Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional

25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan desain case series.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. Pemilihan lokasi penelitian ini atas pertimbangan bahwa rumah sakit ini mempunyai fasilitas atau peralatan dalam melakukan pemeriksaan CT-Scan dan tersedianya data rekam medik penderita Rinosinusitis Kronik di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2011-2015.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2015 – April 2016

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Rinosinusitis Kronik yang melakukan pemeriksaan CT-Scan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2011-2015 yaitu sebesar 163 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah seluruh penderita Rinosinusitis Kronik yang melakukan pemeriksaan CT-Scan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2011-2015. Teknik pengambilan sampel secara total sampling. Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang diperoleh dari kartustatus penderita Rinosinusitis Kronik yang berasal dari rekam medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2011-2015 dan dicatat sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.5 Defenisi Operasional

3.5.1 Rinosinusitis adalah penyakit peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal. Penderita Rinosinusitis Kronik adalah orang yang dinyatakan menderita Rinosinusitis Kronik seperti yang tercatat pada kartu status di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. 3.5.2 Umur adalah jumlah tahun hidup penderita Rinosinusitis Kronik sejak lahir sampai didiagnosis menderita yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan berdasarkan Depkes RI 2009: 1. Balita : 0 – 5 Tahun 2. Kanak-kanak : 6 – 11 Tahun 3. Remaja Awal : 12 -16 Tahun 4. Remaja Akhir : 17 – 25 Tahun 5. Dewasa Awal : 26 – 35 Tahun 6. Dewasa Akhir : 36 – 45 Tahun 7. Lansia Awal : 46 – 55 Tahun 8. Lansia Akhir : 56 – 65 Tahun 9. Manula : 66 – ke atas Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi: 1. 18 tahun 2. ≥ 18 tahun Universitas Sumatera Utara 3.5.3 Jenis kelamin adalah ciri khas organ reproduksi yang dimiliki oleh penderita Rinosinusitis Kronik yang tercacat pada kartu status dan dikategorikan menjadi: 1. Laki-laki 2. Perempuan 3.5.4 Suku adalah keterangan mengenai asal etnis penderita rinosinusitis yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan menjadi : 1. Batak 2. Jawa 3. Lainnya 3.5.5 Agama adalah kepercayaan yang dianut oleh penderita Rinosinusitis Kronik yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan menjadi : 1. Islam 2. Katolik 3. Kristen Protestan 4. Budha 5. Hindu 3.5.6 Pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan penderita rinosinusitas kronik sehari-hari yang tercacat pada kartu status dan dikategorikan menjadi : 1. PelajarMahasiswa 2. PNSTNIPOLRI 3. Pegawai Swasta 4. Pensiunan PNSTNIPOLRI 5. Wiraswasta 6. Ibu Rumah Tangga 7. Tidak Bekerja Universitas Sumatera Utara 3.5.7 Keluhan utama adalah gejala yang dirasakan oleh penderita Rinosinusitis Kronik yang menyebabkan penderita rinosinusitis berobat ke rumah sakit seperti yang tercacat pada kartu status dan dikategorikan menjadi : A. Gejala Mayor 1. Hidung tersumbat 2. Sekret di ronggahidung 3. Nyeri pada wajah 4. Gangguan penghidu B. Gejala Minor 5. Sakit kepala 6. Nyeri gigi 7. Nyeri padatelinga 8. Batuk 9. Demam 10. Halitosis Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi: Benninger, 2008; Staikuniene, 2008 1. 2 Gejala Mayor 2. 1 Gejala Mayor dan ≥ 2 Gejala Minor 3.5.8 Lokasi rinosinusitis adalah organ sinus yang mengalami kelainan pada penderita Rinosinusitis Kronik yang tercacat pada kartu status berdasarkan hasil pemeriksaan CT Scan dan dikategorikan menjadi: Mangunkusumo, 2011. 1. Sinus Maksila 2. Sinus Etmoid 3. Sinus Sfenoid 4. Sinus Frontal Universitas Sumatera Utara 3.5.9 Banyak sinus yang terlibat adalah jumlah organ sinus yang mengalami kelainan pada penderita Rinosinusitis Kronik yang tercatat pada kartu status berdasarkan hasil pemeriksaan CT Scan dan dikategorikan menjadi: Mangunkusumo, 2011; Sogebi, 2008. 1. Single rinosinusitis hanya satu sinus yang terdeteksi mengalami peradangan 2. Multisinusitis lebih dari satu sinus yang terdeteksi mengalami peradangan 3.5.10 Riwayat penyakit adalah penyakit yang pernah diderita oleh penderita Rinosinusitis Kronik yang mempunyai risiko terhadap penyakit Rinosinusitis Kronik yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan menjadi: Hueston WJ, 2003; Blumenthal M, 1997. 1. Rinitis alergi 2. Infeksi gigi 3. Tidak Ada Untuk analisa statistik dikategorikan menjadi: 1. Ada 2. Tidak Ada 3.5.11 Komplikasi adalah penyakit baru yang timbul diakibatkan dari Rinosinusitis Kronik sesuai yang tercatat pada kartu status berdasarkan hasil pemeriksaan CT Scan dan dikategorikan menjadi: Mangunkusumo, 2011 1. Kelainan orbita 2. Kelainan intrakranial Universitas Sumatera Utara 3.5.12 Penatalaksanaan medis adalah penanganan yang dilakukan tim medis kepada penderita Rinosinusitis Kronik dalam rangka penyembuhan sesuai yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan menjadi: 1. Operasi 2. Penggunaan Obat 3.5.13 Lama rawatan adalah jumlah hari rawatan penderita Rinosinusitis Kronik di rumah sakit dimulai pada hari pertama masuk sampai keluar sesuai yang tertera di rekam medis. 3.5.14 Keadaan sewaktu pulang adalah kondisi kesehatan penderita Rinosinusitis Kronik ketika pulang dari rumah sakit yang tercacat pada kartu status dan dikategorikan menjadi : 1. Sembuh 2. Pulang Berobat Jalan PBJ 3. Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS 4. Meninggal

3.6 Analisa Data