dengan maksud agar orang lain mendengarnya dan berharap mereka mengomentari atau memberi saran untuk permainannya. Jika ia merasa masih
kurang mahir untuk memainkan instrumen tersebut sesuai dengan komentar dari orang-orang yang telah mendengarnya, maka pada keesokan harinya ia akan
menjumpai gurunya dan kembali berlatih hingga ia benar-benar mahir untuk memainkan alat musik itu, sehingga dengan demikian boleh dikatakan bahwa
kemahiran seseorang untuk memainkan alat musik tidaklah dinilai oleh gurunya, dan juga olehnya, melainkan melalui hasil komentar dan juga pujian yang
diberikan oleh orang-orang yang telah mendengarnya.
4.4 Proses belajar Sarune Pakpak
Untuk mempelajari cara memainkan sarune, yang pertama dilakukan adalah menghafal lagu yang akan dimainkan terlebih dahulu, dan proses menghafal lagu
dilakukan secara oral, yakni dengan meniru lagu yang dimainkan oleh sang guru tanpa menggunakan simbol nada atau notasi.
36
Setelah lagu dikuasai oleh sang murid maka proses selanjutnya adalah belajar meniup sarune. Tehnik meniup sarune merupakan proses yang penting
dan yang utama dalam bermain sarune, sebab dalam bermain sarune proses peniupan harus dilakukan secara terus menerus tanpa terputus, proses ini disebut
sebagai sircular breathing, merupakan tehnik penyajian yang khas dalam bermain sarune yang oleh masyarakat Pakpak disebut dengan pulih nama. Jika pulih nama
belum dikuasai oleh murid, maka permainan sarune tersebut dianggap belum
36
Masyarakat Pakpak tidak memiliki sistem notasi sebagai simbol nada musik, tetapi memiliki sistem melalui lambang suku kata untuk menirukan nada yang didengar, yaitu no-la-le-
ni-na-no-la-le-ni.
Universitas Sumatera Utara
memenuhi syarat, sebab faktor yang paling utama dalam menghasilkan nada-nada pada sarune Pakpak adalah tehnik pernafasan. Semakin tinggi nada yang akan
dimainkan, maka akan semakin banyak pula tekanan udara yang dibutuhkan, begitu juga sebaliknya, jika nada yang akan dimainkan semakin rendah maka
tekanan udara yang diperlukan juga tidak akan terlalu besar. Sedangkan untuk mengatur tekanan udara yang diperlukan untuk memproduksi nada-nada sarune
akan diatur dengan cara mengisi udara ke dalam rongga mulut lalu mengeluarkannya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Untuk memproduksi nada-nada yang tinggi, maka udara yang dikeluarkan dari rongga mulut harus sehemat mungkin namun harus dengan tiupan yang
sekuat mungkin, sehingga untuk dapat melakukannya adalah dengan merapatkan bibir ke kambung baba, dengan demikian, maka udara dapat dihemat, tidak terlalu
banyak terbuang. Sebaliknya untuk memproduksi nada yang paling rendah, maka tekanan udara dan peniupan harus dikurangi, demikian seterusnya, semakin
rendah nada yang dihasilkan, maka semakin lemah pula tiupan yang diperlukan dan semakin tinggi nada yang dikeluarkan, maka semakin kuat pula tekanan udara
yang diperlukan. Proses selanjutnya yang perlu dipelajari adalah teknik permainan lidah
untuk memproduksi pola ritem. Pola ritem dalam permainan sarune hanya dihasilkan melalui peranan lidah para pemainnya, yaitu dengan cara mendorong -
dorongkan lidah ke depan sesuai dengan pola ritem lagu yang dimainkan.
Universitas Sumatera Utara
Jika semua tahapan di atas telah dapat dikuasai oleh sang murid, maka murid itu dapat dikatakan memenuhi syarat untuk belajar sarune, disertai dengan
mempelajari teknik menghasilkan nada-nada. Dalam proses belajar sarune Pakpak, faktor yang diutamakan dari si murid
adalah bakat, sebab seorang murid yang tidak berbakat tidak akan dapat merasakan makna musik yang akan dimainkannya. Namun selain bakat,
keseriusan dan keuletan si murid juga sangat dituntut dalam proses belajar sarune Pakpak ini. Sehingga melalui kedua faktor ini, menurut Mansehat Manik maka
akan timbul keakraban seseorang dengan alat musik yang dimainkannya. Waktu atau durasi yang diperlukan untuk belajar sarune ini sangatlah
lama, tetapi itu akan tergantung keseriusan, kesabaran dan keterampilan si murid, jika muridnya dapat dengan mudah mengerti apa yang diajarkan oleh gurunya,
maka bisa saja pengajaran berlangsung dengan cepat.
4.5 Posisi Tubuh Saat Bermain Sarune Pakpak