ibunya tersebut masih belum berani untuk melakukan operasi. H mengatakan ia akan menghubungi N ketika sudah operasi dan pulih dan meminta pertolongan
untuk berbicara dengan ibunya sekedar untuk menyemangati dan menceritakan pengalaman.
Setelah empat hari dirawat di rumah sakit ini N melakukan operasi pergantian tempurung lututnya tersebut, menurut beliau setiap hari perawat
memberikannya semangat dari awal ia mau melaksanakan operasi sampai dilaksanakannya operasi tersebut. Sebelum operasi, perawat yang saat itu bertugas
bernama T, ia mengatakan bahwasanya operasi akan berjalan baik-baik saja, dan N harus kuat, pasti merasakan sakit sedikit setelah itu dan bercerita banyak pasien
yang melakukan operasi yang sama di rumah sakit ini dan berjalan baik. N juga mengatakan perawat selalu memberitahukan obat apa saja yang
diberikan kepadanya baik melalui infus ataupun suntikan serta kegunaannya. Perawat selalu terbuka mengenai hal tersebut sehingga pasien merasa mengerti
dan tahu apa saja yang diberikan. Informan N mengaku salah satu anaknya ingin masuk sekolah keperawatan, itu juga membuat ia sering bertanya kepada perawat
mengenai tes masuk dan bagaimana cara agar anaknya masuk sekolah keperawatan tersebut.
N keluar Rumah Sakit Setiabudi pada tanggal 8 Februari 2014. Pada saat ia keluar rumah sakit, ia dianter oleh dua orang perawat yang bernama M dan L.
Sampai ia keluar dari rumah sakit, perawat masih memberikan perhatian dengan memberikan semangat dan berkata semoga cepat sembuh. N merasa cukup puas
dirawat di rumah sakit ini. Harapan N agar rumah sakit ini meningkatkan kualitas pelayanannya, walaupun untuk saat ini sudah cukup bagus.
4.1.4.4 Komunikasi Antarpribadi yang dilakukan S
Informan S masuk ke Rumah Sakit Setiabudi Medan pada tanggal 1 Februari 2014, Ia dirawat selama tujuh hari. Ia merupakan pasien yang terlama
yang mendapatkan perawatan yang peneliti wawancarai di Rumah Sakit Setiabudi ini. S melakukan pengobatan di rumah sakit ini awalnya karena mendapatkan
kecelakaan di Palembang sehingga tulang pada pahanya patah dan ia melakukan pengobatan di sebuah rumah sakit di kota tersebut. Tetapi setelah dirawat ternyata
kakinya bukan semakin membaik malah terjadi pembengkakan. Atas usulan dari
Universitas Sumatera Utara
saudaranya, S memilih dibawa ke Medan dan dirawat di Rumah Sakit Setiabudi. Saudara S yang menyarankan rumah sakit ini sebelumnya pernah dirawat juga di
Rumah Sakit Setiabudi dan merasa puas atas apa yang diterimanya selama dirawat.
Sebagai pasien yang sudah sering dirawat di rumah sakit ini, S ,mengakui ketika ia masuk ke rumah sakit ini, perawat menyambutnya dengan sangat baik. S
sudah tiga kali dirawat di rumah sakit ini. pada saat dulu ia dirawat disini, ia tidak mengingat siapa perawat yang pertama kali menemuinya dan melakukan
perkenalan dengannya. Pada kali ini ia disambut oleh perawat yang bernama H dan I. Tentunya S sudah lebih dahulu kenal dengan mereka. S mengaku perawat-
perawat tersebut tidak lagi memperkenalkan nama mereka. Menurut S mungkin karena mereka memang sudah mengenal.
Setelah masuk ke ruangan rawat inap, menurut S kedua perawat bertanya kepadanya tentang perkembangan kakinya, perawat H dan I tersebut menanyakan
apakah S masih merasakan sakit pada kakinya serta menanyakan apakah S sering melakukan latihan dirumah untuk mempercepat pemulihan pada kakinya tersebut.
S menuturkan selama ia dirawat ia sering meminta pertolongan kepada perawat dikarenakan ia jarang ditunggui oleh keluarganya. Terkadang perawat secara
insiatip datang dan masuk ke ruangannya padahal ia sama sekali tidak memanggil. Hanya untuk memeriksa infus dan menanyakan apakah S ingin meminta bantuan.
Komunikasi dengan perawat juga sering dilakukannya bahkan diluar masalah kesehatan. S mengaku banyak mengenal perawat di rumah sakit ini, ia
menyebutkan lima nama perawat yaitu B,H,I,T dan A. Komunikasi sering terjalin pada saat perawat masuk untuk mengganti infus, menyuntikkan obat. Bahkan
terkadang pembicaraan itu sampai membahas apa saja yang sedang terjadi saat ini sampai masalah politik. S juga mengaku lebih sering berbicara kepada perawat B,
yang ia sudah kenal sejak pertama kali melakukan operasi di rumah sakit ini. B seorang perawat laki-laki yang sudah bekerja di rumah sakit ini sejak rumah sakit
ini didirikan. S mengetahui tentang identitas B, tempat tinggal B dan mereka sering melakukan komunikasi bahkan setelah informan keluar dari rumah sakit
setelah operasi pertamanya.
Universitas Sumatera Utara
S menuturkan kepada perawat lain ia hanya sekedar berbicara dan menjawab apa yang ditanyakan perawat tersebut, berbeda dengan perawat B. Ia
bahkan tak sungkan menceritakan identitas pribadinya, keluarganya dengan perawat B tersebut. Dari pembicaraan tersebut informan mengetahui ternyata
umur mereka tidak terpaut jauh sehingga informan merasakan pembicaraannya nyambung. Walaupun hanya sering berbicara dengan perawat B, informan S selalu
mempercayai apa yang dikatakan dan dibuat oleh semua perawat. Nasehat dan motivasi yang diterima S dari semua perawat di rumah sakit ini membuatnya
terpacu dan semangat untuk cepat sembuh, apalagi setelah S melakukan operasi ketiganya, perawat sangat memberikan perhatian kepadanya. Seringnya intensitas
perawat masuk ke ruangannya hanya untuk menanyakan apakah masi terasa sakit yang dirasakannya dan nasihat seperti jangan terlalu banyak bergerak walaupun
hanya di tempat tidur. S mengaku sangat puas atas komunikasi perawat yang selama ini terjalin.
Menurutnya, beberapa kali ia dirawat di rumah sakit lain, tetapi tidak pernah mendapatkan pelayanan yang paling baik selain disini. Keramahan serta perhatian
dari perawat menurutnya sangat penting dalam memacu semangatnya untuk cepat pulih. Inisiatif dari perawat juga dirasakan informan sangat baik di rumah sakit ini
seperti masuk ke ruangan walaupun tidak dipanggil sekedar menanyakan perlu bantuan atau tidak, bahkan selalu mengingatkan untuk jangan terlalu banyak
bergerak setelah operasi. S keluar dari Rumah Sakit Setiabudi pada tanggal 8 Februari 2014. Saat ia
keluar rumah sakit, ia diantar oleh seorang perawat wanita yang bernama A. A berkali-kali mengingatkan S untuk selalu latihan pada kakinya setelah satu bulan
pasca operasi seperti yang diajarkan terapisnya. Menurut S, ia merasa sangat puas atas perawatan yang ia dapatkan di rumah sakit ini. Menurutnya, keramahan serta
perhatian dari perawat sangat penting dalam memacu semangatnya untuk cepat pulih. Harapan S agar rumah sakit ini mempertahankan kualitasnya agar tidak
kalah saing dengan rumah sakit lain.
4.1.4.5 Komunikasi Antarpribadi yang dilakukan M