Sistem Pelarasan Pada Sarune Pakpak

Tangga nada yang dihasilkan oleh sarune Pakpak adalah heksatonik, yaitu tangga nada yang jumlahnya hanya enam nada. Walaupun pada dasarnya terdapat tujuh buah nada yang dihasilkan oleh sarune pada tiupan sedang dan tujuh buah nada pada tiupan yang sangat kuat, namun satu nada di atasnya adalah nada oktaf dari nada yang paling rendah dan nada paling rendah berikutnya, pada posisi tutup semua lobang nada dan dengan membuka lobang nada pertama saja.

4.7 Sistem Pelarasan Pada Sarune Pakpak

Dalam bahasa Pakpak, sistem pelarasan ini disebut dengan istilah pengragamenken. Hal yang utama dalam mengragamken sarune adalah kualitas bunyi dari sarune itu sendiri, artinya bunyi sarune harus sempurna dan baik menurut perasaan dan naluri musikal pemainnya melalui rangkaian melodi pengragamenken yang dimainkannya. Ada tiga hal yang dapat mempengaruhi kualitas bunyi pada sarune Pakpak, ketiga hal tersebut adalah persambungan masing masing bagian yang kurang tepat, lobang nada yang tidak sesuai, dan juga faktor pit lidah sarune yang kurang bagus. Persambungan yang kurang tepat pada masing-masing bagian sarune Pakpak akan menjadikan kualitas bunyi pada sarune menjadi kurang baik. Kurang padatnya penyambungan pada masing-masing bagian sarune ini mengakibatkan kebocoran udara dari bagian yang tidak seharusnya berfungsi sebagai saluran udara. Universitas Sumatera Utara Selain persambungan pada bagian sarune, kualitas bunyi sarune juga dapat dipengaruhi oleh perbandingan lobang nada. Jika lobang nada terlalu kecil, maka lobang nada tersebut harus dibesarkan hingga kualitas suara yang diinginkan oleh pemainnya tercapai. Sedangkan jika saat dalam pembuatan jarak lobang nada terjadi kesalahan atau lobang nada terlalu besar, maka hal ini tidak dapat diperbaiki, dan satu-satunya cara adalah membuat sarune yang baru sebagai gantinya. Disamping kedua hal di atas, hal yang sering menyebabkan kualitas bunyi pada sarune menjadi kurang baik adalah pit. Perubahan kualitas bunyi sarune akan terjadi jika pit pada sarune terlalu kering ataupun terlalu lembab saat hendak dimainkan. Jika pit terlalu kering, maka pemainnya boleh membasahi pit dengan menggunakan air liur pemainnya, hal ini dilakukan dengan menempelkan pit pada lidah pemainnya dan membasahainya dengan air ludah sendiri, selanjutnya lidah sarune tersebut dijepit pada kedua bibir pemainnya untuk kemudian dihembus. Jika pit terlalu lembab, maka air liur harus dikurangi dengan cara menjepitkan pit pada kedua bibir pemainnya dan kemudiannya mencoba hingga bunyi yang diinginkan dapat tercapai. Sebelum seseorang memainkan sarune, biasanya harus memainkan melodi pengragamenken terlebih dahulu, baik dalam permainan pertunjukan maupun dalam pengungkapan perasaan. Melodi tersebut merupakan sebuah melodi yang free meter meter bebas yang secara khusus hanya dimainkan untuk pengragamenken, artinya melodi ini tidak dipakai pada salah satu atau semua reportoar lagu dari instrumen sarune Pakpak. Universitas Sumatera Utara Contoh melodi pengragamenken:

4.8 Wilayah nada Pada Sarune Pakpak