2.2.5 Kriteria Makanan Pendamping ASI MP-ASI
Meskipun buah dan bubur susu dipercaya sebagai jenis makanan yang harus diberikan pertama kali pada bayi, tetapi menurut WHO 2004 sebaiknya
bayi mengonsumsi aneka sumber makanan setiap hari sebagai makanan pendamping ASI dan tidak hanya bergantung pada sumber makanan nabati,
walaupun untuk mengenalnya perlu dilakukan secara bertahap. Pemberian bahan makanan tunggal pada awal pengenalan membantu bayi mengenal rasa sehingga
diharapkan ia dapat menyukai aneka bahan makanan di kemudian hari Handy, 2010.
Jenis makanan pendamping ASI yang dapat diberikan diantaranya adalah sebagai berikut :
1 Buah-buahan yang dihaluskan atau dalam bentuk sari buah, misalnya : pisang ambon, papaya, jeruk manis, tomat dan lainya.
2 Makanan lunak dan lembek, seperti bubur susu, nasi tim dan sebagainya. Marimbi, 2010.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi bayi 6 – 12 bulan 6,8 mg
dibutuhkan 108 gr hati ayam 4 pasang atau 550 gr telur atau 500 gr ikan atau 450 gr daging sapi atau 350 gr kacang-kacangan sehingga sulit untuk dapat diberikan
dari dapur ibu Sunawang, 2010. Pendapat lain, pembuatan MP-ASI di tingkat rumah tangga masih cukup
untuk memnuhi kebutuhan gizi apabila dilakukan pengaturan pada sumber makanan bergizi yang sesuai dengan bahan makanan lokasi yang tersedia baik
variasi dan jumlah yang dibutuhkan masing-masing anak. Hal ini dapat terlihat dengan mengatur komposisi jumlah dan jenis makanan untuk makan pagi, makan
Universitas Sumatera Utara
siang dan makan sore di samping pemberian ASI yang terus dilanjutkan sampai minimal anak berusia 2 tahun seperti berikut ini: makan pagi dengan semangkuk
kecil bubur susu, makan siang dengan sepiring sedang 3 sendok makan nasi, 1 sendok kacang merah, dan setengah butir jeruk, dan makan malam dengan sepiring
sedang 3 sendok makan nasi, 1 sendok makan hati dan 1 sendok makan sayuran hijau. Dengan demikian kebutuhan energi hampir terpenuhi, demikian pula dengan
kebutuhan protein, vitamin A maupun zat besi Marimbi, 2010. Berdasarkan uraian diatas, makanan tambahan bayi sebaiknya memiliki
beberapa kriteria sebagai berikut : 1 Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.
2 Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok.
3 Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik. 4 Harganya relatif murah.
5 Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal. 6 Bersifat padat gizi.
7 Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah sedikit kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu
pencernaan bayi Murianingsih dan Sulastri, 2010.
2.2.6 Jenis Makanan