Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa sebagian besar responden yakni sebanyak 56 orang responden 78,9 memiliki tindakan terhadap
pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6 – 24
bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo, dalam kategori yang kurang baik, dan hanya ada sebanyak 15 orang responden 21,1 memiliki tindakan
terhadap pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo dalam kategori yang baik.
4.6 Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Pemberian Makanan
Pendamping ASI MP-ASI Pada Bayi dan Baduta 6
– 24 Bulan Di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo
Analisis bivariat yang digunakan adalah dengan analisis tabulasi silang menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel
penelitian yang diasumsikan memiliki hubungan terhadap pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo. Pada analisis penelitian ini variabel kategori
pengetahuan dan sikap responden dihubungkan dengan variabel pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo.
4.6.1 Hubungan Pengetahuan terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI Pada Bayi dan Baduta 6
– 24 Bulan Di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo
Hubungan pengetahuan terhadap pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hubungan Pengetahuan terhadap Pemberian Makanan
Pendamping ASI MP-ASI Pada Bayi dan Baduta 6 – 24 Bulan Di
Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo
Kategori Pengetahuan
Responden Pemberian Makanan
Pendamping ASI MP-ASI Pada Bayi dan Baduta 6
– 24 Bulan Di Puskesmas
Kabanjahe Kabupaten Karo Jumlah
Nilai p
Baik Kurang Baik
n n
n
Baik 9
12,6 20
28,6 29
41,2 0,002
Kurang Baik 6
8,4 36
50,4 42
58,8
Total 15
21 56
79 71
100
Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa dari 29 orang responden 41,2 hanya ada 9 orang responden 12,6 yang memiliki pengetahuan dalam
kategori yang baik dengan perilaku pemberian makanan pendamping ASI MP- ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo yang juga dalam kategori yang baik, dan dari 42 orang responden 58,8
ada 36 orang responden 50,4 yang memiliki pengetahuan dalam kategori yang kurang baik, memiliki perilaku pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI
pada bayi dan baduta 6 – 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo
yang juga dalam kategori yang kurang baik. Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p=0,002 p0,05 sehingga
berdasarkan hasil uji diketahui bahwa ada pengaruh pengetahuan responden terhadap pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta
6 – 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo, semakin baik
pengetahuan responden maka pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo cenderung akan semakin baik. Begitupun sebaliknya, semakin kurang baik
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan responden maka pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo juga akan cenderung semakin kurang baik.
4.6.2 Hubungan Sikap terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI Pada Bayi dan Baduta 6
– 24 Bulan Di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo
Hubungan sikap terhadap pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Hubungan Sikap terhadap Pemberian Makanan Pendamping
ASI MP-ASI Pada Bayi dan Baduta 6 – 24 Bulan Di Puskesmas
Kabanjahe Kabupaten Karo
Kategori Sikap Responden
Pemberian Makanan Pendamping ASI MP-ASI
Pada Bayi dan Baduta 6 –
24 Bulan Di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo
Jumlah Nilai
p Baik
Kurang Baik n
n n
Baik 15
21 16
22,7 31
43,7 0,000
Kurang Baik 40
56,3 40
56,3
Total 15
21 56
79 71
100
Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui bahwa dari 31 orang responden 43,7 hanya ada 15 orang responden 21 yang memiliki sikap dalam kategori
yang baik dengan perilaku pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo yang juga dalam kategori yang baik, dan 40 orang responden 56,3 yang memiliki
sikap dalam kategori yang kurang baik, memiliki perilaku pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo yang juga dalam kategori yang kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai p=0,000 p0,05 sehingga berdasarkan hasil uji diketahui bahwa ada hubungan sikap responden dengan
pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6 – 24
bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo, semakin baik sikap responden maka pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo cenderung akan semakin
baik. Begitupun sebaliknya, semakin kurang baik sikap responden maka pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo juga akan cenderung semakin
kurang baik. Variabel sikap merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan
terhadap pemberian makanan pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6
– 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo dengan nilai p=0,000, dalam artian semakin baik sikap responden maka pemberian makanan
pendamping ASI MP-ASI pada bayi dan baduta 6 – 24 bulan di Puskesmas
Kabanjahe Kabupaten Karo cenderung akan semakin baik. Begitupun sebaliknya, semakin kurang baik sikap responden maka pemberian makanan pendamping ASI
MP-ASI pada bayi dan baduta 6 – 24 bulan di Puskesmas Kabanjahe
Kabupaten Karo
juga akan
cenderung semakin
kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN