Teori Konsep dan Teori .1 Konsep

S. Wojowasito 1980:41 menyebutkan bahwa deskripsi dapat diartikan sebagai uraian. Sedangkan WJS. Poerwardarminta 1976:162 menyebutkan bahwa deskripsi berarti menggambarkan apa adanya, sehingga dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan penguraian atau gambaran dari suatu kejadian yang telah ada atau terjadi kedalam bentuk tulisan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, proses dapat diartikan sebagai runtunan perubahan peristiwa dalam sebuah perkembangan sesuatu, rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk. Ada tiga pengertian teknik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu: 1 teknik dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri bangunan, mesin: sekolah --; ahli --; 2 cara kepandaian membuat atau melakukan sesuatu yg berhubungan dengan seni; 3 metode atau sistem yang digunakan dalam mengerjakan sesuatu. Dalam penelitian ini teknik diartikan sebagai cara yang diperbuat atau dilakukan untuk sesuatu yang berhubungan dengan seni. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembuatan dapat didefinisikan sebagai tindakan atau perbuatan yang dilakukan untuk membuat atau menghasilkan sesuatu. Sarune Pakpak adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara ditiup i sempul, aerophone yang berasal dari suku Pakpak. Alat musik ini memiliki panjang berkisar 44,2 cm.

1.4.2 Teori

Universitas Sumatera Utara Untuk mendukung penyelesaian tulisan ini penulis menggunakan beberapa teori sebagai landasan berpikir. Teori dalam hal ini adalah merupakan pendapat yang dikemukakan untuk menjelaskan peristiwa atau kejadian tertentu. Menurut Koentjaraningrat 1990:146-147, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh rasa identitas bersama. Defenisi itu menyerupai defenisi yang diajukan oleh J.L. Gillin dan J.P. Gillin dalam buku Cultural Sociology 1954:139 yang mengatakan bahwa masyarakat atau society adalah: … the largest grouping in which, attitudes and feelings of unity are operative. Berbicara tentang adat-istiadat berarti kita berbicara tentang kebiasaan, tingkah laku, dan aturan atau norma dalam suatu masyarakat. Oleh sebab itu penulis menjadikan aturannorma yang ada di dalam masyarakat Pakpak sebagai fokus kajian untuk membuat sebuah karya ilmiah, dan dalam hal ini norma yang digunakan adalah untuk membuat alat musik sarune Pakpak. Untuk membahas perubahan pada proses pembuatan sarune Pakpak, penulis mengacu pada teori Ember, 1987:32 yang mengatakan bahwa suatu kebudayaan tidak pernah bersifat statis, melainkan selalu terjadi perubahan, walaupun pada kenyataannya perubahaan itu tidak atas gangguan yang datangnya dari luar. Hal ini berhubungan dengan waktu, bergantinya generasi serta perubahan dan kemajuan tingkat pengetahuan masyarakat. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Max Weber 1864-1920 dalam teorinya yang telah membuktikan bahwa sebab akibat dalam sejarah tidak selamanya didasarkan atas motif-motif ekonomi belaka, tetapi Universitas Sumatera Utara perubahan juga dapat diakibatkan oleh sistem gagasan, sistem pengetauan, dan juga sistem kepercayaan. Untuk mendeskripsikan sarune Pakpak, penulis mengacu pada teori Hood 1982:316 yang mengatakan bahwa deskripsi fisik meliputi pengukuran yang tepat dan konstruksi yang rinci, jenis bahan baku, bentuk eksternal dan internal, cara pembuatan serta pelarasannya. Teori ini juga didukung oleh Alan P. Merriam 1964:45 yang mengungkapkan bahwa instrumen harus diukur, dideskripsi, digambar dengan skala, difoto, prinsip konstruksi, bahan pembuatan, motif dekorasi, metode dan teknik memainkannya dalam pertujukan, wilayah nada, nada-nada yang dihasilkan, dan tangga nada teoritisnya. Berdasarkan teori evolusi, unsur kebudayaan berkembang sejalan dengan perkembangan ruang dan waktu, dari yang berbentuk sederhana menjadi lebih kompleks. Mengacu kepada teori ini, penulis mengkaji perkembangan proses pembuatan sarune Pakpak dari proses pembuatan yang bersifat tradisional dan menggunakan ritual sampai kepada proses pembuatan yang bersifat lebih modern. Untuk mengkaji instrumen sarune Pakpak, penulis mengacu pada teori Khasima Susumu 1978:74 yang mengatakan bahwa ada dua pendekatan cara yang dapat dilakukan dalam membahas instrument musikal, yaitu secara struktural dan fungsional. Study yang menggunakan pendekaatan struktural berkaitan dengan aspek-aspek fisik dari instrumen itu sendiri, yaitu: mengamati, mengukur dan merekam mencatat atau menggambar bentuk instrumen, ukuran konstruksi, dan bahan yang dipakai untuk membuat instrumen tersebut. Sedangkan pada pendekatan fungsional adalah berkaitan dengan fungsi instrument, metode atau teknik melaras Universitas Sumatera Utara instrumen, penggunaan bunyi yang diproduksi dalam komposisi musik, kekuatan suara loudness, nada serta kualitas suara. Selain teori Khasima Susumu, penulis juga menggunakan teori Mantle Hood 1982:124 yang mengatakan bahwa organologi adalah ilmu pengetahuan tentang instrumen, tidak hanya meliputi sejarah dan deskripsi alat musiknya tetapi juga teknik memainkan, konstruksinya, dan berbagai pendekatan tentang aspek sosial budaya. Berbagai teori dan pendapat di atas akan digunakan untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penelitian ini.

1.5 Metode dan Teknik Penelitian