Kondisi Ekonomi Gambaran Umum Wilayah Kota Medan

Tahun Tingkat Kepadatan Km 2 2011 7.987 2012 8.008 2013 8.009 2014 8.268 2015 8.342 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Medan Tabel 4.1 Tingkat Kepadatan Penduduk Tahun 2011-2015 Di Kota Medan Tingkat Kepadatan di Kota Medan pada tahun 2011 yaitu 7.987 jiwa km 2 . Kepadatan menurun pada tahun 2012 dan 2013 lalu mengalami peningkatan sebesar 259 jiwakm 2 pada tahun 2014. Pada tahun 2015 mengalami peningkatan kembali sebanyak 74 jiwakm 2 menjadi 8.342 jiwakm 2 .

4.1.3 Kondisi Ekonomi

Secara umum kondisi ekonomi daerah dapat dilihat dari beberapa faktor seperti pertumbuhan ekonomi maupun jumlah produk yang dihasilkan oleh daerah tersebut.Namun secara komprehensif, banyak faktor yang nyatanya berpengaruh langsung pada kesejahteraan masyarakat secara merata. 1. Struktur Ekonomi Struktur ekonomi merupakan proporsi bidangsektor ekonomi yang dominan dilakukan di Kota Medan, apakah di sektor primer pertanian, sekunder perdagangan, atau tersier jasa.Berikut merupakan perkembangan sektor ekonomi di Kota Medan berdasarkan distribusi terhadap PDRB. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Struktur Ekonomi Tahun 2010-2014 di Kota Medan Pada grafik dapat dilihat bahwa yang menjadi pusat kegiatan ekonomi ada pada sektor sekunder yang meliputi industri pengolahan, listrik dan gas, pengelolaan air, serta konstruksi. Sektor sekunder mendapat proporsi rata-rata 58,6 pertahunnya. Sektor tersier yang terdiri dari perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan, komunikasi, keuangan, real estate, dan jasa, juga mengalami peningkatan secara relatif.Sektor tersier memiliki proporsi rata-rata terhadap PDRB sebanyak 40 pertahun.Sektor primer memiliki proporsi paling kecil yaitu hanya tiga hingga empat persen pertahun.Hal tersebut dikarenakan, Kota Medan bukanlah daerah yang memiliki dominasi potensi Sumber Daya Alam.Hampir keseluruhan penggunaanpemenuhan kebutuhan primer, baik untuk masyarakat maupun produksi, berasal dari luar Kota Medan. 10 20 30 40 50 60 70 2010 2011 2012 2013 2014 Primer Sekunder Tersier Universitas Sumatera Utara 1. Indeks Pembangunan Manusia Indeks pembangunan manusia dapat digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan masyarakat berdasarkan indeks pendidikan, kesehatan, serta daya beli masyarakatnya.Berikut merupakan perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di Kota Medan. Sumber: BPS IPM Indonesia Gambar 4.3 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2010-2014 di Kota Medan Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa Indeks Pembangunan di Kota Medan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 sebesar 77,02 dan pada tahun 2014 menjadi 78,26. Peningkatan IPM juga didasarkan pada peningkatan indeks pendidikan dimana pada periode sebelumnya pendidikan belum merata terutama pada usia 7-15 tahun, dimana masih terdapat sekitar 3 penduduk pada daerah tertentu yang belum bersekolah. Perhitungan IPM menggunakan metode baru yaitu dengan menggunakan pendekatan perencanaan pembangunan.Metode baru ini dibuat dengan 2010 2011 2012 2013 2014 IPM 77,02 77,54 77,78 78 78,26 76,4 76,6 76,8 77 77,2 77,4 77,6 77,8 78 78,2 78,4 Universitas Sumatera Utara menggunakan indikator yang dianggap lebih tepat untuk mempresentasikan kondisi pembangunan manusia itu sendiri. HLS Harapan Lama Sekolah menggantikan AMH Angka Melek Huruf dan PNB perkapita menggantikan PDB perkapita dalam menilai standar hidup . 2. Inflasi Inflasi digunakaan untuk melihat tingkat harga-harga secara umum, dimana tingkat harga tersebut sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi seperti produksi serta daya beli masyarakat secara umum.Berikut merupakan perkembangan laju inflasi di Kota Medan. Sumber: BPS Kota Medan Gambar 4.4 Laju Inflasi Tahun 2011-2015 di Kota Medan Laju Inflasi tahunan annual di Kota Medan cukup fluktuatif, yaitu terdapat pergerakan laju inflasi yang belum bisa dikendalikan. Pada awal periode yaitu tahun 2011 inflasi dapat dikendalikan hingga mencapai 3,54 berarti diturunkan hingga selisih 4,11. Namun terjadi peningkatan yang tinggi hingga mencapai Hiper Inflation pada tahun 2013 yang melampaui 10. Hal ini 2011 2012 2013 2014 2015 7.65 3,54 3,79 10,09 8,24 6,99 2 4 6 8 10 12 Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya pasokan bahan kebutuhan pokok akibat bencana alam, sehingga jumlah permintaan dan penawaran tidak seimbang. Komoditas utama yang menjadi penyebab inflasi juga pada Administered Prices yaitu kenaikan tarif listrik, bahan bakar rumah tangga dan udara serta Bahan Bakar Minyak BBM.Peningkatan harga bahan pokok diatas berdampak pula pada sektor produksi lainnya.Selain itu juga disebabkan oleh penurunan nilai tukar rupiah sehingga harga barang impor mengalami peningkatan.Tahun 2014 inflasi dapat diturunkan meskipun sempat mengalami peningkatan kembali pada akhir tahun akibat harga beberapa bahan pokok mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 inflasi mengalami penurunan dengan inflasi yoy year on year bulan April menjadi 6.99 diatas inflasi Sumatera Utara yaitu 6,84 . Beberapa komoditas bahan makanan serta bahan bakar menjadi penyumbang terbesar inflasi pada tahun 2015.

4.2 Perkembangan Pembangunan Ekonomi Kota Medan