fungsi adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kajian etnomusikologi  karena menyangkut makna musik, fakta-fakta, dan aspek-aspek
yang ditimbulkan terhadap manusia dan bagaimana efek musik itu terjadi. Mengacu  pada kedua teori di atas, penulis akan membahas secara rinci
penggunaan dan fungsi sarune Pakpak.
4.2.1 Penggunaan Sarune Pakpak.
Musik adalah cipta rasa bagi pemain  atau  penyajinya.  Cipta rasa tersebut selalu berkaitan dengan dua hal, yaitu : kegembiraan  lias ate  dan kesedihan,
pelipur lara  ndaoh ate, melungun. Dalam hal ini, sarune  sebagai alat musik tradisional Pakpak, sesuai dengan bentuk fisiknya dan bunyi yang dihasilkan
sering dimainkan atau digunakan  sebagai ungkapan kegembiraaan pada upacara adat perkawinan merbayo, peresmian rumah adat atau tempat tinggal mengket
mi  bages   dan lain-lain yang dikelompokkan kedalam bentuk kerja mbaik
.33
Dalam berbagai hal dan situasi, terkadang beberapa orang akan mengungkapkan kesedihannya  melalui nyanyian ratapan ende  tangis-tangis.
Dalam mengungkapkan rasa kegembiraan, biasanya sarune  tidak dimainkan secara sendiri, melainkan akan dimainkan bersamaan dengan instrumen musik
lainnya, yang mereka sebut sebagai gotci, seperti pada genderang  sisibah, dan juga  gerantung. Sedangkan dalam mengungkapkan kesedihan ndaoh ate  atau
pelipur lara melungun, sarune biasanya akan dimainkan secara tunggal.
34
33
Kerja mbaik pada masyarakat Pakpak adalah segala kegiatan yang bersifat sukacita yang telah direncanakan jauh hari sebelumnya.
34
istilah ende atau tangis-tangis adalah ungkapan kesedihan untuk kaum wanita melalui nyanyian, sementara untuk kaum lelaki nyanyian ungkapan dukalara disebut sebagai odong-odong,
Universitas Sumatera Utara
Namun karena pada umumnya orang Pakpak bersifat pemalu, mereka menjadikan alat musik melodis seperti sarune  dan  lobat  sebagai sarana untuk
mengungkapkan kesedihan mereka, sebab jika kesedihan mereka selalu dituangkan kedalam bentuk nyanyian  atau  ende,  orang lain pasti akan  mengerti
apa yang dirasakan  oleh penyanyi, sementara si penyanyi akan merasa malu mela jika orang lain mengetahui bahwa ia sedang menangisi kesedihannya. Hal
tersebut terlihat saat sarune Pakpak digunakan dalam konteks ungkapan perasaan atau dukalara seperti yang telah disebut di atas, sarune akan selalu dimainkan di
tempat yang sepi jauh dari keramaian, selain karena adanya rasa malu pada diri sendiri mela diri, hal itu juga dilakukan agar situasi penyajiannya dapat
mendukung perasaan pemainnya, sehingga sarune  ini sering dimainkan ditempat yang sepi, seperti pada siang hari nggoling  ari di ladang atau di sawah, pada
malam hari biasanya dimainkan di balai desa bale ketika suasana sedang sepi. Penggunaan sarune dalam konteks ungkapan dukalara, biasanya akan selalu
dikaitkan dengan  kemiskinan, kemelaratan,  keputusasaan mendeles, ataupun kesedihan karena hidup sebatangkara sada  diri tanpa ada tempat untuk
mengadu. Selain karena duka lara tentang kesengsaraan hidup, sarune juga sering dimainkan sebagai ungkapan kesedihan karena percintaan yang gagal atau
perkawinan yang kandas akibat kemiskinan atau kemelaratan. Dalam hal seperti ini, biasanya seseorang yang sedang putus asa tersebut akan merasa malu apabila
kesedihannya diungkapkan dalam bentuk nyanyian, selain karena takut akan diejek, ia juga takut akan dicemooh oleh orang yang mendengarnya.
dan biasanya para lelaki akan menyanyikan odong-odong merodong-odong ketika sedang mengambil getah kemenyan di hutan.
Universitas Sumatera Utara
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa pada masa dahulu, sarune sering dimainkan oleh anak muda anak perana untuk menyampaikan  atau
mengungkapkan rasa cintanya kepada seorang gadis. Untuk tujuan seperti ini, biasanya  sarune  akan diisi dengan pitunang  keci-keci memperkas, yaitu sejenis
sugesti yang dipercaya dapat memikat hati seorang gadis pada jaman itu. Menurut Mansehat Manik, apabila gadis yang dituju mendengar bunyi sarune yang telah
diisi keci-keci memperkas tersebut, biasanya si gadis akan gelisah dan bahkan tak jarang mereka akan berusaha menemui pemain sarune tersebut untuk memberikan
penghiburan atau menawarkan bantuan kepada pemain sarune tersebut, sehingga dengan memanfaatkan keadaan, sipemain sarune  tersebut akan mengungkapkan
isi hatinya kepada gadis itu yang tak jarang, akhirnya bisa sampai ke jenjang pernikahan.
4.2.2  Fungsi sarune Pakpak