penting dilakukan agar pasien terbuka dan mengenal perawat yang berbicara dengannya sehingga dapat mengungkapkan keluhannya penyakitnya. Menurut
wanita berambut panjang ini, komunikasi tidak hanya masalah kesehatan saja tetapi juga bisa menyangkut apa saja agar pasien mau merespon dan senang
berbicara dengan perawat. Komunikasi dengan pasien bisa menanyakan keluarga, tempat tinggal, pekerjaan atau apapun yang berkaitan dengan diri si pasien.
Berdasarkan hasil wawancara mengenai profil informan diatas, maka peneliti mencoba mengklasifikasikannya ke dalam tabel untuk mempermudah
membandingkan karakteristik dari setiap informan. Berikut ini merupakan tabel karakteristik setiap informan :
No. Keterangan ST Z
N S
M 1.
Jenis kelamin
Pria Wanita
Wanita Pria
Wanita
2. Umur
31 tahun 56 tahun
49 tahun 25 tahun
35 tahun 3.
Suku Batak
Minang Jawa
Batak Batak
4. Pendidikan SMA
SMA SMA
Sarjana Sarjana
5. Pekerjaan
Karyawan Ibu Rumah
Tangga Ibu
Rumah Tangga
Karyawan Perawat
6. Masa
perawatan 10 hari
delapan hari
delapan hari
enam hari
7. Kelas
perawatan Kelas III
VIP VIP
Kelas II
8. Jenis
Penyakit Patah
Tulang Kaki
Kanker Payudara
Operasi Tempurung
Lutut Operasi
Pasang Pen
Tabel 4.1 Karakteristik Informan 4.1.4 Hubungan Komunikasi Antarpribadi Pasien dengan Perawat
4.1.4.1 Komunikasi Antarpribadi yang dilakukan S.T
S.T dirawat di Rumah Sakit Setiabudi Medan sejak tanggal 31 Januari 2014. Ia dirawat selama sembilan hari. Alasan S.T masuk dan melakukan
Universitas Sumatera Utara
pengobatan di rumah sakit ini dikarenakan saran dari saudaranya yang pernah dirawat di rumah sakit ini. S.T mengatakan saudaranya tersebut memberitahukan
bahwa rumah sakit ini mempunyai pelayanan yang baik serta bersih dan nyaman. Sebelumnya, ia tidak pernah berobat ke rumah sakit ini. Menurut S.T
komunikasinya dengan perawat dimulai sejak ia masuk ke rumah sakit ini dan bertemu dengan perawat. Kemudian perawat itu mengantarkannya ke ruangan
rawat inap. Setelah ia dipindahkan ke ruang atas atau ruangan rawat inap, ia bertemu dengan perawat lainnya yang terlihat seperti perawat senior. S.T
menuturkan perawat menyambutnya dengan penampilan yang rapi dan ramah. Perawat itu menyebutkan namanya sendiri yaitu perawat M, menanyakan keluhan
yang dirasakan S.T dengan ramah. Awalnya S.T merasa takut bertemu dengan perawat tersebut, ia hanya
menjawab singkat pertanyaan dari perawat, tapi setelah perawat memperkenalkan diri dan menanyakan keluhan dengan ramah, S.T pun menceritakan kepada
perawat bagaimana peristiwa kecelakaan yang menimpanya sehingga ia bisa sampai dirawat di rumah sakit tersebut, bagaimana keluhan yang ia rasakan,
menurutnya perawat tersebut mendengarkan ia berbicara. Hal tersebut membuat S.T merasa nyaman dan merasa tenang. Beberapa jam ia dirawat, dokter
memutuskan untuk melakukan operasi. Sebelum melakukan operasi, menurut S.T perawat yang saat itu bertugas jaga selain memeriksa kondisi fisik S.T juga
memberikannya semangat untuk tidak takut dan semangat untuk operasi. Karena memang S.T sangat takut untuk dioperasi. S.T juga menuturkan perawat juga
mengajaknya berbicara dan sedikit bercanda dengan S.T dan keluarganya. Tetapi menurut S.T ia tidak mengingat siapa nama perawat pada waktu itu.
Setelah ia dioperasi ia merasa baikan dengan kondisi kakinya daripada sebelum dioperasi. S.T mengaku banyak mengenal perawat di rumah sakit ini
selama disini, karena memang perawat yang bertugas jaga di ruangan rawat inap memang berjumlah sedikit dan ia dirawat sudah cukup lama. S.T memberitahukan
nama-nama perawat yang ia ingat seperti M seorang perawat senior, R, T dan D yang ternyata sekampung dengan S.T sehingga S.T lebih sering berkomunikasi
dengan D. Menurut S.T dengan perawat lain ia sering juga berbicara tetapi tidak sesering dengan perawat D.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan dan komunikasi dengan perawat sangat baik, S.T selalu menceritakan keluhan dan apa yang dirasakannya dengan perawat, hanya saja
terkadang perawat kurang tanggap ketika dipanggil. Pembicaraan S.T dengan perawat juga sering dilakukan, perawat menanyakan kepada S.T tentang
keluarganya, pekerjaannya, dan diluar masalah kesehatannya. Sebaliknya, S.T juga sering menanyakan kepada perawat mengenai keluarga, tempat tinggal
bahkan menceritakan soal apa saja yang dirasa bisa menjadi bahan pembicaraan. Tetapi menurut S.T itu masih dibatas kewajaran. S.T pun merasa komunikasi yang
ia rasakan dengan perawat perawat di Rumah Sakit Setiabudi sangat dekat. Sehingga ia percaya dengan apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh perawat.
S.T merasa perawat tidak membeda-bedakan pasiennya walaupun ia berada di ruangan kelas III. Karena terkadang pelayanan rumah sakit dirasa
berbeda kepada tiap pasien, tetapi S.T tidak merasakannya disini. Motivasi yang diberikan perawat juga diterima ST sampai ia keluar rumah sakit pada tanggal 8
Februari 2014, hingga ia keluar rumah sakit perawat masi bersikap ramah dan memberikan semangat seperti berkata cepat sembuh dan cepat pulih bekas
operasinya. Perawat T yang mengantarkannya sampai ke pintu keluar rumah sakit.
4.1.4.2Komunikasi Antarpribadi yang dilakukan Z
Z dirawat di rumah sakit ini sejak tanggal 31 Januari. Ia dirawat selama delapan hari. Z seorang ibu rumah tangga. Alasan ia melakukan pengobatan di
rumah sakit ini atas rekomendasi dokter yang menanganinya yaitu Dr. Deny Rifsal, Spb Onk. Sebelumnya informan Z ini tidak mengetahui adanya rumah
sakit ini. Z menuturkan awal ia berkomunikasi dengan perawat ketika bertemu dengan perawat dan diantar ke ruangan rawat inap, ia berkata pertama kali
bertemu dengan dua orang perawat, perawat perempuan dan perawat laki-laki. Perawat itu berpakaian rapi, informan ini jg menuturkan perawat tersebut
mengucapkan salam dan menanyakan keluhan yang dirasakannya. Tetapi perawat tersebut tidak menyebut nama mereka dan informan Z juga tidak melihat nama
yang ada di seragam mereka. Z mengatakan semua yang dirasakannya, penyakitnya, gejalanya,
keluhannya dan menceritakan ia sudah melakukan pengobatan kemana saja. Z mengaku merasa takut dan deg-degan tetapi karena perawat itu mendengarkan ia
Universitas Sumatera Utara
berbicara dan menyambut pembicaraannya, bahkan sesekali perawat itu memegang pundak Z, rasa takutnya jadi berkurang. Mereka juga sesekali
berbicara kepada anaknya tentang penyakitnya. Sehari setelah ia dirawat di rumah sakit ini, dokter memutuskan untuk melakukan operasi pengangkatan payudara
kepadanya. Menurut Z saat itu yang ia rasakan sangat takut, tetapi salah satu perawat yang bertugas jaga pada saat itu yang bernama A sangat memberikan
semangat dan kata-kata yang membuatnya menjadi sedikit bersemangat dan mengurangi rasa takutnya.
Setelah melakukan operasi, menurut Z perawat sangat memberikan dukungan dan tanggap atas dirinya. Informan Z mengatakan ia mengenal dan
sering berkomunikasi dengan perawat sampai diluar masalah kesehatannya. Tetapi diantara semua perawat ia lebih sering berbicara dengan perawat A dan perawat L.
Z juga menuturkan perawat yang bernama A selalu memberikan dukungan dan bersikap lembut, sampai terkadang ia merasa tidak merasakan sakit jika
disuntik oleh beliau. Sehingga ia sangat mempercayai apapun yang dilakukan oleh A. Ia juga sering menanyakan tentang keluarga A, suami A, pekerjaan suami A
serta anaknya A. Menurut Z ia merasa nyaman jika dirawat oleh perawat A tersebut, dan dari pembicaraan itu ternyata usia mereka terpaut dekat atau sebaya
sehingga pembicaraannya dinilai nyambung oleh informan. Informan ini juga banyak mengungkapkan tentang keluarganya, bercerita tentang anaknya dengan
perawat A tersebut. Z merasa perawat-perawat di rumah sakit ini sangat baik dan ramah, tidak
membeda-bedakan, sehingga ia tidak pernah melawan apapun yang dilakukan perawat apalagi sampai harus berdebat, karna ia percaya yang dilakukan perawat
adalah untuk kebaikannya. Z keluar rumah sakit pada tanggal 8 Februari 2014, sampai ia mau keluar rumah sakit perawat tetap memberikan motivasinya, pada
saat keluar rumah sakit tersebut ia diantar oleh dua orang perawat L dan B, mereka memberikan semangat dan mengatakan semoga keadaannya cepat pulih.
4.1.4.3 Komunikasi Antarpribadi yang dilakukan N