41
melihat kepiawaian PDS sebagai satu-satunya Parpol dari semua parpol peserta Pemilu yang mendukung calon dari PDIP akhirnya masuk pada putaran final. Walaupun akhirnya
pasangan SBY – MJK yang terpilih dengan suara yang cukup signifikan, namun PDS pada proporsinya telah mengukir suatu “Sejarah” bahkan dengan memiliki Fraksi PDS di DPR-RI
dan memiliki kurang lebih 342 anggota legislatif diseluruh Indonesia, serta beberapa diantaranya dipercayakan menjadi Ketua, Wakil ketua baik ditingkat DPR maupun komisi-
komisi, hal ini membuktikan program Wakil Rakyat berhasil sukses.
b. Lambang Partai Damai Sejahtera Gambar 3
Lambang Partai Damai Sejahtera
Sumber : http:www.partaidamaisejahtera.org?page_id=302
Salib Garis vertikal damai antara Tuhan dan Manusia. Garis Horisontal damai antara sesama
manusia
Merpati Ketulusan dan kasih. Lawatan Allah turun ke bumi
Padi dan Kapas Kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh bumi
Latar Ungu Pujian dan penyembahan
c. Platform Partai Damai Sejahtera
AZAS : PDS berazaskan Pancasila dan UUD 1945 Sifat : PDS bersifat mandiri, terbuka, yang bersumber pada prinsip kasih, Kebangsaan dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
42
Visi : “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang bebas beribadah, rukun, damai dan sejahtera, Serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa diskriminasi dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan semangat Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu”
Misi :
•
Membangun masyarakat sipil yang mandiri, cerdas, jujur, berintegritas serta demokratis dalam berbangsa dan bernegara Civil Society.
•
Membangun budaya saling percaya dan menghargai yang menjadi modal dasar pembangunan di segala bidang Culture of Trust Law Enforcement.
•
Mempersiapkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur , damai dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dengan semangat Bhineka
Tunggal Ika welfare State.
3.3Subjek Penelitian
Seluruh pihak yang memahami informasi penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian merupakan subjek penelitian. Tugas peneliti ialah
mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak mungkin dari sudut pandang subjek tanpa mempengaruhi mereka. Di lain pihak, peneliti juga tidak boleh diarahkan atau terpengaruh
pada keinginan pribadi subjek, sebab subjek hanya mengacu pada maksud, tujuan, dan masalah penelitian bukan memberi arahan Moleong, 2001 : 99 .
Penelitian ini menggunakan jenis sampel purposive sampling, yakni pemilihan sampel yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian. Yang mana
kriteria terpenting ialah subjek memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan keadaan sebenarnya tentang objek penelitian.
Merujuk pada hal tersebut, penelitian ini menggunakan teknik sampling snowball bola salju. Teknik ini banyak ditemui dalam riset kualitatif, misalnya studi kasus. Sesuai
namanya, teknik bagaikan bola salju yang turun menggelinding dari puncak gunung ke lembah, semakin lama semakin besar ukurannya Kriyantono, 2008:158-159. Dalam teknik
ini, orang yang dijadikan informan pertama diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan informan berikutnya, begitu pula seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak.
Proses ini baru berakhir bila periset merasa data telah jenuh, artinya periset merasa tidak lagi menemukan yang baru dari wawancara tersebut.
43
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat beberapa pertimbangan subjek atau narasumber yang ditentukan peneliti dalam penelitian ini. Pertimbangan tersebut antara lain :
1. Keakuratan dan validitas informasi yang diperoleh. Berdasarkan hal ini maka
jumlah narasumber sangat tergantung pada hasil yang dikehendaki. 2.
Jumlah narasumber sangat bergantung pada pencapaian tujuan penelitian. 3.
Peneliti diberi kewenangan dalam menentukan siapa saja yang menjadi narasumber.
Maka dari pertimbangan tersebut, adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah golongan elite Muhammadiyah Sumatera Utara baik yang termasuk ke
dalam jajaran pengurus inti organisasi maupun tidak. Namun yang jelas golongan elite ini mempunyai peranan yang besar dalam pergerakan dan kemajuan organisasi. Mereka juga
dipandang sebagai tokoh yang memiliki kharisma dan wibawa untuk dapat mengarahkan anggotanya pada suatu tujuan tertentu. Berikut ini dipaparkan nama-nama subjek tersebut :
Jajaran tokoh elit Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Susunan dan Personalia
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Periode 2010 – 2015
SK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Nomor : 01KEPII.0D2011
Tanggal : 02 Rabiul Awal 1432 H. 16 Februari 2011 M. Penasehat
: Drs. H. Firdaus Naly Drs. H. M. Yamin lubis
K e t u a : Prof. Dr. H. Asmuni, MA
Wakil Ketua : Drs. H. Dalail Ahmad, MA
Prof. DR. H. Hasyimsyah Nasution, MA Drs. Sarwo Edi
H. Suhrawardi K. Lubis, SH, Sp.N, MH Korbid. Pustaka dan Informasi
: Drs. Mario Kasduri, MA Korbid. Dikdasmen
: Prof. DR. Ibrahim Gultom, M.Pd Korbid. Tarjih dan Tajdid
: Drs. H. Askolan Lubis, MA
44
Korbid. Ekonomi dan Kewirausahaan : H. Bahril Datuk S., SE, MM Korbid. Pemb. Masyarakat, Hikmah
Penelitian dan Pengembangan : Drs. Shohibul Anshor Siregar, M.Si
Sekretaris : H. M. Nasir Wahab, SE, MBA
Wakil Sekretaris : H. Irwan Syahputra, MA
Bendahara : Drs. Agussani, MAP
3.4 Kerangka Analisis