Bentuk Bangunan Jendela Atap Ornamen Kesimpulan

70 - Setiap AHU dihubungkan oleh pipa air dingin dengan sentral Tabel 4.6 Keuntungan dan Kerugian Water System Keuntungan Kerugian  Rangkaian lebih sederhana dan pendek sirkulasinya  Mudah dirancang dan dipasang rangkaiannya  Pemeliharaannya pada sentral saja, operation dan maintenance lebih mudah  Ukuran shaft lebih kecil  Sentral dapat terletak pada luar bangunan  Initial Cost tinggi biaya ducting dan isolasi  Memerlukan air dalam jumlah besar dan tempat penampungannya

4.4 Analisa dan Penerapan Tema Pendekatan Perancangan

Perancangan “Tongging Lakeside Leisure Resort” menggunakan tema arsitektur eklektik yang menggabungkan arsitektur tradisional yang dipadukan dengan gaya arsitektur klasik. Pada masyarakat Karo terdapat suatu rumah yang dihuni oleh beberapa keluarga, yang penempatan jabu-nya didalam rumah tersebut diatur menurut ketentuan adat dan didalam rumah itu pun berlaku ketentuan adat, itulah yang disebut dengan Siwaluh Jabu Gambar 4.4 a. Rumah adat Karo ini berbeda dengan rumah adat suku lainnya dan kekhasan itulah yang mencirikan rumah adat Karo. Bentuknya sangat megah diberi tanduk. Proses pendirian sampai kehidupan dalam rumah adat itu diatur oleh adat Karo. Pendekatan perancangan yang akan digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut :

a. Bentuk Bangunan

Pada bangunan hotel mengambil bentuk bangunan klasik yang massive dan diberi Parthenon pada bagian entrance. Sedangkan bentuk cottage pada proyek ini akan mengambil konsep rumah panggung dari Siwaluh Universitas Sumatera Utara 71 Jabu. Maksud dari rumah panggung sendiri adalah untuk menghindari ancaman dari binatang buas.

b. Jendela

Bentuk jendela pada hotel menggunakan gaya arsitektur klasik Gambar 4.5 c.

c. Atap

Atap yang akan digunakan adalah dak beton dan atap yang diadaptasi dari Rumah Sianjung-anjung, bermuka empat, yang dapat terdiri dari satu atau dua tersek Gambar 4.5 d.

d. Ornamen

Pada bangunan akan ditambah ornamen-ornamen untuk menambah nilai- nilai tradisional pada bangunan. Rumah adat Karo biasanya mengunakan 5 warna pada ornamennya Gambar 4.5 e yang melambangkan jumlah marga di tanah Karo. Serta gambar cicak yang melambangkan orang Batak selalu dapat beradaptasi dengan lingkungannya Gambar 4.5 f. a b c d e f Gambar 4.5 a Siwaluh Jabu, b denah skematik Siwaluh Jambu, c jendela klasik renaissance, d atap Rumah Sianjung-anjung, e ornamen lima warna rumah adat Karo, dan f ornamen berbentuk cicak. Sumber : http:jamburmergasilima.blogspot.co.id Universitas Sumatera Utara 72

4.5 Kesimpulan

1. Perancangan dan perencanaan Tongging Lakeside Leisure Resort berada pada daerah pengembangan pariwisata yaitu di Desa Tongging, Kabupaten Karo yang berbatasan langsung dengan Danau Toba. 2. Perancangan dan perencanaan bangunan ini dilatarbelakangi oleh program pemerintahan yaitu “New Tourism Development” atau Pengembangan Pariwisata Baru yang dapat menarik wisatawan dengan fasilitas akomodasi yang juga menyediakan fasilitas rekreasi yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara di daerah Desa Tongging. 3. Tongging Lakeside Leisure Park ini merupakan bangunan multi-fungsi yang terdiri dari hotel resort dan difasilitasi dengan beberapa fasilitas rekreasi baru yang menyajikan konsep cultural-rekreatif-edukatif. 4. Luas lahan perancangan yaitu ±3 Ha dengan kondisi lahan merupakan lahan kosong yang digunakan warga setempat sebagai persawahan. Kondisi kontur relatif datar. 5. Daerah lokasi site didominasi oleh lahan kosong atau persawahan. Di sekitar site terdapat beberapa permukiman dan satu warung kopi. 6. Perancangan dan perencanaan bangunan ini menggunakan pendekatan terhadap tema arsitektur eklektik yang menggabungkan arsitektur tradisional dengan arsitektur bergaya klasik untuk menciptakan satu gaya baru. 7. Total luas bangunan yaitu 12.518,95 � � dimana sudah mencakup untuk hotel resort dan fasilitas penunjang lainnya dengan kapasitas mencapai 500 wisatawanhari. Universitas Sumatera Utara 73

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Pada bab ini diuraikan mengenai hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah, serta membahas konsep dasar, perancangan tapak, struktur dan utilitas bangunan.

5.1 Konsep Dasar

Konsep dasar perancangan “Tongging Lakeside Leisure Resort” ini menginterpretasikan penerapan arsitektur eklektik yang memadukan arsitektur tradisional Batak Karo yang dikemas dengan arsitektur klasik, di mana diterapkanditransformasikan elemen-elemen fisik tetapi juga elemen non fisik seperti nilai-nilai budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi, dan lain-lain ke dalam bentuk bangunan dan rancangan tapak. Sehingga tetap dapat melestarikan unsur-unsur budaya lokal dengan lapisan modernisasi. Dari segi tampak hotel, dapat terlihat jelas penerapan arsitektur eklektik, yaitu perpaduan gaya arsitektur tradisional dan klasik. Jendela pada hotel menggunakan gaya arsitektur klasik dengan struktur modern namun dengan tambahan ornamen tradisional rumah adat Suku Karo yaitu Rumah Sianjung-anjung. Gambar 5.1 Tampak Depan Hotel Tradisional Klasik Universitas Sumatera Utara