Alaska. Orang kulit hitam juga mengalami hipertensi lebih awal dibandingkan dengan orang kulit putih CDC,2015.
2.6.5 Pola Makan
Pola makan penduduk yang tinggi di kota-kota besar berubah dimana makanan instan dan makanan yang kaya kolesterol menjadi bagian yang
dikonsumsi sehari-hari. Makan ikan secara teratur sebagai cara mengurangi berat badan akan meningkatkan penurunan tekanan darah pada penderita gemuk dan
memperbaiki profil lemak. Joewono, 2003.
2.6.6 Konsumsi Garam
Asupan natrium yang meningkat menyebabkan tubuh meretensi cairan, yang meningkatkan volume darah. Di samping itu, diet tinggi garam dapat
mengecilkan diameter dari arteri. Jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang sempit. Akibatnya
adalah hipertensi. Hull, 1996.
2.6.7 Kelebihan Berat Badan
Menurut Kaplan 1991, anak dan dewasa yang kegemukan menderita lebih banyak hipertensi dan penambahan berat badan biasanya diikuti oleh
kenaikan tekanan darah. Walaupun kalori tambahan yang bertanggung jawab bagi kenaikan berat badan, dapat menginduksi hipertensi karena ia membawa natrium
tambahan. Berdasarkan laporan Komisi Pakar WHO 2001 pada kebanyakan kajian,
kelebihan berat badan berkaitan dengan 2-6 kali kenaikan risiko mendapat
Universitas Sumatera Utara
hipertensi. Pada populasi Barat, jumlah kasus hipertensi yang disebabkan oleh kelebihan berat badan diperkirakan 30-65.
2.6.8 Rokok
Rokok merupakan campuran beracun yang terdiri dari 7000 bahan kimia. Kebanyakan dari bahan kimia tersebut merupakan racun. Ketika bahan-bahan
kimia ini masuk ke dalam tubuh maka akan terjadi kerusakan. Seiring berjalannya waktu, kerusakan tersebut memicu timbulnya penyakit. Merokok meningkatkan
tekanan darah dan denyut nadi melalui efek vasokonstriksi akutnya CDC, 2010 Menurut Dekker 1996, rokok menyebabkan peningkatan denyut jantung,
tekanan darah, dan juga menyebabkan pengapuran sehingga volume plasma darah berkurang karena tercemar nikotin, akibatnya viskositas darah meningkat
sehingga timbul hipertensi.
2.6.9 Stres
Ketika individu mengalami stres, terjadi pelepasan hormon katekolamin, adrenalin, dan kortisol yang merupakan hormon stres utama. Hormon-hormon ini
dilepaskan ke dalam darah yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan vasokonstriksi dari pembuluh darah untuk membawa darah yang lebih banyak ke
pusat tubuh daripada ke ekstremitas. Vasokonstriksi pembuluh darah dan peningkatan denyut jantung juga meningkatkan tekanan darah Bruchie, 2011.
2.6.10 Status Olahraga