sesuai dengan anjuran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adopsipenerapan metode SRI pada padi sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang sudah
termasuk insentif. Sehingga dapat dikatakan petani sudah tergolong maju dalam mengelola usahatani padi sawah mereka dengan metode SRI System of Rice
Intensification .
Frekuensi interaksi dengan penyuluh bukanlah satu-satunya penentu bagi responden dalam pengambilan keputusan dalam menerapkan Metode sesuai anjuran, karena
menurut responden mereka lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain seperti manfaat yang diperoleh. Apabila metode tersebut memang menguntungkan bagi responden
dan manfaatnya besar dalam perbaikan ekonomi mereka, maka mereka akan melaksanakan metode anjuran tersebut dengan lebih baik.
5.3. Tingkat Adopsi Metode SRI pada Petani Sawah di Kecamatan Beringin
Metode SRI System of Rice Intensification sesuai dengan anjuran terdiri atas 7 komponen yang keseluruhannya diadopsi dalam usahatani petani. Adapun
komponennya yaitu persiapan benih, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengolahan tanah, pemupukan, pengendalian hama penyakit, dan pemanenan.
Tingkat adopsi metode SRI terhadap petani padi sawah dianalisis dengan menggunakan metode scoring. Secara keseluruhan tingkat adopsi petani terhadap
metode SRI System of Rice Intensification dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Analisis Scoring Tingkat Adopsi Metode SRI pada Padi Sawah di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.
Uraian Skor Tingkat Adopsi
Jumlah Rata-rata
Skor Rendah
Sedang Tinggi
Jumlah Petani 14
16 30
20,96 Persentase
46.66 53,33
100 Sumber: Lampiran 2
Pada Tabel 5.2. di atas menunjukkan bahwa tingkat adopsi responden terhadap
metode SRI pada padi sawah sesuai anjuran kategori rendah 0 orang petani 0, 14 orang petani 46.66 pada tingkat adopsi sedang. Sedangkan 16 orang petani 53,33
dengan tingkat adopsi kategori tinggi. Rata-rata skor yang diperoleh dari 30 responden adalah sebesar 21.13. Berdasarkan kriteria penilaian skor yang digunakan
untuk mengukur tingkat adopsi yaitu 1 4-11 : tingkat adopsi rendah; 2 12-19 : tingkat adopsi sedang; dan 3 20-28 : tingkat adopsi tinggi, maka dapat disimpulkan
rerata 21,13 tersebut menjelaskan bahwa responden memiliki tingkat adopsi yang dapat dikategorikan tinggi terhadap metode SRI System of Rice Intensification
sesuai anjuran. Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan tingkat adopsi petani terhadap metode SRI di daerah penelitian termasuk kategori tinggi diterima.
Analisis dengan menggunakan metode scoring ini terdiri dari parameter komponen- komponen metode SRI sesuai dengan anjuran, yaitu :
1. Persiapan benih 2. Penanaman
3. Pemeliharaan Tanaman 4. Pengolahan Tanah
Universitas Sumatera Utara
5. Pemupukan 6. Pengendalian Hama dan Penyakit
7. Panen. Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa tingkat adopsi petani terhadap metode SRI
sesuai anjuran di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang adalah tinggi. Sejalan dengan prinsip dan tujuan dari penerapan metode SRI adalah usahatani kembali ke
alam, yang berperan meningkatkan produksi padi serta memperoleh keuntungan yang maksimum maka diharapkan dengan tingginya tingkat adopsi petani padi sawah
terhadap metode SRI akan menjadikan produksi dan pendapatannya ikut pula meningkat.
5.4. Total Penerimaan Petani