Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

alamiah maupun cipataan manusia. Keberadaan objek wisata, menjadi kekayaan dan sumber pendapatan daerah melalui jumlah pengunjung atau wisatawan ke daerah tersebut. Pengembangan Bidang wisata Kota medan dilakukan dengan pengelolaan daerah wisata, pelestarian situs dan cagar budaya, serta promosi yang progresif. Adapun sasaran khusus yang ingin dicapai untuk lima tahun antara lain: a. Meningkatnya jumlah benda, situs, kawasan cagar budaya yang dilestarikan pada tahun 2014 menjadi 46 bendasituslokasi b. Meningkatnya jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara c. Peningkatan ketersediaan hotel, restoran, dan perpustakaan daerah.

6. Bidang Perindustrian dan Perdagangan

Bidang perindustrian dan perdagangan merupakan salah satu urusan pilihan dalam kerangka pembangunan kota Medan bersama dengan urusan pertanian, perikanan, dan kelautan. Pengembangan industri dan perdagangan di Kota Medan dicantumkan dalam beberapa sasaran yang inginn dicapai yaitu: a. Peningkatan kontribusi sektor industri terhadap PDRB b. meningkatnya produktifitas rata-rata sektor industri pertahun dalam perekonomian kota c. Meningkatnya kontribus hasil sektor perdagangan terhadap PDRB menjadi Rp. 25,22 trilyun

2.5 Penelitian Terdahulu

Pada dasarnya, evaluasi kinerja ekonomi juga dilakukan oleh beberpa instansi Negara seperti Bappenas. Adapun penelitian yang sejenis atau Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan aanalisis evaluasi kinerja pembangunan ekonomi juga pernah dilakukan , antara laian oleh Raina Damarsari, Junaidi, dan Yulmardi yang berjudul Kinerja Pembanguan Daerah Kabupaten kota di Provinsi Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peringkat kinerja pembangunan antar kabupatenkota di provinsi Jambi dan mengkategorikannya berdasarkan kinerja pembangunannya. Penelitian ini menggunakan 3 kelompok indikator yaitu indikator pembangunan ekonomi yang terdiri dari 8 indikator yakni laju pertumbuhan ekonomi, PDRB perkapita, persentase sektor sekunder dan tersier terhadap PDRB, persentase PDRB kabupaten kota terhadap provinsi, persentase PAD terhadap total penerimaan daerah, persentase rumah tangga yang memiliki pengeluaranperkapita kurang dari Rp 200.000,- per bulan, serta tingkat kemiskinan. Kelompok indikator kedua adalah pembangunan Sumber Daya Manusiaterdiri dari 5 indikator yaitu jumlah penduduk, angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Kelompok indikator ketiga adalah pembangunan infrastruktur terdiri dari 8 indikator yaitu jalan, sekolah, jaringan telepon, listrik, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, sanitasi, dan sumber air minum. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis gerombol cluster analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kota Jambi menempati peringkat pertama dalam kinerja pembangunan. Penelitian kedua dilakukan oleh Dhinta Rahmawati yang berjudul Analisis Kinerja Ekonomi dan Keuangan Daerah Kota Bogor Sebelum dan Selama Desentralisasi Fiskal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja ekonomi Universitas Sumatera Utara serta potensi keuangan kota Bogor sebelum dan setelah desentralisasi fiskal. Penelitian ini menggunakan data time series tahun 1993-2007. Variabel yang digunakan adalah jumlah penduduk, inflasi, pajak, retribusi, laba bersih perusahaan daerah, dana bagi hasil, dana transfer, jumlah wisatawan, serta data pendukung lainnya. Metode yang digunaka adalah metode analisis deskriptif, estimasi Two Stage Least Square 2SLS, uji kriteria statistik, dan uji kriteria ekonometrika.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan PDRB setiap tahunnya.Pertumbuhan ekonomi relatif lebih rendah setelah masa desentralisasi fiskal, namun terjadi peningkatan potensi keuangan. PAD meningkat dengan persentase tertinggi berasal dari pajak dan retribusi daerah serta yang terendah berasal dari laba perusahaan. Penelitian ketiga dilakukan oleh Universitas Padjadjaran dengan judul Hasil Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Tahun 2009 Provinsi Jawa Barat.Penelitian ini menganalis indikator pembangunan derah provinsi Jawa Barat yaitu pelayanan publik, kualitas Sumber Daya Manusia, kesehatan, dan pembangunan ekonomi.Penelitian ini menggunakan metode analisis relevansi dan efektifitas.Pada sektor pembangunan ekonomi diperoleh bahwa terjadi penurunan akibat adanya krisis global.Laju inflasi meningkat akibat kenaikan BBM dan kontribusi ekspor yang melemah.Hal tersebut diikuti pula oleh turunnya nilai realisasi PMA dan PMDN karena biaya produksi yang meningkat serta penurunan pada sektor pertanian akibat krisis pupuk dan turunnya haraga internasional produk-produk pertanian. Universitas Sumatera Utara Penelitian keempat dilakukan oleh Ratri Furry Pustika Rachim dari Universitas Diponegoro pada tahun 2013 dengan judul Evaluasi Pemekaran Wilayah Kota Serang Ditinjau dari Kinerja Ekonomi dan Kinerja Pelayanan Publik Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja ekonomi dan kinerja pelayanan publik pada tahu 2009-2011 di Kota Serang.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode indeksasi untuk membandingkan kinerja daerah otonom baru dengan daerah induk setelah dilakukannya pemekaran wilayah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Serang mampu menyetarakan kinerja ekonominya dengan daerah induk sebelumnya yaitu Kabupaten Serang. Sedangkan untuk kinerja pelayanan publik, Kota Serang justru lebih unggul dibandingkan Kabupaten Serang

2.6 Kerangka Konseptual