Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan .1 Analisa Lokasi Kriteria Pemilihan Lokasi Tinjauan Terhadap Struktur Kota Pencapaian Area Pelayanan Analisa dan Penerapan Tema Pendekatan Perancangan

44

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Pada bab ini berisi tentang analisa fungsi yang meliputi organisasi ruang, kebutuhan ruang, program ruang dan persyaratan ruang yang direncanakan serta analisa dan penerapan tema terhadap lingkungan pada site. 4.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan 4.1.1 Analisa Lokasi

a. Kriteria Pemilihan Lokasi

Dalam pemilihan lokasi, ditemukan beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Terletak dekat dengan pusat aktifitas kebudayaan masyarakat Karo. 2. Terletak tidak jauh dari objek-objek wisata lain. 3. Memiliki potensi wisata yang tinggi. 4. Aksesbilitas yang mudah bagi pengunjung, pengelola, maupun kendaraan servis. 5. Karakter penampilan lingkungan yang cukup baik seperti kontekstual visual, sejarah, dan lain-lain. 6. Memiliki citra sebagai situs kebudayaan yang cukup dikenal. 7. Tingkat kebutuhan masyarakat setempat akan sarana rekreasi tinggi namun belum memadai. 8. Berdekatan dengan pergerakan perpindahan publik. 9. Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, telekomunikasi, saluran pembuangan kota dan lain-lain.

b. Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Program Pemerintah yaitu menjadikan Danau Toba sebagai geopark agar dapat menunjang pariwisata di Kabupaten Karo khususnya Desa Tongging. Maka diperlukannya Pengembangan Pariwisata Baru atau yang disebut dengan “New Tourism Development”. Hal ini dapat menjadi acuan pengembangan kawasan sebagaimana yang dimaksud oleh pemerintah. Universitas Sumatera Utara 45

c. Pencapaian

Jarak yang ditempuh untuk menuju Desa Tongging adalah 40km dari Berastagi. Hanya tersedia satu jalan yang dipenuhi tanjakan serta turunan. Jalan menuju desa ini hanya dapat ditempuh menggunakan perjalanan darat, yang dapat diakses oleh angkutan pribadi maupun angkutan umum.

d. Area Pelayanan

Area disekitar site hendaknya dekat dengan fasilitas-fasilitas rekreasi seperti Danau Toba dan Air Terjun Sipiso-piso yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dan berekreasi.

e. Lokasi Site

Gambar 4.1 Peta Lokasi Site Sumber : https:www.google.comearth Universitas Sumatera Utara 46 1. Kasus Proyek : Tongging Lakeside Leisure Resort 2. Status Proyek : Fiktif 3. Pemilik Proyek : Swasta dan Pemerintah 4. Lokasi Tapak : Jl. Tongging-Silalahi 5. Letak Geografis : 02°53 23.6 Lintang Utara dan 98°31 18.8 Bujur Timur 6. Batas-batas Tapak - Batas Utara : Persawahan - Batas Timur : Danau Toba - Batas Selatan : Persawahan - Batas Barat : Persawahan, Permukiman 7. Luas Lahan : ± 3 Ha ± 30.000 � 8. Peruntukan Lahan : Permukiman, persawahan, pariwisata 9. Kontur : Relatif Datar 10. Pemilik Lahan : Swasta 11. KLB : 1-8 Lantai 12. GSB : Jl. Tongging-Silalahi : 5m Danau Toba : 30-50m Permukiman : 5m 13. Fungsi Eksisting : Persawahan Gambar 4.2 Kondisi Eksisting Site Universitas Sumatera Utara 47

4.1.2 Analisa Potensi Lahan

Lahan yang berada di lokasi site memiliki potensi yang sangat baik. Site berada pada jalan utama sehingga aksesibilitas mencapai site sangat mudah. View danau toba berbatasan langsung dengan site sehingga para pengunjung dapat melakukan aktifitas rekreasi air seperti memancing, diving snorkling, boat tour dan lain-lain. Diagram 4.1 Analisa Potensi

4.1.3 Analisa Tata Guna Lahan

Diagram 4.2 Analisa Tata Guna Lahan Lokasi site berada pada jalan utama. Site berpotensi sangat baik untuk dikembangkan. Berbatasan langsung dengan bukit pada sisi timur site. Di sekitar site masih kosong, tidak terdapat bangunan. Berbatasan langsung dengan Danau Toba. Sekitar site masih asri, dipenuhi tanaman hijau perkebunan. Universitas Sumatera Utara 48 Keterangan : Gambar 4.3 Kondisi Sekitar Site Site Permukiman Warung Kopi Permukiman Jalan Utama Persawahan Bukit Belakang Site Bukit Samping Site Keramba Danau Toba Universitas Sumatera Utara 49

4.1.4 Analisa Pencapaian

Diagram 4.3 Analisa Pencapaian Sumber : https:www.google.comearth Pencapaian site hanya bisa dilalui oleh 1 satu jalan saja yaitu Jl. Tongging-Silalahi dengan sirkulasi 2 arah. Lebar jalan utama menuju site 5 m. Area sekitar site tidak terdapat pedestrian. Perkiraan jarak menuju site sebagai berikut : Dari Kota Medan → Site : 92 km D ari Kota Berastagi → Site : 40 km Dari Kota Kabanjahe → Site : 29 km Dari Air Terjun Sipiso- piso → Site : 7 km Pencapaian dari Medan Jalan menuju site yang berliku-liku Jl, Tongging-Silalahi Universitas Sumatera Utara 50

4.1.5 Analisa View ke Dalam

Diagram 4.4 Analisa View ke Dalam Tanggapan : secara keseluruhan keberadaan site memiliki view ke dalam yang sangat baik. Disetiap sisi memberi kesan lapang karena tidak ada bangunan yang menghalangi pandangan ke site. Namun terkesan gersang dikarenakan tidak banyak pepohonan. View sangat baik karena tidak dihalangi oleh apapun. View sangat baik karena tidak dihalangi apapun memberikan kesan lapang. View sangat baik karena tidak dihalangi apapun. View sangat baik karena site berada pada jalan utama dan tidak dihalangi apapun. Universitas Sumatera Utara 51

4.1.6 Analisa View ke Luar

`Diagram 4.5 Analisa View ke Luar Tanggapan : secara keseluruhan view keluar site sangat baik. View terbaik adalah menghadap langsung ke danau toba. Keseluruhan view pada sisi site dapat dimanfaatkan dengan baik. View ke sisi utara site merupakan rumah warga 1 Lt. dan lahan kosong serta pepohonan View ke sisi selatan site menghadap bukit. View ke sisi barat merupakan rumah warga 1 Lt. View ke sisi timur site langsung menghadap Danau Toba. Universitas Sumatera Utara 52 4.1.7 Analisa Iklim 4.1.7.1 Analisa Matahari Diagram 4.6 Analisa Matahari Matahari adalah salah satu sumber panas yang paling besar mempengaruhi bangunan dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan secara termal. Matahari juga memiliki potensi sebagai pencahayaan yang alami. Tanggapan : Menghindari panas matahari yang berlebihan dengan cara : - Membuat shading buatan atau alami. - Orientasi bangunan dibuat memanjang searah timur-barat. Terbit Tenggelam Matahari siang, tingkat radiasi tinggi, tidak baik untuk kesehatan. Matahari pagi mengandu ng vitamin yang baik untuk kesehatan. Matahari sore mengandun g radiasi yang tinggi, tidak baik untuk kesehatan. Universitas Sumatera Utara 53

4.1.7.2 Analisa Angin

Diagram 4.7 Analisa Angin Tipe iklim di daerah Kabupaten Karo adalah: - Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C–19,3°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39, tersebar antara 86,3-90,3. - Terdapat dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Tanggapan: Untuk dapat mengalirkan angin masuk ke dalam site, maka massa bangunan dibuat miring untuk menghindari sudut tegak lurus 90° terhadap arah datang angin. Angin dapat dijadikan potensi untuk mengalirkan penghawaan yang sejuk dingin, sehingga taman wisata ini semakin mampu mencitrakan karakter dari topografi alam sekitar. Pada bulan April- September, arah angin dari Timur dan Tenggara. Arah angin dari Barat, kira-kira pada bulan Oktober- Maret. Universitas Sumatera Utara 54

4.1.8 Analisa Kebisingan

Diagram 4.8 Analisa Kebisingan Analisa : - Sumber kebisingan utama berasal dari warung kopi, dikarenakan aktivitasnya sebagai tempat berkumpul warga sekitar. - Jalan utama yang berbatasan langsung dengan site tidak menjadi ancaman dikarenakan jarangnya kendaraan yang melintasi jalan ini. Tanggapan: Untuk mengurangi sumber kebisingan di sekitar site, dapat dilakukan dengan membuat buffer, salah satunya dengan menggunakan vegetasi. Universitas Sumatera Utara 55

4.1.9 Analisa Polusi

Diagram 4.9 Analisa Polusi Tanggapan : Untuk mengurangi polusi udara pada sisi barat dan selatan site, diberikan buffering berupa vegetasi. Merupakan kawasan permukiman sehingga tingkat polusi udara sangat minim sekali. Berbatasan langsung dengan Danau Toba sehingga tingkat polusi udara sangat minim sekali. Merupakan kawasan permukiman sehingga tingkat polusi udara sangat minim sekali. Menjadi salah satu sumber polusi udara yang dihasilkan dari aktivitas kendaraan bermotor yang berlalu lalang di Jl. Tongging-Silalahi Universitas Sumatera Utara 56

4.1.10 Analisa Vegetasi

Diagram 4.10 Analisa Vegetasi Sumber : https:www.google.comearth Keterangan : 1. Cemara Angin Casuarina equisetifolia 2. Sawah Jagung 3. Pohon Peneduh 4. Pohon Peneduh Secara keseluruhan, vegetasi yang ada pada site didominasi oleh pohon peneduh dan pohon cemara angin. Sedangkan site digunakan sebagai persawahan jagung. Adapun fungsi dari pohon cemara adalah sebagai : - Pemecah angin - Pembatas pandang - Pengarah pandang Tanggapan : - Pepohonan yang berada pada sekeliling site akan dipertahankan, karena berfungsi sebagai peredam suara alami. - Penambahan variasi terhadap pepohonan yang tentunya sesuai dengan keadaan topografi dan iklim dari Desa Tongging. - Akan dilakukan pemaksimalan dalam landscape, sehingga dapat menarik dan nyaman untuk dikunjungi. 1 2 3 4 Universitas Sumatera Utara 57 4.2 Analisa Fungsional 4.2.1 Analisa Pengunjung Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, jumlah tamu hotel dan akomodasi lainnya pada tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Jumlah Tamu Hotel Menurut Asal Negara, 2009-2014 Asal Negara Tamu Hotel dan Akomodasi Lainnya Menurut Asal Negara Jiwa 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Domestik 136171 84715 132306 180049 183469 203244 Asing 19774 14668 33020 33446 29502 29055 Sumber : BPS Kabupaten Karo 2015 Sedangkan jumlah tamu hotel berbintang pada tahun 2013-2014 adalah : Tabel 4.2 Jumlah Tamu Hotel Berbintang Menurut Asal Negara, 2013-2014 Hotel Berbintang 2013 2014 Asal Negara Jiwa Asal Negara Jiwa Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Bintang 1 4234 3418 7652 3340 2583 5923 Bintang 2 12390 224 12614 9955 54 10009 Bintang 3 4147 1588 5735 8655 1153 9808 Bintang 4 40610 8263 48873 39788 8320 48108 Bintang 5 51257 12500 63757 43560 13442 57002 Jumlah 112638 25993 138631 105298 25552 130850 Sumber : BPS Kabupaten Karo 2015 Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Danau Toba termasuk 10 destinasi prioritas pariwisata yang dikembangkan. Bapak Presiden Indonesia, Jokowi, meminta Danau Toba segera menjadi “top destination” yang mampu menyedot minimal 1 juta wisatawan Kompasiana, 2016. Jumlah wisatawan yang diprediksi untuk 5 tahun mendatang yaitu 2021 adalah 1.000.000 pengunjung. Dari 1.000.000 pengunjung, yang diharapkan ke Desa Tongging sebesar 20. Maka perhitungannya : 20 x 1.000.000 = 200.000 wisatawan. Universitas Sumatera Utara 58

4.2.2 Analisa Kebutuhan Ruang, Program dan Besaran Ruang

Berdasarkan jumlah wisatawan yang diprediksi untuk 5 tahun mendatang, maka jumlah kamar yang diperlukan dapat dihitung dengan rumus : Jumlah Kamar = � � � � , � Keterangan : P : Proyeksi jumlah wisatawan l : Lama menginap diprediksi 2 hari 60 : Room occupancy rates 1,75 : Indeks jumlah orang per kamar 365 : Jumlah hari dalam 1 tahun Jumlah Kamar = . � � , � = 1.044 kamar Dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo, dapat diperoleh unit kamar hotel berbintang yang sudah tersedia dari tahun 2013-2014 ialah : Tabel 4.3 Banyaknya Unit Akomodasi Tahun 2013-2014 Hotel Berbintang 2013 2014 Hotel Berbintang Unit Hotel Berbintang Unit Unit Kamar Tempat Tidur Unit Kamar Tempat Tidur Bintang 1 1 34 52 1 34 51 Bintang 2 3 149 259 3 149 266 Bintang 3 1 70 116 1 72 118 Bintang 4 3 298 540 3 298 541 Bintang 5 2 295 552 2 295 543 Jumlah 10 846 1519 10 848 1519 Banyaknya Unit Akomodasi Kamar dan Tempat Tidur Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya, 2013-2014 Sumber : BPS Kabupaten Karo 2015 Universitas Sumatera Utara 59 Sampai tahun 2014, hotel berbintang telah menyediakan 848 unit kamar, sehingga untuk tahun 2012, kekurangan kamar diprediksi sebanyak : 1.044 - 848 = 196 kamar. Tongging Lakeside Leisure Resort dirancang memfasilitasi hotel bintang 4 yang memiliki standarisasi ruang dan fasilitas yang dapat dilihat pada Lampiran 4.1. Berdasarkan hasil analisa aktivitas, perhitungan yang mengacu pada data Badan Pusat Statistik tentang jumlah pengunjung, serta standarisasi hotel bintang 4 Lampiran 4.1 maka diperoleh kebutuhan ruang dan besaran ruang sebagai berikut. Tabel 4.4 Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Kebutuhan Ruang Sub. Kebutuhan Ruang Standart Sumber Kapasitas Luas Private Kamar Hotel - Standart Courtyard Room - Deluxe Lake View Room - Junior Lake View Room 24 � 36 � 48 � NAD NAD NAD 36 unit 16 unit 4 unit 864 � 576 � 192 � Total luas kamar + sirkulasi 30 = 1.728 � � Cottage  Standart Balkon R. Keluarga R. Makan Dapur 1 K. Tidur 1 K. Mandi 80 � NAD 6 unit 480 �  Family Room Balkon R. Keluarga R. Makan Dapur 120 � NAD 6 unit 720 � Universitas Sumatera Utara 60 Teras 2 K. Tidur 2. K. Mandi Total luas cottage termasuk sirkulasi + 30 = 1.200 � � Public Restoran  Buffet R. Makan R. Saji Dapur Gudang 1,6 � kursi 15 R. Makan 20 R. Makan 50 Dapur NAD NAD NAD NAD 100 org 160 � 24 � 40 � 20 � Total luas restoran buffet + sirkulasi 30 = 317,2 � �  Coffee Shop R. Duduk Dapur Gudang 1,2 � kursi 20 R. Duduk 50 Dapur NAD NAD NAD 100 org 120 � 24 � 12 � Total luas coffee shop + sirkulasi 30 = 197,6 � �  Restoran Bar R. Makan Bar Counter Dapur Gudang 1,6 � kursi 1,5 � org 20 R. Makan 50 Dapur NAD NAD NAD NAD 80 org 10 org 128 � 15 � 28 � 14 � Total luas restoran bar + sirkulasi 30 = 240,5 � �  Longue R. Duduk Dapur 1,2 � 20 R. NAD NAD 50 org 60 � 12 � Universitas Sumatera Utara 61 Gudang Makan 50 Dapur NAD 6 � Total luas longue + sirkulasi 30 = 101,4 � � Lobby  Entrance Hall  Resepsionis  R. Informasi  Area Duduk  Area Lift  Bell Boy Center  Lost Found  ATM Center  Money Changer  Toilet  Janitor 1 � org 1,2 � org 1,2 � org 1,2 � org 0,6 � org 1,6 � org NAD NAD NAD NAD NAD NAD 50 org 3 org 3 org 20 org 5 org 50 � 3,6 � 3,6 � 24 � 64 � 3 � 9 � 6,4 � 9 � 20 � 4 � Total luas lobby + sirkulasi 30 = 254,8 � � Area Rekreasi  Kolam Renang Area Berjemur  Taman Bunga  Agrowisata  Area Bermain Anak  Area Memancing  Tempat Duduk Informasi Rekreasi Air : - Boat Tour - Banana Boat - Jetski - Flying Fish - Water Ski - Rolling Donut - Canoeing 357 � 50 � 2.560 � 252 � 720 � 50 � 3.000 � Universitas Sumatera Utara 62 - Parasailing - Rowing Total luas area rekreasi termasuk sirkulasi + 30 = 6.989 � � Fasilitas Pendukung  Multifunction Room Hall R. Persiapan Gudang 0,9 � org 1 � org NAD NAD 100 org 20 org 90 � 20 � 12 � Total luas multifunction room + sirkulasi 30 = 158,6 � �  Galeri R. Pamer Permanen R. Pamer Kontemporer R. Hall Of Fame Gudang 5 � org 5 � org 5 � org NAD NAD NAD 40 org 10 org 10 org 200 � 50 � 50 � 20 � Total luas galeri + sirkulasi 30 = 416 � �  R. Pertunjukan Budaya Stage R. Duduk R. Persiapan Gudang 1,6 � org 1 � org NAD NAD 100 org 20 org 40 � 160 � 20 � 10 � Total luas ruang pertunjukan budaya + sirkulasi 30 = 299 � �  Fitness Center Area Gym Kasir Adm. R. Mandi Toilet 1,75 � org 2 � org NAD NAD 30 org 4 org 10 org 6 org 52,5 � 8 � 20 � 12 � Total luas fitness center + sirkulasi 30 = 120,25 � � Universitas Sumatera Utara 63  Sauna Spa R. Sauna R. Spa R. Mandi R. Ganti Pakaian Kasir 1 � org 6-8 � bangku 0,8-1 � org NAD NAD NAD 10 org 10 org 5 org 5 org 2 org 10 � 60 � 10 � 10 � 4 � Total luas sauna spa + sirkulasi 30 = 122,2 � �  Retail Travel Agent, Toko Souvenir, dll 12 � unit 10 unit 120 � Total luas retail + sirkulasi 30 = 156 � � Service Kantor Pengelola  R. General Manager  R. Asisten GM  R. Tunggu  R. Rapat  HRD Manpower  Room Dept.  Front Office  Sales Marketing  Accounting  Food Beverages Dept.  Toilet  Pantry 14-18 � org 4-5 � org 1,6 � org 2,4 � org 4-5 � org 4-5 � org 4-5 � org 4-5 � org 4-5 � org 4-5 � org NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD NAD 1 org 1 org 10 org 10 org 3 org 3 org 3 org 3 org 3 org 3 org 16 � 5 � 16 � 24 � 15 � 15 � 15 � 15 � 15 � 15 � 12 � 9 � Total luas kantor pengelola + sirkulasi 30 = 223,6 � � Universitas Sumatera Utara 64

R. House keeping

Laundry  R. Cuci  R. Pengering  R. House keeeping  R. Linen 25 � 25 � 16 � 50 � Total luas ruang housekeepinglaundry + sirkulasi 30 = 150,8 � � Ruang ME  R. Genset  R. Trafo Shaft  R. Chiller  R. AHU  R. PABX  R. CCTV  R. Pompa 20 � 20 � 20 � 20 � 20 � 20 � 20 � Total luas ruang me termasuk sirkulasi + 30 = 140 � � Total luas keseluruhan bangunan termasuk sirkulasi + 30 = 12.518,95 � �

4.2.3 Analisa Fasilitas Parkir

Parkir Pengunjung Berdasarkan prediksi untuk 5 tahun mendatang yaitu pada tahun 2021, jumlah pengunjung Desa Tongging adalah 200.000 wisatawan. Dengan perhitungan jumlah kamar hotel dan cottage yang ada di “Tongging Lakeside Leisure Resort ”, maka jumlah pengunjung adalah sebanyak ±500 wisatawanhari. Asumsi pembagian pengendara kendaraan adalah sebagai berikut : - Mengendarai sepeda motor : 50 250 orang - Mengendarai mobil : 30 150 orang - Kendaraan umumbus : 20 100 orang - Berjalan kaki : 10 50 orang Dengan asumsi 1 mobil dapat memuat 4 orang, 1 sepeda motor dapat memuat 2 orang, dan 1 bus dapat memuat 20 orang, maka diperoleh : - Jumlah sepeda motor yang parkir : 125 sepeda motor - Jumlah mobil yang parkir : 38 mobil Universitas Sumatera Utara 65 - Jumlah bus yang parkir : 5 bus Berdasarkan standar yang diperoleh dari Neufert Data Arsitek, maka dapat diperoleh luasan parkir kendaraan pengunjung sebagai berikut : - Parkir sepeda motor : 125 x 2 � = 250 � - Parkir mobil : 38 x 12,5 � = 475 � - Parkir bus : 5 x 20 � = 100 � Jadi luas lahan parkir untuk pengunjung adalah : 825 � � . Parkir Pengelola Jumlah seluruh pengelola “Tongging Lakeside Leisure Resort” adalah 40 orang. Dengan asumsi pembagian persentase pengendara kendaraan, maka : - Pengelola dengan mobil : 10 orang - Pengelola dengan sepeda motor : 30 orang Dengan asumsi 1 mobil memuat 1 orang dan 1 sepeda motor memuat 1 orang, berdasarkan Neufert Data Arsitek, maka diperoleh : - Pengelola dengan mobil : 10 x 12,5 � = 125 � - Pengelola dengan sepeda motor : 30 x 2 � = 60 � Jadi luas lahan parkir untuk pengelola adalah : 185 � � . Luas lahan parkir yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah 1.010 � � .

4.2.4 Analisa Bentuk

Pemilihan bentuk dasar bangunan dipertimbangkan terhadap faktor-faktor : 1. Kesesuaian bentuk site 2. Orientasi bangunan 3. Konstruksi bangunan 4. Efisiensi ruang Universitas Sumatera Utara 66 5. Ekonomi bangunan 6. Kesan atau tampilan yang ingin dicapai Tanggapan : Berdasarkan faktor-faktor di atas dan dikombinasikan dengan analisa fungsi dan penerapan tema, maka diambil bentuk seperti Gambar 4.4. Selain menunjukkan kesan klasik, bentuk tersebut juga menjadi solusi untuk bangunan tower kamar hotel dengan konsep single loaded. Gambar 4.4 Analisa Bentuk Massa 4.3 Analisa Teknologi 4.3.1 Struktur Struktur terdiri dari : 1. Sub Structure pondasi bangunan 2. Upper Structure badan dan atap bangunan Kriteria pemilihan struktur : a Kriteria teknik Sistem struktur harus dapat memenuhi persyaratan esensial yaitu kekakuan, kekuatan, kestabilan dan ketahanan terhadap kebakaran. b Kriteria fungsi Sistem struktur harus dapat memenuhi fungsi ruang fasilitas utama dalam bangunan. Universitas Sumatera Utara 67 c Kriteria estetika Sistem struktur harus dapat mengekspresikan keindahan. Sub Structure Jenis pondasi terbagi dalam 2 dua klarifikasi, yaitu : - Pondasi dangkal : untuk bangunan sederhana, berlantai sedikit, yang bebannya relatif ringan, berupa pondasi setempat maupun lajur. - Pondasi dalam : untuk bangunan kompleks, berlantai banyak, yang bebannya relatif besar berupa pondasi tiang, sumuran dan terapung. Dalam memilih pondasi yang sesuai untuk Tongging Lakeside Leisure Resort ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : 1. Keadaan tanah pondasi - Bila tanah pendukung pondasi terletak pada permukaan tanah atau 2-3 m di bawah permukaan tanah, maka pondasinya yaitu pondasi telapak spread foundation. - Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 10 m di bawah permukaan tanah, maka digunakan pondasi tiang atau pondasi tiang apung floating pile foundation untuk memperbaiki kondisi tanah. - Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 20 m di bawah permukaan tanah, maka digunakan pondasi tiang pancang pile driven foundation bila tidak terjadi penurunan. - Bila tanah pendukung pondasi terletak pada kedalaman sekitar 30 m di bawah permukaan tanah, maka dipakai tiang baja atau tiang yang dicor di tempat. 2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya, harus memperhatikan : - Kondisi beban - Sifat dinamis bangunan 3. Batasan-batasan di sekelilingnya - Ditinjau dari segi pelaksanaannya, khususnya bila ada di dalam kota, ada beberapa keadaan di mana diusahakan dengan cara apapun untuk Universitas Sumatera Utara 68 memasukkan kondisi lingkungan ke dalam pertimbangan. Berdasarkan analisa di atas, maka bangunan Tongging Lakeside Leisure Resort menggunakan pondasi tiang pancang pile driven foundation. Upper Structure Pemilihan struktur badan berdasarkan pertimbangan : - Dapat memenuhi kebutuhan fungsi bangunan pada Tongging Lakeside Leisure Resort. - Keuntungan struktur yang ekonomis, tahan gempa dan mudah dalam pelaksanaannya. Berdasarkan kriteria di atas, maka bangunan Tongging Lakeside Leisure Resort menggunakan sistem struktur grid dengan konstruksi beton.

4.3.2 Utilitas

Penggunaan sistem utilitas dan kelengkapan bangunan dipertimbangkan terhadap : 1 Kenyamanan dan keamanan pengguna terhadap suhu, cahaya, kebisingan dan bahaya kebakaran. 2 Kelangsungan kegiatan dan pemeliharaan mesin dan peralatan kantor dari kerusakan.

4.3.3 Sistem Pencahayaan

1 Pencahayaan alami Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruang- ruang yang memungkinkan diberi bukaan jendela, ruang perkantoran, ruang pameran, dan fasilitas penunjang lainnya. 2 Pencahayaan buatan Untuk ruang-ruang yang tertutup dan juga pada ruangan tertentu yang Universitas Sumatera Utara 69 bertujuan untuk menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot spot light pada atrium atau exhibition and convention hall.

4.3.4 Sistem Pengkondisian Udara

1. Pengkondisian alami Berupa pemanfaatan udara luar yang masuk ke dalam bangunan dengan cara aliran silang cross ventilation. 2. Pengkondisian buatan Sistem pengudaraan buatan digunakan untuk ruang-ruang tertutup, yang menuntut kondisi udara yang stabil dan faktor kenyamanan. a. Central Station System All air system - Condenser, evaporator dan AHU diletakkan pada suatu tempat - Udara dingin di masukkan melalui ducting - Menggunakan sentral AHU yang dilengkapi Central Direct Examtion Coil atau Central Direct Draigne Coil Tabel 4.5 Keuntungan dan Kerugian Central Station System b. Water System - AHU diletakkan pada setiap ruanganlantai dengan kapasitas pelayanan tertentu ruang pelayanan maksimal adalah 3000 m 2 Keuntungan Kerugian  Rangkaian lebih sederhana dan pendek sirkulasinya  Mudah dirancang dan dipasang rangkaiannya  Pemeliharaannya pada sentral saja, operation dan maintenance lebih mudah  Initial Cost tinggi biaya ducting dan isolasi  Ketinggian shaft dan ducting sama, jadi memerlukan ducting tinggi yang mengurangi ketingian ruang dalam Universitas Sumatera Utara 70 - Setiap AHU dihubungkan oleh pipa air dingin dengan sentral Tabel 4.6 Keuntungan dan Kerugian Water System Keuntungan Kerugian  Rangkaian lebih sederhana dan pendek sirkulasinya  Mudah dirancang dan dipasang rangkaiannya  Pemeliharaannya pada sentral saja, operation dan maintenance lebih mudah  Ukuran shaft lebih kecil  Sentral dapat terletak pada luar bangunan  Initial Cost tinggi biaya ducting dan isolasi  Memerlukan air dalam jumlah besar dan tempat penampungannya

4.4 Analisa dan Penerapan Tema Pendekatan Perancangan

Perancangan “Tongging Lakeside Leisure Resort” menggunakan tema arsitektur eklektik yang menggabungkan arsitektur tradisional yang dipadukan dengan gaya arsitektur klasik. Pada masyarakat Karo terdapat suatu rumah yang dihuni oleh beberapa keluarga, yang penempatan jabu-nya didalam rumah tersebut diatur menurut ketentuan adat dan didalam rumah itu pun berlaku ketentuan adat, itulah yang disebut dengan Siwaluh Jabu Gambar 4.4 a. Rumah adat Karo ini berbeda dengan rumah adat suku lainnya dan kekhasan itulah yang mencirikan rumah adat Karo. Bentuknya sangat megah diberi tanduk. Proses pendirian sampai kehidupan dalam rumah adat itu diatur oleh adat Karo. Pendekatan perancangan yang akan digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut :

a. Bentuk Bangunan