengaruh Dapat Dicoba terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB

Berdasarkan variabel dapat dicoba, hasil uji chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara dapat dicoba dengan adopsi inovasi program BKB, karena nilai p=0,645, demikian juga pada hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh variabel dapat dicoba terhadap adopsi inovasi program BKB. Menurut Rogers 1983, sebuah inovasi akan lebih mudah diterima jika memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah inovasi harus dapat dicoba dan memiliki kelebihan yang langsung bisa dirasakan. Pada penelitian ini, lebih dari setengah jumlah sampel 56,7 pernah mengikuti program Bina Keluarga Balita, maka seharusnya inovasi lebih mudah diterima dan dipertahankan. Namun hal ini tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Peneliti berasumsi hal ini terjadi karena inovasi tersebut belum dirasakan masyarakat sebagai sebuah kebutuhan. Asumsi masyarakat bahwa program BKB bukan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita, karena masalah yang sangat Universitas Sumatera Utara penting bagi balita adalah kesehatan. Sementara upaya merangsang balita agar terjadi perkembangan kognitif dan psikomotorik secara sehat tidak begitu penting. Selain itu masyarakat juga berasumsi proses pertumbuhan dan perkembangan balita merupakan suatu proses yang alami dimana anak berkembang dan bermain dengan lingkungannya tanpa perlu adanya stimulus.

5.1.5. Pengaruh Dapat Dilihat terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita BKB

Berdasarkan hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel dapat dilihat dengan adopsi inovasi program BKB, karena nilai p=0,002. Setelah dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik, menunjukkan tidak ada pengaruh antara variabel dapat dilihat terhadap adopsi inovasi program BKB. Pada penelitian ini, karakteristik inovasi dapat dilihat tidak berpengaruh terhadap adopsi inovasi program BKB. Kemudahan seseorang melihat hasil suatu inovasi tidak menjadi suatu alasan utama masyarakat untuk mengadopsi suatu inovasi. Menurut Rogers 1983, sebuah inovasi akan lebih mudah diterima apabila semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan inovasi diadopsi oleh orang atau sekelompok orang. Jika dicermati, masyarakat tidak terpengaruh akan keadaan lingkungan sekitarnya dalam proses adopsi inovasi program BKB, walaupun dilingkungan sekitar ada yang ikut serta dalam program BKB tidak dijadikan sebagai refrensi mereka dalam mengikuti program BKB. Hal ini Universitas Sumatera Utara mungkin dipengaruhi kegiatan masyarakat berbeda-beda berdasarkan kepentingan masing-masing ibu balita.

5.2. Sistem Sosial terhadap Adopsi Inovasi Program Bina Keluarga Balita