b. Pada  umur  ini  bayi  diperkenalkan  dengan  makanan  keluarga  secara bertahap dengan takaran yang cukup.
c. Bentuk makanan lunak. d. Berikan makanan selingan satu kali sehari.
e. Makanan  selingan  usahakan  bernilai  tinggi  seperti  bubur  kacang  hijau, bubur sumsum.
f. Biasakan  mencampurkan  berbagai  lauk  pauk  dan  sayuran  kedalam makanan lunak secara berganti-ganti.
g. Pengenalan  berbagai  bahan  makanan  sejak  dini  berpengaruh  baik  dalam kebiasaan makan.
4.  Makanan bayi umur 12-24 bulan a. Frekuensi pemberian ASI dikurangi sedikit demi sedikit.
b. Susunan  makanan  terdiri  dari  makanan  pokok  lauk-pauk  sayuran  dan buah.
c. Besar porsi adalah separuh dari makanan orang dewasa. d. Gunakan angka ragam bahan makanan setiap harinya.
e. Diberikan sekurang-kurangnya tiga kali sehari. f. Berikan makanan selingan dua kali sehari.
g. Anak dilatih untuk makan dan cuci tangan sendiri. h. Biasakan anak mencuci tangannya sebelum dan sesudah makan.
i. Biasakan anak makan bersama-sama keluarga Nadesul, 2011.
2.2.7 Kerugian-Kerugian  Yang  Potensial  Dari  Pengenalan  Makanan
Pendamping ASI MP-ASI Terlalu Dini
Universitas Sumatera Utara
Menurut Suhardjo 2005 ada beberapa akibat kurang baik dari pengenalan makanan  pendamping  ASI  terlalu  dini  kepada  bayi  antara  lain  yaitu  :  gangguan
menyusui,  beban  ginjal yang  terlalu  berat  sehingga  mengakibatkan
hyperosmolaritas  plasma,  alergi  terhadap  makanan,  dan  mungkin  gangguan terhadap  pengaturan  selera  makan.  Makanan  alamiah,  bahan  makanan  tambahan
dan  pencemaran  makanan  tertentu  juga  dapat  dirugikan.  Berikut  ini  akan dijelaskan mengenai akibat-akibat yang disebabkannya :
1.  Beban ginjal yang berlebihan dan hyperosmolaritas Makanan  padat,  baik  yang  dibuat  sendiri  maupun  di  pabrik,  cenderung
untuk  mengandung  kadar  natrium  klorida  NaCl  tinggi,  yang  akan  menambah beban  ginjal.  Beban  tersebut  masih  ditambah  oleh  makanan  tambahan  yang
mengandung  daging.  Bayi-bayi  yang  mendapat  makanan  padat  pada  umur  yang dini,  mempunyai  osmolalitas  plasma  yang  lebih  tinggi  dari  pada  bayi-bayi  yang
100  mendapat  air  susu  ibu  dank  arena  itu  mudah  mendapat  hyperosmolaritas dehidrasi. Hyperosmolaritas penyebab haus yang berlebihan.
2.  Alergi terhadap makanan Alergi  pada  susu  sapi  dapat  terjadi  sebanyak  7,5  dan  telah  diingatkan
bahwa  alergi  terhadap  makanan  lainnya  seperti  jeruk,  tomat,  ikan,  telur,  dan serealia  bahkan  mungkin  lebih  sering  terjadi.  Air  susu  ibu  kadang-kadang  dapat
menularkan  penyebab-penyebab  alergi  dalam  jumlah  yang  cukup  banyak  untuk menyebabkan  gejala-gejala  klinis,  tetapi  pemberian  susu  sapi  atau  makanan
tambahan  yang  dini  menambah  terjadinya  alergi  terhadap  makanan.  Dan  bayi yang  di  berikan  makanan  pendamping  ASI  terlalu  dini,  akan  lebih  mudah
terserang diare Pediatri, 2008.
Universitas Sumatera Utara
3.  Gangguan pengaturan selera makan 4.  Bahan-bahan makanan tambahan yang merugikan
Makanan  tambahan  mungkin  mengandung  komponen-komponen  alamiah yang  jika  diberikan  pada  waktu  dini  dapat  merugikan.  Gula  ini  adalah  penyebab
kerusakan  pada  gigi,  dan  telah  dikemukakan  bahwa  penggunaan  gula  ini  pada umur yang dini dapat membuat anak terbiasa akan makanan yang rasanya manis.
Banyak  dari  serealia  yang  mengandung  glutein  dapat  menambah  risiko  penyakit perut pada umur yang muda, mungkin juga timbul kesulitan-kesulitan diagnostik,
karena  sifat  tidak  mau  menerima  protein  dari  susu  sapi  dapat  menyajikan  suatu gambaran  klinis  yang  sama  dengan  gejala-gejala  penyakit  perut..  Sekurang-
kurangnya pada bayi yang sudah diberikan susu formula Suhardjo, 2005.
2.3 Kerangka Teori Penelitian