Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Banyak Sinus Yang Terlibat

68 Dari uji statistik uji Chi-Square diperoleh p = 0,680 berarti secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna keluhan dengan banyak sinus yang terlibat. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian Rinosinusitis Kronik pada keluhan 2 gejala mayor dan 1 gejala mayor dan 1 gejala minor dapat terjadi single rinosinusitis maupun multisinusitis.

5.10.6 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Banyak Sinus Yang Terlibat

Proporsi penatalaksanaan medis penderita Rinosinusitis Kronik di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2013-2014 berdasarkan banyak sinus yang terlibat dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.16 Diagram Batang Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Rinosinusitis Kronik Berdasarkan Banyak Sinus Yang Terlibat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2011- 2015 Pada gambar 5.16 di atas dapat diketahui bahwa proporsi penderita Rinosinusitis Kronik dengan single rinosinusitis yang dioperasi 60,6 sedangkan proporsi yang menggunakan obat 39,4. Proporsi panderita Rinosinusitis Kronik 60.6 74.6 39.4 25.4 10 20 30 40 50 60 70 80 Single Rinosinusitis Multisinusitis P rop or si Penatalaksanaan Medis Dengan Banyak Sinus Yang Terlibat Operasi Penggunaan Obat Universitas Sumatera Utara 69 dengan multisinusitis yang dioperasi 74,6 sedangkan yang menggunakan obat 25,4. Dilihat dari penatalaksaan medis berdasarkan kategori banyak sinus yang terlibat baik single rinosinusitis maupun multisinusitis lebih banyak yang dioperasi. Dari uji statistik uji Chi-Square diperoleh p = 0,071 sehingga secara statistik dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara penatalaksaan medis dengan banyak sinus yang terlibat. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian Rinosinusitis Kronik yang dioperasi dan yang menggunakan obat dapat terjadi pada single rinosinusitis dan multisinusitis. Universitas Sumatera Utara 70

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan faktor sosiodemografi pada umur 26-35 tahun 21,4, jenis kelamin laki-laki 55,8, suku Batak 85,3, agama Kristen Protestan 67,5 dan pekerjaan wiraswasta 28,2. 6.1.2 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan keluhan gejala mayor pada hidung tersumbat 92,6 dan gejala minor pada sakit kepala 71,8. 6.1.3 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan lokasi rinosinusitis pada sinus maksila 92,0. 6.1.4 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan banyak sinus yang terlibat pada single rinosinusitis 63,8. 6.1.5 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan tidak ada riwayat penyakit 84,7. 6.1.6 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan komplikasi 100,0 tidak ada komplikasi. 6.1.7 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan penatalaksanaan medis pada operasi 65,6. 6.1.8 Lama rawatan rata-rata pada penderita Rinosinusitis Kronik adalah 5,41 hari atau 6 hari. 6.1.9 Proporsi penderita Rinosinusitis Kronik berdasarkan keadaan sewaktu pulang pada sembuh 68,1. 6.1.10 Tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur p = 0,157; jenis kelamin p = 0,315; keluhan p = 0,680; penatalaksanaan medis p = Universitas Sumatera Utara