Berdasarkan Tempat Berdasarkan Waktu

2.5 Epidemiologi Hipertensi 2.5.1 Berdasarkan Orang Menurut Kaplan 1991 prevalensi penderita hipertensi umumnya paling tinggi dijumpai pada usia 40-45 tahun. Penderita kemungkinan mendapat komplikasi pembuluh darah otak 6-10 kali lebih besar pada usia tersebut. Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Balitbangkes tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas secara nasional mencapai 31,7. Berdasarkan kelompok umur yang paling tinggi terdapat pada kelompok umur 65-74 tahun yaitu 63,5 dan pada kelompok umur diatas 75 tahun yaitu 67,3. Berdasarkan jenis kelamin prevalensi hipertensi pada laki-laki sebesar 31,3 dan pada perempuan 31,9 Riskesdas, 2007.

2.5.2 Berdasarkan Tempat

Prevalensi hipertensi tertinggi ditemukan di Afrika yaitu sekitar 46 pada orang dewasa usia 25 tahun ke atas dan prevalensi terendah yaitu sekitar 35 ditemukan di Amerika. Secara keseluruhan, di negara yang berpenghasilan tinggi memiliki prevalensi hipertensi yang lebih rendah yaitu sekitar 35 dibandingkan kelompok lain sekitar 40 WHO, 2013. Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas Balitbangkes tahun 2007 menurut provinsi, prevalensi hipertensi tertinggi di Kalimantan Selatan 39,6 dan terendah di Papua Barat 20,1. Riskesdas, 2007. Menurut Kaplan 1991, penduduk yang tinggal di daerah pesisir pantai lebih rentan terhadap penyakit hipertensi karena tingkat mengkonsumsi garam Universitas Sumatera Utara lebih tinggi dibandingkan daerah pegunungan yang lebih banyak mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

2.5.3 Berdasarkan Waktu

Pada tahun 2008, di seluruh dunia, sekitar 40 orang dewasa berusia 25 tahun keatas telah didiagnosa mengalami hipertensi. Jumlah orang yang mengalami hipertensi meningkat dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 milyar pada tahun 2008 WHO, 2013. Hasil survei kesehatan rumah tangga pada tahun 2001 di kalangan penduduk umur 25 tahun ke atas menunjukkan bahwa 27 laki-laki dan 29 wanita menderita hipertensi. Terdapat 50 penderita tidak sadar sehingga penyakitnya lebih berat karena tidak merubah dan menghindari faktor risiko. Sebanyak 90 kasus hipertensi adalah kasus hipertensi esensial dan hanya 10 penyebabnya diketahui seperti gagal ginjal, kelainan hormonal dan kelainan pembuluh darah. Angka kesakitan hipertensi pada dewasa sebanyak 6-15 dan kasusnya cenderung meningkat menurut peningkatan usia Sugiharto, 2007. Sedangkan hasil SKRT 2004 menunjukkan proporsi hipertensi pada pria sebesar 12,2 dan wanita 15,5. Berdasarkan laporan riskesdas tahun 2007 prevalensi hipertensi di Indonesia saat ini mencapai 31,7 dari total penduduk dewasa Riskesdas, 2007. Universitas Sumatera Utara 2.6 Faktor Risiko Hipertensi 2.6.1 Umur