52
5.2 Keluhan Penderita Rinosinusitis Kronik
Proporsi proporsi penderita Rinosinusitis Kronik di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2011-2015 berdasarkan keluhan dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 5.5 Diagram Batang Proporsi Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Keluhan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan
Tahun 2011-2015 Pada gambar 5.4 di atas dapat diketahui bahwa proporsi tertinggi penderita
Rinosinusitis Kronik berdasarkan keluhan pada gejala mayor yaitu hidung tersumbat 92,6 yang kemudian diikuti sekret di rongga hidung 65,0, gangguan
penghidu 32,5 dan nyeri pada wajah 4,9. Sedangkan keluhan pada gejala minor yaitu sakit kepala 71,8 diikuti demam 60,1, batuk 31,9, halitosis
19,6, nyeri pada telinga 5,5 dan sakit gigi 2,5. 92.6
65,0 32.5
4.9 71.8
60.1 31.9
19.6 5.5
2.5 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
P rop
or si
Keluhan
Gejala Mayor Gejala Minor
Universitas Sumatera Utara
53
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Septiwati tahun 2013 di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi bahwa proporsi penderita
Rinosinusitis Kronik tertinggi 50,0 dengan keluhan hidung tersumbat dan penelitian Arivalagan tahun 2013 di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2011
bahwa proporsi Rinosinusitis Kronik tertinggi 56,8 dengan keluhan hidung tersumbat.
Patofisiologi terjadinya Rinosinusitis Kronik dimulai dengan reaksi inflamasi yang menyebabkan edema pada organ sinus. Edema tersebut akan
menyebabkan penyumbatan pada hidung dan Kompleks Ostio-Meatal KOM pun tertutup sehingga aliran mukus menjadi terhambat. Hal tersebut akan
menyebabkan mukus terakumulasi. Dan akan tumbuh bakteri patogen di sinus yang mengalami penyumbatan, maka akan terjadi infeksi sekunder oleh bakteri
tersebut. Dengan demikian, edema yang menyebabkan tertutupnya KOM sebagai awal timbulnya Rinosinusitis Kronik akan memberikan gejala hidung tersumbat
Mangunkusumo, 2011. Keluhan tertinggi pada keluhan gejala minor adalah sakit kepala. Sakit
kepala bukan suatu gejala khas dari Rhinosinusitis, tetapi merupakan gejala yang sering ditemukan atau menyebabkan seseorang berobat ke dokter. Sakit kepala
pada penderita Rinosinusitis Kronik, mungkin disebabkan karena adanya edema atau kelainan anatomi rongga hidung yang menyebabkan terjadinya obstruksi di
ostium sinus. Menurut Mangunkusumo dalam Bubun 2009, sakit kepala pada Rinosinusitis Kronik biasanya terasa pada pagi hari dan akan berkurang pada
siang hari. Penyebabnya belum pasti, tetapi mungkin karena pada malam hari
Universitas Sumatera Utara
54
terjadi penimbunan secret dalam rongga hidung dan sinus, serta adanya stasis vena.
5.3 Lokasi Rinosinusitis Penderita Rinosinusitis Kronik