Metode Deskriptif Metode Indeksasi Metode Efektifitas dan Relevansi

3.6 Metode Analisis

3.6.1 Metode Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode analisis dengan menjelaskan masing- masing variabel berdasarkan data-data yang digunakan.Dalam Penelitian ini dijelaskan variabel makro ekonomi daerah maupun bidang ekonomi sebagai analisis evaluasi kinerja masing-masing indikator.Hasil analisis akan dijelaskan secara rinci serta menggunakan grafik dan tabel untuk memudahkan dalam memahami hasil penelitian.

3.6.2 Metode Indeksasi

Metode indeksasi merupakan metode yang dilakukan dengan menstrukturkan dan mengolah data berdasarkan perhitungan terhadap variabelkontrol atau indikator masukan yang mempresentasikan variabel indeks yang diinginkanRatri:2013. Metode ini digunakan untuk menilai kinerja pembangunan ekonomi sehingga bisa menjadi perbandingan dengan periode sebelumnya.Pada akhirnya dengan metode ini akan menjadi evaluasi apakah kinerja pembangunan ekonomi pada tahun 2010 sampai 2014 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Metode ini juga digunakan oleh Bappenas dalam melakukan perbandingan terhadap program-program pembangunan daerah. Secara matematis, rumusnya sebagai berikut: IKE m = ����� + ������� +���−���� + ��� − ���� � Keterangan : IKE m = Indeks Kinerja Ekonomi Makro LPE = Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRBC = Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita DP = Distribusi Pendapatan Universitas Sumatera Utara AK = Angka Kemiskinan i = Daerah t = Tahun Berdasarkan rumus indeksasi di atas, maka akan diperoleh hasil kinerja ekonomi makro dan juga kinerja pembangunan ekonomi Kota Medan dalam bentuk angka yang merupakan rata-rata dari setiap indikator.

3.6.3 Metode Efektifitas dan Relevansi

Metode Efektifitas yaitu metode yang digunakan untuk menguji apakah indikator yang digunakan efektif dalam memperbaiki kinerja pembangunan ekonomi.Sedangkan metode relevansi dalam penelitian ini untuk melihat apakah kinerja pembangunan ekonomi relevan dengan rencana pembangunan ekonomi yang telah direncanakan sebelumya.Dalam analisis evaluasi, metode ini penting untuk dilakukan untuk menguji keberhasilan kinerja apakah telah sesuai dengan sasaran atau tidak. Dalam metode ini, kinerja pembangunan yang telah di analisis sebelumnya akan disesuaikan dengan rencana yang telah disusun sehingga diketahui rencana yang berhasil dan gagal direalisasikan . Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Medan

4.1.1 Kondisi Geografis

Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu Kota besar di Indonesia, dilihat dari posisinya sebagai Kota dengan aktifitas ekonomi yang cukup lancar meskipun wilayahnya relatif kecil dibandingkan Kota besar lainnya. Kota Medan secara teritorial memiliki luas 265,10 km 2 atau sekitar 3,6 dari seluruh luas Provinsi Sumatera Utara. Secara Astronomis, Kota Medan berada pada 2 .27’ – 2 .47’ Lintang Utara dan 98 .35’ – 98 .44’ Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 – 50 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan tanah 0 - 3. Secara administratif berbatasan secara langsung dengan Selat Malaka dari sisi utara dan Kabupaten Deli Serdang dari sisi timur, barat, serta selatan.Wilayah Kota Medan terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan, serta terbagi atas 2.001 lingkungan. Letak geografis Kota Medan memiliki beberapa potensi positif yang membuatnya unggul dibandingkan Kota lainnya. Kota Medan merupakan pintu gerbang Indonesia bagian barat, yang secara potensial didukung oleh daerah sekitarnya dalam hal penyediaan Sumber Daya Alam seperti Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Karo, serta Kabupaten lainnya. Kota Medan juga merupakan jalur pelayaran Selat Malaka, sehingga strategis sebagai gerbang atau pintu masuk jalur perdagangan barang dan jasa baik domestik maupun luar negeri. Potensi tersebut didukung oleh Universitas Sumatera Utara