Lama Rawatan Rata-Rata Keadaan Sewaktu Pulang

melalui urine sehingga tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema Corwin, 2009.

5.1.5 Lama Rawatan Rata-Rata

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata lama rawatan adalah 3,28 hari, koefisien of varian 10 artinya hari rawatan penderita hipertensi bervariasi dengan lama rawatan paling singkat adalah 1 hari dan paling lama adalah 13 hari. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 diyakini rata-rata lama rawatan penderita hipertensi diantara 2,75 – 3,81 hari. Terdapat 15 orang penderita yang dirawat selama 1 hari dimana tujuh orang pulang dengan PBJ, dua orang PAPS, dan lima orang rujuk. Walaupun rumah sakit HKBP Balige adalah rumah sakit rujukan di wilayah Toba Samosir, namun masih pasien rawat inap tahun 2013-2015 yang dirujuk ke rumah sakit lain. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanganan yang maksimal. Terdapat satu orang penderita yang dirawat selama 13 hari dimana penderita berumur 55 tahun dengan Hipertensi derajat 2 dengan komplikasi gagal ginjal dan yang akhirnya pulang dengan keadaan PBJ. Gagal ginjal yang diderita oleh pasien ini sebagai penyerta dari penyakit Hipertensi derajat 2 adalah gagal ginjal ESRD End Stase Reynal Disease yang merupakan penyakit pada stadium akhir gagal ginjal dimana keadaannya lebih parah dari gagal ginjal CKD Chronic Kidney Disease. ESRD hanya bisa ditangani dengan cuci darah. Universitas Sumatera Utara Lama rawatan 13 hari pada penderita Hipertensi dengan komplikasi menunjukkan bahwa pasien membutuhkan perawatan secara spesifik lebih lama karena komplikasi yang sudah berat dan usia yang sudah lanjut sehingga penanganan yang diberikan harus semaksimal mungkin oleh tenaga medis di Rumah Sakit HKBP Balige.

5.1.6 Keadaan Sewaktu Pulang

Distribusi proporsi penderita Hipertensi dengan komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang dirawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013-2015 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 5.9 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita Hipertensi dengan Komplikasi Berdasarkan Keadaaan Sewaktu Pulang yang Dirawat Inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013-2015 Berdasarkan gambar 5.9 dapat dilihat bahwa proporsi penderita Hipertensi dengan komplikasi yang dirawat inap di Rumah Sakit HKBP Balige tahun 2013- 2015 berdasarkan keadaaan sewaktu pulang adalah paling banyak PBJ yaitu 70,4 14,1 12,7 2,8 10 20 30 40 50 60 70 80 PBJ PAPS Rujuk Meninggal Dunia Keadaan Sewaktu Pulang Universitas Sumatera Utara 70,4, kemudian PAPS sebesar 14,1 , rujuk sebesar 12,7, dan paling sedikit meninggal dunia yaitu sebesar 2,8. Penderita Hipertensi dengan komplikasi yang PBJ dikarenakan keadaan penderita yang sudah lebih baik dengan tekanan darah yang telah kembali normal dan dengan adanya pertimbangan dokter hingga memperbolehkan pasien PBJ. Penderita Hipertensi yang PAPS kemungkinan karena ingin dirawat di rumah sendiri dan berbagai kondisi lainnya. Sedangkan penderita Hipertensi dengan komplikasi dimana pasien dirujuk ke rumah sakit lain berjumlah sembilan orang pasien. Lima diantaranya adalah pasien dengan komplikasi Stroke, tiga dengan komplikasi penyakit Jantung, dan satu dengan komplikasi gagal ginjal. Pasien dengan komplikasi gagal ginjal tersebut adalah pasien dengan ESRD yaitu gagal ginjal stadium akhir yang oleh kondisi komplikasi dari Hipertensi yang sudah semakin parah dimana sudah kehilangan kesadaran diri saat dibawa ke rumah sakit sehingga penanganan maksimal yang diberikan oleh pihak medis Rumah Sakit HKBP Balige tidak berhasil secara medis. Walaupun rumah sakit HKBP Balige adalah rumah sakit rujukan di wilayah Toba Samosir, namun terdapat sembilan orang pasien rawat inap tahun 2013-2015 yang dirujukke rumah sakit lain. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penanganan yang maksimal. Pasien yang meninggal dunia ada sebanyak dua orang dengan komplikasi gagal ginjal yaitu CKD dan ESRD. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lastiar Silitonga di Rumah Sakit Umum Porsea Kabupaten Toba Samosir tahun 2009, penderita Hipertensi menurut keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah Pulang Berobat Jalan PBJ sebesar 80,3 Silitonga, 2009. 5.2 Analisis Bivariat 5.2.1 Umur Berdasarkan Jenis Komplikasi Hipertensi