Deskriptif .1 Sosiodemografi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Umur dan Jenis Kelamin

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Deskriptif 5.1.1 Sosiodemografi Penderita Hipertensi Dengan Komplikasi Distribusi proporsi penderita Hipertensi dengan komplikasi berdasarkan sosiodemografi yang dirawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013-2015 dapat dilihat dibawah ini :

a. Umur dan Jenis Kelamin

Distribusi proporsi penderita Hipertensi dengan komplikasi berdasarkan umur dan jenis kelamin yang dirawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013-2015 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi dengan Komplikasi Berdasarkan Kategori Umur dan Jenis Kelamin yang Dirawat Inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013- 2015 8,7 13,0 21,7 30,4 13,2 13,0 4,2 6,2 14,6 14,6 31,2 12,5 16,7 15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun 55-64 tahun 65-74 tahun ≥7 tahun Laki-laki Perempuan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 5.1 dapat dilihat bahwa bahwa proporsi penderita Hipertensi dengan komplikasi yang dirawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013-2015 berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin adalah paling tinggi terdapat pada kelompok umur 55-64 tahun yaitu 7 orang 30,4 pada laki- laki dan 15 orang 31,2 pada perempuan.Distribusi proporsi penderita Hipertensi dengan komplikasi yang dirawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013-2015terendah terdapat pada kelompok umur 15-24 tahun yaitu 2 orang 4,2 pada perempuan. Tekanan darah akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur karena mulai kaku dan menebalnya pembuluh darah arteri sehingga jantung sulit memompa darah. Menurut Kaplan 1991 prevalensi penderita hipertensi umumnya paling tinggi dijumpai pada usia 40-45 tahun. Penderita kemungkinan mendapat komplikasi pembuluh darah otak 6-10 kali lebih besar pada usia tersebut. Tekanan darah tinggi sangat sering terjadi pada orang berusia lebih dari 60 tahun karena tekanan darah secara alami cenderung meningkat seiring bertambahnya usia Palmer, 2007. Responden pada penelitian ini bukanlah pasien rawat inap yang baru saja terdiagnosa mengalami hipertensi melainkan seluruh pasien rawat inap yang menderita hipertensi dengan komplikasi di rumah sakit HKBP Balige pada tahun 2013-2015. Pada sebagian besar data prevalensi hipertensi di Indonesia, pengukuran dilakukan pada penduduk berumur ≥18 tahun. Hal tersebut disebabkan karena Universitas Sumatera Utara berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, angka kejadian hipertensi pada usia muda ma yoritas terdapat pada usia ≥18 tahun. Bukan berarti tidak ada penduduk yang mengalami hipertensi kurang dari 18 tahun. Pada penelitian ini, diketahui terdapat dua orang pasien berusia muda yang mengalami hipertensi dengan komplikasi. Pasien berusia 22 tahun menderita hipertensi dengan CKD Chronic Kidney Disease. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja baik orang berusia muda dan umumnya disebabkan oleh adanya infeksi ginjal atau kerusakan pada ginjal. Pasien berusia 23 tahun adalah pasien dengan komplikasi stroke. Hal tersebut dapat disebabkan oleh gaya hidup yang kurang baik seperti pola makan yang tidak sehat yang dapat menyebabkan obesitas, inaktivitas fisik, stres, dan sebagainya. Berdasarkan keadaan sewaktu pulang, dapat disimpulkan bahwa pasien yang pulang atas permintaan sendiri PAPS ini menderita stroke ringan berupa terjadinya awal penyumbatan pembuluh darah ke otak namun darah masih bisa mengalir. Pada usia dini tidak terdapat bukti nyata tentang adanya perbedaan tekanan darah laki-laki dan perempuan. Akan tetapi, mulai pada masa remaja, laki-laki cenderung menunjukan arah rata-rata yang lebih tinggi.Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada orang dewasa muda dan orang setengah baya. Pada usia tua, perbedaan itu menyempit dan polanya bahkan dapat berbalik. Perubahan pada masa tua antara lain dapat dijelaskan dengan tingkat kematian awal yang lebih tinggi pada pria setengah baya pengidap hipertensi, sementara perubahan pasca- menopause pada wanita dapat pula berpengaruh. Banyak penelitian sedang dilakukan untuk mengevaluasi apakah penambahan estrogen dapat melindungi Universitas Sumatera Utara terhadap kenaikan-relatif tekanan darah pada masa tua seorang wanita. Laporan Pakar Komisi WHO, 2001. Hal ini sejalan dengan umur penderita Hipertensi, dimana pada penelitian ini kelompok umur tertinggi adalah kelompok umur 55-64 tahun sebesar 29,6. Faktor risiko penyakit Hipertensi akan lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki pada saat usia lanjut, dimana kecenderungan perempuan terkena Hipertensi terjadi pada saat fase menopause dikarenakan faktor hormonal Maric, 2005.

b. Agama