44
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
Pada bab ini berisi tentang analisa fungsi yang meliputi organisasi ruang, kebutuhan ruang, program ruang dan persyaratan ruang yang
direncanakan serta analisa dan penerapan tema terhadap lingkungan pada site.
4.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan 4.1.1 Analisa Lokasi
a. Kriteria Pemilihan Lokasi
Dalam pemilihan lokasi, ditemukan beberapa kriteria sebagai berikut : 1.
Terletak dekat dengan pusat aktifitas kebudayaan masyarakat Karo. 2.
Terletak tidak jauh dari objek-objek wisata lain. 3.
Memiliki potensi wisata yang tinggi. 4.
Aksesbilitas yang mudah bagi pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis.
5. Karakter penampilan lingkungan yang cukup baik seperti
kontekstual visual, sejarah, dan lain-lain. 6.
Memiliki citra sebagai situs kebudayaan yang cukup dikenal. 7.
Tingkat kebutuhan masyarakat setempat akan sarana rekreasi tinggi namun belum memadai.
8. Berdekatan dengan pergerakan perpindahan publik.
9. Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM,
telekomunikasi, saluran pembuangan kota dan lain-lain.
b. Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Program Pemerintah yaitu menjadikan Danau Toba sebagai geopark agar dapat menunjang pariwisata di Kabupaten Karo khususnya Desa
Tongging. Maka diperlukannya Pengembangan Pariwisata Baru atau yang disebut dengan “New Tourism Development”. Hal ini dapat menjadi acuan
pengembangan kawasan sebagaimana yang dimaksud oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
45
c. Pencapaian
Jarak yang ditempuh untuk menuju Desa Tongging adalah 40km dari Berastagi. Hanya tersedia satu jalan yang dipenuhi tanjakan serta turunan.
Jalan menuju desa ini hanya dapat ditempuh menggunakan perjalanan darat, yang dapat diakses oleh angkutan pribadi maupun angkutan umum.
d. Area Pelayanan
Area disekitar site hendaknya dekat dengan fasilitas-fasilitas rekreasi seperti Danau Toba dan Air Terjun Sipiso-piso yang dapat menarik
wisatawan untuk berkunjung dan berekreasi.
e. Lokasi Site
Gambar 4.1 Peta Lokasi Site Sumber : https:www.google.comearth
Universitas Sumatera Utara
46
1. Kasus Proyek
: Tongging Lakeside Leisure Resort 2.
Status Proyek : Fiktif
3. Pemilik Proyek
: Swasta dan Pemerintah 4.
Lokasi Tapak : Jl. Tongging-Silalahi
5. Letak Geografis
: 02°53 23.6 Lintang Utara dan 98°31 18.8
Bujur Timur 6.
Batas-batas Tapak -
Batas Utara : Persawahan
- Batas Timur
: Danau Toba -
Batas Selatan : Persawahan
- Batas Barat
: Persawahan, Permukiman 7.
Luas Lahan : ± 3 Ha ± 30.000
� 8.
Peruntukan Lahan : Permukiman, persawahan, pariwisata
9. Kontur
: Relatif Datar 10.
Pemilik Lahan : Swasta
11. KLB
: 1-8 Lantai 12.
GSB : Jl. Tongging-Silalahi
: 5m Danau Toba
: 30-50m Permukiman
: 5m 13.
Fungsi Eksisting : Persawahan
Gambar 4.2 Kondisi Eksisting Site
Universitas Sumatera Utara
47
4.1.2 Analisa Potensi Lahan
Lahan yang berada di lokasi site memiliki potensi yang sangat baik. Site berada pada jalan utama sehingga aksesibilitas mencapai site sangat
mudah. View danau toba berbatasan langsung dengan site sehingga para pengunjung dapat melakukan aktifitas rekreasi air seperti memancing, diving
snorkling, boat tour dan lain-lain.
Diagram 4.1 Analisa Potensi
4.1.3 Analisa Tata Guna Lahan
Diagram 4.2 Analisa Tata Guna Lahan
Lokasi site berada pada
jalan utama.
Site berpotensi sangat baik
untuk dikembangkan.
Berbatasan langsung dengan
bukit pada sisi timur site.
Di sekitar site masih kosong,
tidak terdapat bangunan.
Berbatasan langsung dengan
Danau Toba. Sekitar site
masih asri, dipenuhi
tanaman hijau perkebunan.
Universitas Sumatera Utara
48
Keterangan :
Gambar 4.3 Kondisi Sekitar Site
Site Permukiman
Warung Kopi
Permukiman Jalan Utama
Persawahan
Bukit Belakang Site Bukit Samping Site
Keramba
Danau Toba
Universitas Sumatera Utara
49
4.1.4 Analisa Pencapaian
Diagram 4.3 Analisa Pencapaian Sumber : https:www.google.comearth
Pencapaian site hanya bisa dilalui oleh 1 satu jalan saja yaitu Jl. Tongging-Silalahi dengan sirkulasi 2 arah. Lebar jalan utama menuju site 5
m. Area sekitar site tidak terdapat pedestrian. Perkiraan jarak menuju site sebagai berikut :
Dari Kota Medan → Site : 92 km
D ari Kota Berastagi → Site
: 40 km Dari Kota Kabanjahe → Site
: 29 km Dari Air Terjun Sipiso-
piso → Site : 7 km
Pencapaian dari Medan
Jalan menuju site yang berliku-liku
Jl, Tongging-Silalahi
Universitas Sumatera Utara
50
4.1.5 Analisa View ke Dalam
Diagram 4.4 Analisa View ke Dalam
Tanggapan : secara keseluruhan keberadaan site memiliki view ke dalam yang sangat baik. Disetiap sisi memberi kesan lapang karena
tidak ada bangunan yang menghalangi pandangan ke site. Namun terkesan gersang dikarenakan tidak banyak pepohonan.
View sangat baik karena tidak dihalangi oleh apapun.
View sangat baik karena tidak
dihalangi apapun memberikan
kesan lapang.
View sangat baik karena tidak dihalangi apapun.
View sangat baik karena site berada
pada jalan utama dan tidak
dihalangi apapun.
Universitas Sumatera Utara
51
4.1.6 Analisa View ke Luar
`Diagram 4.5 Analisa View ke Luar
Tanggapan : secara keseluruhan view keluar site sangat baik. View terbaik adalah menghadap langsung ke danau toba. Keseluruhan view
pada sisi site dapat dimanfaatkan dengan baik.
View ke sisi utara site merupakan rumah warga 1
Lt. dan lahan kosong serta pepohonan
View ke sisi selatan site menghadap bukit.
View ke sisi barat
merupakan rumah warga 1
Lt. View ke sisi timur
site langsung menghadap Danau
Toba.
Universitas Sumatera Utara
52
4.1.7 Analisa Iklim 4.1.7.1 Analisa Matahari
Diagram 4.6 Analisa Matahari Matahari adalah salah satu sumber panas yang paling besar
mempengaruhi bangunan dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara termal. Matahari juga memiliki potensi sebagai pencahayaan yang alami.
Tanggapan : Menghindari panas matahari yang berlebihan dengan cara :
- Membuat shading buatan atau alami. - Orientasi bangunan dibuat memanjang searah timur-barat.
Terbit Tenggelam
Matahari siang, tingkat radiasi tinggi, tidak baik untuk kesehatan.
Matahari pagi
mengandu ng vitamin
yang baik untuk
kesehatan. Matahari
sore mengandun
g radiasi yang tinggi,
tidak baik untuk
kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
53
4.1.7.2 Analisa Angin
Diagram 4.7 Analisa Angin
Tipe iklim di daerah Kabupaten Karo adalah: -
Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C–19,3°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39,
tersebar antara 86,3-90,3. -
Terdapat dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Tanggapan:
Untuk dapat mengalirkan angin masuk ke dalam site, maka massa bangunan dibuat miring untuk menghindari sudut tegak lurus 90° terhadap arah datang
angin.
Angin dapat dijadikan potensi untuk mengalirkan penghawaan yang sejuk dingin, sehingga taman wisata ini semakin mampu mencitrakan karakter dari
topografi alam sekitar.
Pada bulan April-
September, arah angin
dari Timur
dan
Tenggara.
Arah angin dari Barat,
kira-kira pada bulan
Oktober- Maret.
Universitas Sumatera Utara
54
4.1.8 Analisa Kebisingan
Diagram 4.8 Analisa Kebisingan
Analisa : -
Sumber kebisingan utama berasal dari warung kopi, dikarenakan aktivitasnya sebagai tempat berkumpul warga sekitar.
- Jalan utama yang berbatasan langsung dengan site tidak menjadi
ancaman dikarenakan jarangnya kendaraan yang melintasi jalan ini. Tanggapan:
Untuk mengurangi sumber kebisingan di sekitar site, dapat dilakukan dengan membuat buffer, salah satunya dengan menggunakan vegetasi.
Universitas Sumatera Utara
55
4.1.9 Analisa Polusi
Diagram 4.9 Analisa Polusi Tanggapan : Untuk mengurangi polusi udara pada sisi barat dan selatan site,
diberikan buffering berupa vegetasi.
Merupakan kawasan permukiman sehingga tingkat polusi udara sangat minim sekali.
Berbatasan langsung dengan Danau Toba
sehingga tingkat polusi udara sangat
minim sekali. Merupakan
kawasan permukiman
sehingga tingkat polusi udara
sangat minim sekali.
Menjadi salah satu sumber polusi udara yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan bermotor yang
berlalu lalang di Jl. Tongging-Silalahi
Universitas Sumatera Utara
56
4.1.10 Analisa Vegetasi
Diagram 4.10 Analisa Vegetasi Sumber : https:www.google.comearth
Keterangan : 1.
Cemara Angin Casuarina equisetifolia 2.
Sawah Jagung 3.
Pohon Peneduh 4.
Pohon Peneduh Secara keseluruhan, vegetasi yang ada pada site didominasi oleh pohon
peneduh dan pohon cemara angin. Sedangkan site digunakan sebagai persawahan jagung. Adapun fungsi dari pohon cemara adalah sebagai :
- Pemecah angin
- Pembatas pandang
- Pengarah pandang
Tanggapan : -
Pepohonan yang berada pada sekeliling site akan dipertahankan, karena berfungsi sebagai peredam suara alami.
- Penambahan variasi terhadap pepohonan yang tentunya sesuai dengan
keadaan topografi dan iklim dari Desa Tongging. -
Akan dilakukan pemaksimalan dalam landscape, sehingga dapat menarik dan nyaman untuk dikunjungi.
1 2
3
4
Universitas Sumatera Utara
57
4.2 Analisa Fungsional 4.2.1 Analisa Pengunjung
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, jumlah tamu hotel dan akomodasi lainnya pada tahun 2009-2014
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jumlah Tamu Hotel Menurut Asal Negara, 2009-2014 Asal
Negara Tamu Hotel dan Akomodasi Lainnya Menurut Asal
Negara Jiwa 2009
2010 2011
2012 2013
2014 Domestik
136171 84715
132306 180049
183469 203244
Asing 19774
14668 33020
33446 29502
29055 Sumber : BPS Kabupaten Karo 2015
Sedangkan jumlah tamu hotel berbintang pada tahun 2013-2014 adalah :
Tabel 4.2 Jumlah Tamu Hotel Berbintang Menurut Asal Negara, 2013-2014 Hotel
Berbintang 2013
2014 Asal Negara Jiwa
Asal Negara Jiwa Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah
Bintang 1 4234
3418 7652
3340 2583
5923
Bintang 2 12390
224 12614
9955 54
10009
Bintang 3
4147 1588
5735 8655
1153 9808
Bintang 4
40610 8263
48873 39788
8320 48108
Bintang 5 51257
12500 63757
43560 13442
57002
Jumlah 112638
25993 138631 105298
25552 130850 Sumber : BPS Kabupaten Karo 2015
Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Danau Toba termasuk 10 destinasi prioritas pariwisata yang dikembangkan. Bapak Presiden Indonesia,
Jokowi, meminta Danau Toba segera menjadi “top destination” yang mampu menyedot minimal 1 juta wisatawan Kompasiana, 2016.
Jumlah wisatawan yang diprediksi untuk 5 tahun mendatang yaitu 2021 adalah 1.000.000 pengunjung. Dari 1.000.000 pengunjung, yang diharapkan
ke Desa Tongging sebesar 20. Maka perhitungannya : 20 x 1.000.000 = 200.000 wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
58
4.2.2 Analisa Kebutuhan Ruang, Program dan Besaran Ruang
Berdasarkan jumlah wisatawan yang diprediksi untuk 5 tahun mendatang, maka jumlah kamar yang diperlukan dapat dihitung dengan
rumus : Jumlah Kamar =
� � � � , �
Keterangan : P
: Proyeksi jumlah wisatawan l
: Lama menginap diprediksi 2 hari 60
: Room occupancy rates 1,75
: Indeks jumlah orang per kamar 365
: Jumlah hari dalam 1 tahun Jumlah Kamar =
. �
� , �
= 1.044 kamar Dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, dapat diperoleh unit
kamar hotel berbintang yang sudah tersedia dari tahun 2013-2014 ialah : Tabel 4.3 Banyaknya Unit Akomodasi Tahun 2013-2014
Hotel Berbintang
2013 2014
Hotel Berbintang Unit Hotel Berbintang Unit
Unit Kamar
Tempat Tidur
Unit Kamar Tempat Tidur
Bintang 1 1
34 52
1 34
51
Bintang 2 3
149 259
3 149
266
Bintang 3 1
70 116
1 72
118
Bintang 4 3
298 540
3 298
541
Bintang 5
2 295
552 2
295 543
Jumlah 10
846 1519
10 848
1519 Banyaknya Unit Akomodasi Kamar dan Tempat Tidur Hotel Berbintang dan
Akomodasi Lainnya, 2013-2014 Sumber : BPS Kabupaten Karo 2015
Universitas Sumatera Utara
59
Sampai tahun 2014, hotel berbintang telah menyediakan 848 unit kamar, sehingga untuk tahun 2012, kekurangan kamar diprediksi sebanyak :
1.044 - 848 = 196 kamar. Tongging Lakeside Leisure Resort dirancang memfasilitasi hotel bintang 4 yang memiliki standarisasi ruang dan fasilitas
yang dapat dilihat pada Lampiran 4.1. Berdasarkan hasil analisa aktivitas, perhitungan yang mengacu pada
data Badan Pusat Statistik tentang jumlah pengunjung, serta standarisasi hotel bintang 4 Lampiran 4.1 maka diperoleh kebutuhan ruang dan besaran ruang
sebagai berikut. Tabel 4.4 Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Kebutuhan Ruang
Sub. Kebutuhan Ruang
Standart Sumber
Kapasitas Luas
Private
Kamar Hotel -
Standart Courtyard Room
- Deluxe Lake
View Room -
Junior Lake View Room
24 �
36 �
48 �
NAD NAD
NAD 36 unit
16 unit 4 unit
864 �
576 �
192 �
Total luas kamar + sirkulasi 30 = 1.728
�
�
Cottage
Standart Balkon
R. Keluarga R. Makan
Dapur 1 K. Tidur
1 K. Mandi 80
� NAD
6 unit 480
�
Family Room Balkon
R. Keluarga R. Makan
Dapur 120
� NAD
6 unit 720
�
Universitas Sumatera Utara
60 Teras
2 K. Tidur 2. K. Mandi
Total luas cottage termasuk sirkulasi + 30 = 1.200
�
�
Public
Restoran
Buffet R. Makan
R. Saji Dapur
Gudang 1,6
� kursi
15 R. Makan
20 R. Makan
50 Dapur NAD
NAD NAD
NAD 100 org
160 �
24 �
40 �
20 �
Total luas restoran buffet + sirkulasi 30 = 317,2
�
�
Coffee Shop R. Duduk
Dapur Gudang
1,2 �
kursi 20 R.
Duduk 50 Dapur
NAD NAD
NAD 100 org
120 �
24 �
12 �
Total luas coffee shop + sirkulasi 30 = 197,6
�
�
Restoran Bar R. Makan
Bar Counter Dapur
Gudang 1,6
� kursi
1,5 � org
20 R. Makan
50 Dapur NAD
NAD NAD
NAD 80 org
10 org 128
�
15 �
28 �
14 �
Total luas restoran bar + sirkulasi 30 = 240,5
�
�
Longue R. Duduk
Dapur 1,2
� 20 R.
NAD NAD
50 org 60
� 12
�
Universitas Sumatera Utara
61 Gudang
Makan 50 Dapur
NAD 6
�
Total luas longue + sirkulasi 30 = 101,4
�
�
Lobby
Entrance Hall Resepsionis
R. Informasi Area Duduk
Area Lift Bell Boy Center
Lost Found ATM Center
Money Changer Toilet
Janitor 1
� org 1,2
� org 1,2
� org 1,2
� org
0,6 � org
1,6 � org
NAD NAD
NAD NAD
NAD
NAD 50 org
3 org 3 org
20 org 5 org
50 �
3,6 �
3,6 �
24 �
64 �
3 �
9 �
6,4 �
9 �
20 �
4 �
Total luas lobby + sirkulasi 30 = 254,8
�
�
Area Rekreasi
Kolam Renang Area Berjemur
Taman Bunga Agrowisata
Area Bermain
Anak Area Memancing
Tempat Duduk
Informasi Rekreasi Air :
- Boat Tour
- Banana Boat
- Jetski
- Flying Fish
- Water Ski
- Rolling Donut
- Canoeing
357 �
50 �
2.560 �
252 �
720 �
50 �
3.000 �
Universitas Sumatera Utara
62 -
Parasailing -
Rowing
Total luas area rekreasi termasuk sirkulasi + 30 = 6.989
�
�
Fasilitas Pendukung
Multifunction Room
Hall R. Persiapan
Gudang 0,9
� org 1
� org NAD
NAD 100 org
20 org 90
� 20
� 12
�
Total luas multifunction room + sirkulasi 30 = 158,6
�
�
Galeri R. Pamer
Permanen R. Pamer
Kontemporer R. Hall Of Fame
Gudang 5
� org
5 � org
5 � org
NAD NAD
NAD 40 org
10 org 10 org
200 �
50 �
50 �
20 �
Total luas galeri + sirkulasi 30 = 416
�
�
R. Pertunjukan Budaya
Stage R. Duduk
R. Persiapan Gudang
1,6 � org
1 � org
NAD NAD
100 org 20 org
40 �
160 �
20 �
10 �
Total luas ruang pertunjukan budaya + sirkulasi 30 = 299
�
�
Fitness Center Area Gym
Kasir Adm. R. Mandi
Toilet 1,75
� org
2 � org
NAD NAD
30 org 4 org
10 org 6 org
52,5 �
8 �
20 �
12 �
Total luas fitness center + sirkulasi 30 = 120,25
�
�
Universitas Sumatera Utara
63 Sauna Spa
R. Sauna R. Spa
R. Mandi R. Ganti Pakaian
Kasir 1
� org 6-8
� bangku
0,8-1 �
org NAD
NAD NAD
10 org 10 org
5 org 5 org
2 org 10
� 60
�
10 �
10 �
4 �
Total luas sauna spa + sirkulasi 30 = 122,2
�
�
Retail Travel Agent,
Toko Souvenir, dll
12 � unit
10 unit 120
�
Total luas retail + sirkulasi 30 = 156
�
�
Service
Kantor Pengelola
R. General Manager
R. Asisten GM R. Tunggu
R. Rapat HRD
Manpower Room Dept.
Front Office Sales
Marketing Accounting
Food
Beverages Dept. Toilet
Pantry 14-18
� org
4-5 � org
1,6 � org
2,4 � org
4-5 � org
4-5 � org
4-5 � org
4-5 � org
4-5 � org
4-5 � org
NAD NAD
NAD NAD
NAD NAD
NAD NAD
NAD NAD
1 org 1 org
10 org 10 org
3 org 3 org
3 org 3 org
3 org 3 org
16 �
5 �
16 �
24 �
15 �
15 �
15 �
15 �
15 �
15 �
12 �
9 �
Total luas kantor pengelola + sirkulasi 30 = 223,6
�
�
Universitas Sumatera Utara
64
R. House keeping
Laundry
R. Cuci R. Pengering
R. House
keeeping R. Linen
25 �
25 �
16 �
50 �
Total luas ruang housekeepinglaundry + sirkulasi 30 = 150,8
�
�
Ruang ME
R. Genset R. Trafo Shaft
R. Chiller R. AHU
R. PABX R. CCTV
R. Pompa 20
� 20
� 20
� 20
� 20
� 20
� 20
�
Total luas ruang me termasuk sirkulasi + 30 = 140
�
�
Total luas keseluruhan bangunan termasuk sirkulasi + 30 = 12.518,95
�
�
4.2.3 Analisa Fasilitas Parkir
Parkir Pengunjung Berdasarkan prediksi untuk 5 tahun mendatang yaitu pada tahun 2021,
jumlah pengunjung Desa Tongging adalah 200.000 wisatawan. Dengan perhitungan jumlah kamar hotel dan cottage yang ada di “Tongging Lakeside
Leisure Resort ”, maka jumlah pengunjung adalah sebanyak ±500
wisatawanhari. Asumsi pembagian pengendara kendaraan adalah sebagai berikut :
- Mengendarai sepeda motor : 50 250 orang
- Mengendarai mobil
: 30 150 orang -
Kendaraan umumbus : 20 100 orang
- Berjalan kaki
: 10 50 orang Dengan asumsi 1 mobil dapat memuat 4 orang, 1 sepeda motor dapat
memuat 2 orang, dan 1 bus dapat memuat 20 orang, maka diperoleh : -
Jumlah sepeda motor yang parkir : 125 sepeda motor -
Jumlah mobil yang parkir : 38 mobil
Universitas Sumatera Utara
65
- Jumlah bus yang parkir
: 5 bus
Berdasarkan standar yang diperoleh dari Neufert Data Arsitek, maka dapat diperoleh luasan parkir kendaraan pengunjung sebagai berikut :
- Parkir sepeda motor : 125 x 2 � = 250 �
- Parkir mobil
: 38 x 12,5 � = 475 �
- Parkir bus
: 5 x 20 � = 100 �
Jadi luas lahan parkir untuk pengunjung adalah : 825
�
�
.
Parkir Pengelola Jumlah seluruh pengelola “Tongging Lakeside Leisure Resort” adalah
40 orang. Dengan asumsi pembagian persentase pengendara kendaraan, maka :
- Pengelola dengan mobil
: 10 orang -
Pengelola dengan sepeda motor : 30 orang
Dengan asumsi 1 mobil memuat 1 orang dan 1 sepeda motor memuat 1 orang, berdasarkan Neufert Data Arsitek, maka diperoleh :
- Pengelola dengan mobil
: 10 x 12,5 � = 125 �
- Pengelola dengan sepeda motor : 30 x 2 � = 60 �
Jadi luas lahan parkir untuk pengelola adalah : 185
�
�
.
Luas lahan parkir yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah 1.010
�
�
.
4.2.4 Analisa Bentuk
Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap faktor-faktor : 1.
Kesesuaian bentuk site 2.
Orientasi bangunan 3.
Konstruksi bangunan 4.
Efisiensi ruang
Universitas Sumatera Utara
66
5. Ekonomi bangunan
6. Kesan atau tampilan yang ingin dicapai
Tanggapan : Berdasarkan faktor-faktor di atas dan dikombinasikan dengan
analisa fungsi dan penerapan tema, maka diambil bentuk seperti Gambar 4.4. Selain menunjukkan kesan klasik, bentuk
tersebut juga menjadi solusi untuk bangunan tower kamar hotel dengan konsep single loaded.
Gambar 4.4 Analisa Bentuk Massa
4.3 Analisa Teknologi 4.3.1 Struktur
Struktur terdiri dari : 1.
Sub Structure pondasi bangunan 2.
Upper Structure badan dan atap bangunan Kriteria pemilihan struktur :
a Kriteria teknik
Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan esensial yaitu kekakuan, kekuatan, kestabilan dan ketahanan terhadap kebakaran.
b Kriteria fungsi
Sistem struktur harus dapat memenuhi fungsi ruang fasilitas utama dalam bangunan.
Universitas Sumatera Utara
67
c Kriteria estetika
Sistem struktur harus dapat mengekspresikan keindahan.
Sub Structure
Jenis pondasi terbagi dalam 2 dua klarifikasi, yaitu : -
Pondasi dangkal : untuk bangunan sederhana, berlantai sedikit, yang bebannya relatif ringan, berupa pondasi setempat maupun lajur.
- Pondasi dalam : untuk bangunan kompleks, berlantai banyak, yang
bebannya relatif besar berupa pondasi tiang, sumuran dan terapung.
Dalam memilih pondasi yang sesuai untuk Tongging Lakeside Leisure Resort ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
1. Keadaan tanah pondasi
- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 m
di bawah permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi telapak spread foundation.
- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m di
bawah permukaan tanah, maka digunakan pondasi tiang atau pondasi tiang apung floating pile foundation untuk memperbaiki kondisi tanah.
- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m di
bawah permukaan tanah, maka digunakan pondasi tiang pancang pile driven foundation bila tidak terjadi penurunan.
- Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 m di
bawah permukaan tanah, maka dipakai tiang baja atau tiang yang dicor di tempat.
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan :
- Kondisi beban
- Sifat dinamis bangunan
3. Batasan-batasan di sekelilingnya
- Ditinjau dari segi pelaksanaannya, khususnya bila ada di dalam kota, ada
beberapa keadaan di mana diusahakan dengan cara apapun untuk
Universitas Sumatera Utara
68
memasukkan kondisi lingkungan ke dalam pertimbangan.
Berdasarkan analisa di atas, maka bangunan Tongging Lakeside Leisure Resort menggunakan pondasi tiang pancang pile driven
foundation.
Upper Structure
Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan : -
Dapat memenuhi kebutuhan fungsi bangunan pada Tongging Lakeside Leisure Resort.
- Keuntungan struktur yang ekonomis, tahan gempa dan mudah dalam
pelaksanaannya.
Berdasarkan kriteria di atas, maka bangunan Tongging Lakeside Leisure Resort menggunakan sistem struktur grid dengan konstruksi beton.
4.3.2 Utilitas
Penggunaan sistem utilitas dan kelengkapan bangunan dipertimbangkan terhadap :
1 Kenyamanan dan keamanan pengguna terhadap suhu, cahaya, kebisingan
dan bahaya kebakaran. 2
Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan kantor dari kerusakan.
4.3.3 Sistem Pencahayaan
1 Pencahayaan alami
Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang- ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela, ruang
perkantoran, ruang pameran, dan fasilitas penunjang lainnya. 2
Pencahayaan buatan Untuk ruang-ruang yang tertutup dan juga pada ruangan tertentu yang
Universitas Sumatera Utara
69
bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot spot light pada atrium atau exhibition and convention hall.
4.3.4 Sistem Pengkondisian Udara
1. Pengkondisian alami
Berupa pemanfaatan udara luar yang masuk ke dalam bangunan dengan cara aliran silang cross ventilation.
2. Pengkondisian buatan
Sistem pengudaraan buatan digunakan untuk ruang-ruang tertutup, yang menuntut kondisi udara yang stabil dan faktor kenyamanan.
a. Central Station System
All air system -
Condenser, evaporator dan AHU diletakkan pada suatu tempat -
Udara dingin di masukkan melalui ducting -
Menggunakan sentral AHU yang dilengkapi Central Direct Examtion Coil atau Central Direct Draigne Coil
Tabel 4.5 Keuntungan dan Kerugian Central Station System
b. Water System
- AHU diletakkan pada setiap ruanganlantai dengan kapasitas pelayanan
tertentu ruang pelayanan maksimal adalah 3000 m
2
Keuntungan Kerugian
Rangkaian lebih sederhana dan pendek sirkulasinya
Mudah dirancang dan dipasang rangkaiannya
Pemeliharaannya pada sentral saja, operation dan maintenance lebih
mudah Initial Cost tinggi biaya ducting
dan isolasi Ketinggian shaft dan ducting sama,
jadi memerlukan ducting tinggi yang mengurangi ketingian ruang
dalam
Universitas Sumatera Utara
70
- Setiap AHU dihubungkan oleh pipa air dingin dengan sentral
Tabel 4.6 Keuntungan dan Kerugian Water System
Keuntungan Kerugian
Rangkaian lebih sederhana dan pendek sirkulasinya
Mudah dirancang dan dipasang rangkaiannya
Pemeliharaannya pada sentral saja, operation dan maintenance lebih
mudah Ukuran shaft lebih kecil
Sentral dapat terletak pada luar
bangunan Initial Cost tinggi biaya ducting
dan isolasi Memerlukan air dalam jumlah
besar dan tempat penampungannya
4.4 Analisa dan Penerapan Tema Pendekatan Perancangan
Perancangan “Tongging Lakeside Leisure Resort” menggunakan tema arsitektur eklektik yang menggabungkan arsitektur tradisional yang
dipadukan dengan gaya arsitektur klasik. Pada masyarakat Karo terdapat suatu rumah yang dihuni oleh beberapa
keluarga, yang penempatan jabu-nya didalam rumah tersebut diatur menurut ketentuan adat dan didalam rumah itu pun berlaku ketentuan adat, itulah yang
disebut dengan Siwaluh Jabu Gambar 4.4 a. Rumah adat Karo ini berbeda dengan rumah adat suku lainnya dan kekhasan itulah yang mencirikan rumah
adat Karo. Bentuknya sangat megah diberi tanduk. Proses pendirian sampai kehidupan dalam rumah adat itu diatur oleh adat Karo. Pendekatan
perancangan yang akan digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut :
a. Bentuk Bangunan