33
dengan menggabungkan berbagai aspek, ide, teori maupun yang ditujukan untuk membuat kombinasi arsitektur terbaik yang ada.
2.3.3 Interpretasi Tema Arsitektur Eklektik
Dalam Arsitektur Eklektik, tidak hanya menerapkan 1 unsur saja, tetapi juga dapat menggabungkan beberapa unsur yang disesuaikan dengan
lingkungan. Ciri khas Arsitektur Eklektik yaitu mengulang bentuk-bentuk lama yang sudah ada sebelumnya tetapi dipadukan dengan pola, konsep dan
bentuk yang baru. Perpaduan inilah yang nantinya menghasilkan sebuah gaya baru yang dianggap terbaik dari yang sudah ada sebelumnya.
Arsitektur Eklektik tidak selalu memadukan, terkadang hanya menerapkan salah satu gaya saja, tetapi dalam sistem konstruksi, fungsi, dan
sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli. Untuk menerapkan Arsitektur Eklektik pada kawasan tradisional yaitu
menggabungkan unsur-unsur yang tidak jauh dari tradisional. Arsitektur Eklektik dapat lebih diterima dalam konteks pelestarian tradisi. Eklektisme
yang berasal dari budaya lokal dapat menjadi bentuk baru dari tradisi yang lebih kontemporer dengan cara menggabungkan berbagai unsur arsitektur
tradisional dengan unsur arsitektur baru, yang dapat membawa arsitektur tradisional ke tingkat yang lebih tinggi yang dapat diterima di dunia modern.
2.3.4 Keterkaitan Tema Arsitektur Eklektik Dengan Judul
Desa Tongging merupakan desa di Sumatera Utara yang dijadikan objek kunjungan wisata karena memiliki keindahan panorama dan potensi
alam yang banyak, diantaranya yaitu Danau Toba dan Air Terjun Sipiso-piso. Selain itu, Desa Tongging juga dikenal dengan sebutan “Agropolitan”, yaitu
kawasan yang tumbuh dan berkembang dengan sektor usaha pertanian. Berbagai macam sayur-mayur maupun buah-buahan dapat tumbuh di desa ini.
Hal inilah yang menjadikan Desa Tongging berpotensi mengembangkan pariwisatanya dengan penanganan yang tepat yaitu membuat suatu kawasan
Universitas Sumatera Utara
34
wisata yang bersifat cultural-rekreatif-edukatif yang nantinya juga difasilitasi dengan akomodasi melalui proyek “Tongging Lakeside Leisure Resort”.
Tema yang diangkat untuk judul proyek ini adalah Arsitektur Eklektik, melihat bagaimana melekatnya kebudayaan yang ada di Desa Tongging, yang
nantinya akan dipadukan dengan gaya arsitektur klasik. Melalui tema ini, diharapkan dapat memberikan kawasan wisata bukan hanya budaya, tetapi
juga rekreatif dan edukatif namun tetap memberikan respon terhadap lingkungan dan iklim Desa Tongging.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan
daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah di Indonesia. Dalam pengembangan daerah sudah pasti dibutuhkan peningkatan pendayagunaan
potensi daerah secara optimal. Menurut Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah, disebutkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945,
Pemerintahan Daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan
daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dalam mengurus dan mengatur wilayah sendiri, sudah tentu daerah
memerlukan biaya yang cukup besar untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Oleh karena itu daerah diberi hak
dan wewenang untuk menggali sumber-sumber pendapatan daerahnya sendiri. Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 157 UU No. 32 Tahun 2004
yang mengatur sumber-sumber pendapatan daerah, yang terdiri atas : 1 Pendapatan Asli Daerah PAD, yaitu terdiri dari
a. Hasil pajak daerah, b. Hasil retribusi daerah,
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
Universitas Sumatera Utara