Model Kano TINJAUAN PUSTAKA

III-1

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Model Kano

Model Kano mengklasifikasikan atribut kualitas ke dalam dimensi kualitas yang berbeda, juga direpresentasikan dalam Gambar 3.1. Sumber: Grigoroudis, Evangelos. 2010. Customer Satisfaction Evaluation. Springer New York Dordrecht Heidelberg London Gambar 3.1. Diagram Kano 1. Must Be quality: Atribut kualitas ini akan diambil untuk diberikan ketika terpenuhi tetapi hasil dari ketidakpuasan ketika tidak terpenuhi. 2. One-Dimensional quality: Hasil atribut dalam kepuasan ketika terpenuhi dan hasil dari ketidakpuasan ketika tidak terpenuhi. Atribut tersebut mengacu sebagai ‘more-the-better’ atributkualitas. 3. Attractive quality: Atribut kualitas menyediakan kepuasan ketika sepenuhnya tercapai tetapi tidak menyebabkan ketidakpuasan ketika tidak terpenuhi. Universitas Sumatera Utara III-4 secara subjektif. Metodologi dari AHP dapat dijelaskan dengan langkah sebagai berikut: 1. Masalah diuraikan ke dalam bentuk hirarki tujuan, kriteria, sub-kriteria, dan alternatif. Ini merupakan langkah paling kreatif dan penting dalam pengambilan keputusan. Sumber: Bhushan, Navneet dan Kanwal Rai.Strategic Decision Making: Applying the Analytical Hierarchy Process, London: Springer-Verlag, ,2004 Gambar 3.2. Struktur Umum Hirarki 2. Data yang dikumpulkan dari para ahli atau pengambil keputusan sesuai dengan struktur hirarki, dalam alternatif dari matriks berpasangan dengan skala kualitatif dibawah ini. Para ahli bisa menilai perbandingan sebagai equal, marginally strong, strong, very strong, and extremely strong. Opini tersebut dikumpulkan dalam format yang terdapat pada Gambar 3.3. Sumber: Bhushan, Navneet dan Kanwal Rai.Strategic Decision Making: Applying the Analytical Hierarchy Process, London: Springer-Verlag,2004 Gambar 3.3. Format dari Perbandingan Berpasangan Universitas Sumatera Utara III-5 3. Berbagai kriteria dari matriks berpasangan dihasilkan di langkah kedua diatur ke dalam matriks persegi. Tabel 3.2. Skala Gradasi untuk Alternatif Komparasi Kuantitatif Sumber: Bhushan, Navneet dan Kanwal Rai.Strategic Decision Making: Applying the Analytical Hierarchy Process, London: Springer-Verlag,2004 4. Prinsip eigen value dan normalisasi korespon matriks komparasi dari eigen vector memberikan kepentingan relatif dari berbagai kriteria yang dibandingkan. 5. Konsistensi dari matriks dan order dievaluasi. Perbandingan yang dibuat metode tersebut adalah subjektif dan AHP mentolerir tidak konsistensi melewati jumlah redudansi dalam pendekatan. Konsistensi indeks, CI, dirumuskan sebagai �� = ℷ ��� − � � − 1 Dimana ℷ ��� adalah maksimum eigenvalue dari matriks pertimbangan.CI dibandingkan dengan Random Matrix, RI. Perbandingan antara CI RI, disebut sebagai Consistency Ratio, CR. Saaty menyampaikan bahwa nilai dari CR harus lebih kecil dari 0,1. Universitas Sumatera Utara III-6 �� = �� �� 6. Penilaian terhadap setiap alternatif ditambahkan dengan bobot dari masing kriteria dan di-aggregate untuk mendapatkan penilaian kola dengan penjelasan tiap kriteria.

3.3. Quality Function Deployment