Pendekatan Scatterplo Exterior bagian luar toko

83

1. Pendekatan Scatterplo

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas melalui Pendekatan Scatterplot Berdasarkan Gambar 4.3, menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jls serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskendastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai. Universitas Sumatera Utara 84

2. Uji Glejser Tabel 4.10

Uji Heteroskedastisitas malalui pendekatan Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .640 .533 1.201 .233 Exterior_X1 .065 .051 .355 1.267 .208 General_interior_X2 -.015 .035 -.083 -.442 .660 Store_Layout_X3 -.022 .041 -.094 -.531 .596 Display_X4 -.064 .049 -.201 -1.311 .193 a. Dependent Variable: absut Sumber : Output SPSS Januari 2016 Berdasarkan Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen absolut Ut. Dapat dilihat pada kolom Sig. Yang merupakan probabilitas signifikansi variabel, dimana probabilitas signifikansi variabel berada diatas tingkat kepercayaan 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak terindikasi heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 85

4.3.3 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation factor VIF dengan membandingkan yaitu VIF5 maka tidak terdapat multikolinearitas dan Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas. Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .639 .843 .758 .450 Exterior_X1 -.344 .081 -.301 -4.270 .000 .135 7.408 General_interior_X2 .837 .055 .719 15.295 .000 .304 3.289 Store_Layout_X3 .738 .064 .513 11.475 .000 .336 2.974 Display_X4 .366 .077 .184 4.748 .000 .450 2.224 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Y Sumber : Output SPSS Januari 2016 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa: a. Nilai VIF dari variable ExteriorX1, General InteriorX2, Store LayoutX3, DisplayX4 lebih kecil dari 5 VIF 5, ini berarti bahwa tidak terdapat multikolinieritas antar variable independen dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara 86 b. Nilai Tolerance dari variable ExteriorX1, General InteriorX2, Store LayoutX3, DisplayX4 lebih besar dari 0,1 Nilai Tolerance 0.1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variable independen.

4.4 Analisis Statistik Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukkan hubungan linier antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi berganda menggunakan aplikasi SPSS Statistics 17.00.

4.4.1 Persamaan Analisis Statistik

Persamaan Regresi Berganda dapat dilihat sebagai berikut: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Hasil pengolahan atau SPSSdapat dilihat dalam tabel 4.14 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 87 Tabel 4.12 Analisis Regresi Berganda Sumber : Output SPSS Januari 2016 Berdasarkan hasil pengolahan data analisis regresi berganda yang ditunjukkan dalam Tabel 4.12 maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut: Y = 0,639 - 0,344 X 1 + 0,837 X 2 + 0,738 X 3 + 0,366 X 4 + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta a = 0,639 artinya bahwa jika variabel ExteriorX 1 , General Interior X 2 , Store Layout X 3 , Display X 4 , maka Keputusan Pembelian Y sebesar 0,639. b. Koefisien X 1 = -0,344 menunjukkan bahwa Exterior X 1 berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan. Dengan kata lain, jika variabel Exterior X 1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .639 .843 .758 .450 Exterior_X1 -.344 .081 -.301 -4.270 .000 .135 7.408 General_interior_X2 .837 .055 .719 15.295 .000 .304 3.289 Store_Layout_X3 .738 .064 .513 11.475 .000 .336 2.974 Display_X4 .366 .077 .184 4.748 .000 .450 2.224 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Y Universitas Sumatera Utara 88 meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan bertambah sebesar -0,344. c. Koefisien X 2 = 0,837 menunjukkan bahwa General Interior X 2 berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan. Dengan kata lain, jika variabel General Interior X 2 meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan bertambah sebesar 0,837. d. Koefisien X 3 = 0,738 menunjukkan bahwa Store Layout X 3 berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan. Dengan kata lain, jika variabel Store Layout X 3 meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan bertambah sebesar 0,738. e. Koefisien X 4 = 0,366 menunjukkan bahawa Display X 4 berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan. Dengan kata lain, jika variabel DisplayX 4 meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan bertambah sebesar 0,366. Universitas Sumatera Utara 89

4.4.2 Koefisien Determinasi

Determinan R 2 atau R- Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independent mampu menjelaskan variabel dependent. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antar a o nol sampai dengan 1 satu, 0 ≤ R 2 ≤ 1. Jika R 2 semakin besar maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti model-model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya. Tabel 4.13 Hubungan Antar Variabel Nilai Intrepetasi 0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2 – 0,39 Tidak Erat 0,4 – 0,59 Cukup Erat 0,6 – 0,79 Erat 0,8 – 0,99 Sangat Erat Tabel 4.13 menjelaskan mengenai tipe hubungan antar variabel, semakin besar nilai R berarti hubungan semakin erat. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0 – 1. Semakin mendekati nol berarti tidak baik Universitas Sumatera Utara 90 atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas. Hasil instrumen koefisien determinan R 2 dapat dilihat pada Tabel 4.14 Tabel 4.14 Uji Koefisien determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .969 a .938 .935 .90295 a. Predictors: Constant, Display_X4, General_interior_X2, Store_Layout_X3, Exterior_X1 b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Y Sumber : Output SPSS Januari 2016 Berdasarkan Tabel 4.14 dapat disimpulkan sebagai berikut: a. R = 0,969 berarti hubungan antar variable Exterior, General Interior, Store Layout, Display terhadap keputusan pembelian konsumen Champion Coffee Shop sebesar 96,9 artinya hubungannya sangat erat. b. Melalui hasil pengujian pada Tabel 4.16 diketahui bahwa nilai koefisien korelasi R Square sebesar 0,938 berarti hubungan antara variabel Exterior, General Interior, Store Layout, Display terhadap keputusan pembelian konsumen Champion Coffee Shop sebesar 93,8 artinya hubungan tidak erat. Sedangkan sisanya 6,2 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. c. Nilai Adjusted R Square = 0,935 berarti 93,5 keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variable bebas Exterior, General Interior, Store Universitas Sumatera Utara 91 Layout, Display sedaangkan sisanya 6,5 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti harga.

4.4.3 Uji SimultanSerempakUji-f

Uji signifikansi simultanUji-f dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari Exterior, General Interior, Store Layout, Display mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian. Kriteria pengujiannya adalah: a H0 : bi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan sigifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat b Ha : bi ≠ 0, artinya secara simultan adalah signifikan dari variabel bebasX 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 terhadap variabel terikatY. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyabut, dengan rumus sebagai berikut: df pembilang = k-1 df penyebut = n-k Keterangan: n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Universitas Sumatera Utara 92 Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 97 orang dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 5, sehingga diperoleh: 1 df pembilang = 5-1 = 4 2 df penyebut = 97- 5 = 92 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 16.00, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat signifkansi = 5, dengan kriteria uji sebagai berikut: H0 diterima bila F hitung F tabel p ada α = 5 H1 diterima bila F hitung F tabel pada α = 5 Tabel 4.15 Uji Simultan Serempak Uji – f ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1138.104 4 284.526 348.976 .000 a Residual 75.009 92 .815 Total 1213.113 96 a. Predictors: Constant, Display_X4, General_interior_X2, Store_Layout_X3, Exterior_X1 b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Y Sumber : Output SPSS Januari 2016 Pada Tabel 4.15 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 348.976 lebih besar dari nilai F tabel dengan tingkat kesalahan = 5 yaitu 2,465488. Kriteria pengujian hipotesis jika F hitung F tabel dan tingkat Universitas Sumatera Utara 93 signifikansinya 0,000 0,05 dimana 348.976 2,465488 menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen yaitu Exterior, General Interior, Store Layout, dan Display secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan.

4.4.4 Uji signifikansi Parsial Uji-t

Uji signifikansi Parsial Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari Exterior, General Interior, Store Layout, Display mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Y pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur Medan. Model hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: a H0 : bi = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Exterior, General Interior, Store Layout, Displaysecara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian. b H0 : bi ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari Exterior, General Interior, Store Layout, Displaysecara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian Konsumen. Selanjutnya, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel . maka kriteria pengambilan keputusan: Universitas Sumatera Utara 94 H0 diterima jika t hitung t tabel pada α = 2,5 H 1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 2,5 Derajat nilai t hitung diperoleh penyebut : df = n-k. Jumlah sampel adalah sebanyak 97 orang dan jumlah variabel penelitiank adalah sebanyak 5. Jadi, df = 97 – 5 = 92. Dengan demikian, nilai t tabel 1,98609. Uji signifikansi Parsial Uji-t dapat dijelaskan pada tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Uji Parsial Uji-t Berdasarkan Tabel 4.16 terlihat bahwa: 1. Variabel Exterior X 1 berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y pada Champion Caffee Shop Dr.Mansyur Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t hitung -4,270 nilai t tabel 1,66159. Dengan kata lain, jika variabel Exterior X 1 meningkat sebesar satu satuan mak=a keputusan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .639 .843 .758 .450 Exterior_X1 -.344 .081 -.301 -4.270 .000 General_interior_X2 .837 .055 .719 15.295 .000 Store_Layout_X3 .738 .064 .513 11.475 .000 Display_X4 .366 .077 .184 4.748 .000 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian_Y Universitas Sumatera Utara 95 pembelian konsumen pada Champion Caffee Shop Dr,Mansyur, Medan berkurang sebesar -0,344 2. Variabel General Interior X 2 berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y pada restoran Solaria Medan Fair, Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t hitung 15.295 nilai t tabel 1,66159. Dengan kata lain, jika variabel General InteriorX 2 meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen pada Champion Caffee Shop Dr.Mansyur, Medan bertambah sebesar 0,837. 3. Variabel Store LayoutX 3 berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y pada restoran Solaria Medan Fair, Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t hitung 11.475 nilai t tabel 1,66159. Dengan kata lain, jika variabel Store Layout X 3 meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen pada Champion Caffee Shop Dr.Mansyur, Medan bertambah sebesar 0,738. 4. Variabel DisplayX 4 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y pada restoran Solaria Medan Fair, Medan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 0,05 dan nilai t hitung 4.748 nilai t tabel 1,66159. Dengan kata lain, jika variabel DisplayX 4 meningkat sebesar satu satuan maka keputusan pembelian konsumen pada Champion Caffee Shop Dr.Mansyur, Medan bertambah sebesar 0,366. Universitas Sumatera Utara 96

4.5 Pembahasan

Penelitian ini di lakukan pada Champion Coffee Shop yang beralamat di jalan Dr. Mansyur, Medan No 134 A-B, dengan sampel sebesar 97responden teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Dari 97 orang responden dapat dilihat bahwa sampmpel yang berjenis kelamin laki-laki adalah 49 orang dan perempuan 48 orang. Responden yang berusia 17 tahun ada 1 orang, yang berusia 18 tahun ada 1 orang, 19 tahun ada 2 orang, 20 tahun ada 2 orang, 21 tahun ada 10 orang, 22 tahun ada 8 orang, 23 tahun ada 8 orang, 24 tahun ada 9 orang, 25 tahun ada 9 orang, 26 tahun ada 7 orang, 27 tahun ada 11 orang, 28 tahun ada 6 orang, 29 tahun ada 3 orang dan yang berusia 30 tahun ke atas ada 20 orang responden. Kemudian berdasarkan frekuensi berkunjung 2 kali sebanyak 21 orang, 3-5 kali sebanyak 41 orang, dan lebih dari 5 kali sebanyak 35 responden. Berdasarkan analisis statistic deskriptif variabel Exterior didominasi oleh jawaban setuju. Hal ini menunjukkan Exterior cukup menarik perhatian konsumen Champion Coffee Shop untuk masuk kedalam restoran. Variabel General Interior didominasi jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa General Interior cukup menarik perhatian konsumen untuk melakukan pembelian. Variabel Store Layout didominasi jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Store Layout dapat mempengaruhi konsumen beraktifitas di dalam restoran. Begitu juga dengan variabel Display didominasi oleh jawaban setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Display dapat memikat konsumen untuk melakukan pembelian sehingga dapat meningkatkan penjualan restoran. Universitas Sumatera Utara 97 Berdasarkan hasil uji F dapat diketahui bahwa variabel ExteriorX1, General InteriorX2, Store LayoutX3, DisplayX4 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti. Hasil penelitian ini juga didukung oleh pendapat yang dinyatakan oleh Wan Sheila Baros 2013 bahwa teknik pengambilan sampel secara prabalitas sampling meliputi sampel aksidental. Dengan menggunakan batas signifikasi 0,05 dan nilainya lebih kecil sehingga arah koefisien positif. Dengan demikian diperoleh bahwaq hipotesis yang menyatakan store atmosphere memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dapat diterima. Berman dan Evan 2007:604 juga berpendapat bahwa Store Atmosphere terbagi ke dalam empat elemen, yaitu: Exterior, General Interior, Store Layout, dan Display, berpengaruh dalam menimbulkan minat beli konsumen. Hubungan antar variabel Exterior, General Interior, Store Layout, dan Display terhadap variabel keputusan pembelian konsumen sangat erat yang ditunjukkan oleh nilai R sebesar 96,9. Namun, nilai Adjusted R Square menunjukkan bahwa variabel Exterior, General Interior, Store Layout, dan Display terhadap variabel keputusan pembelian konsumen Y sebesar 93,5 sedangkan sisanya sebesar 6,5 dapat dijelaskan olehvariabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor harga, atau kualitas. Universitas Sumatera Utara 98 Menurut peneliti, hasil koefisiean determinasi ini didukung oleh hasil uji t bahwa secara parsial hanya variabel Esterior X1 berpengaruh negative terhadap keputusan pembelian konsumen pada Champion Coffee Shop. Sedangkan variabel General Interior X2, Store Layout X3, dan Display X4 berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan analisis deskriftif variabel Exterior, terlihat bahwa pernyataan kosioner didominasi oleh jawaban setuju dan kurang setuju. Hal ini menunjukkan responden cenderung setuju bahwa esterior memberikan kesan yang baik dan unik yang dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. Variabel General interior terlihat bahwa pernyataan kuisisoner didominasi oleh jawaban setuju dan kurang setuju. Hal ini menunjukkan responden cenderung setuju bahwa desain interior Champion dirancang sebaik mungkin sehingga dapat mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian pada restoran tersebut. Variabel Store Layout terlihat bahwa pernyataan kuisioner didominasi oleh jawaban setuju hal ini menunjukkan bahwa penentuan dan pemanfaatan lokasi dan fasilitas restoran yang seefektif mungkin sehingga konsumen merasa nyaman berada di dalam restoran kemudian melakukan pembelian. Variabel Display didominasi oleh jawaban setuju dan kurang setuju. Hal ini menunjukkan responden cenderung setuju bahwa dekorasi Champion memiliki ciri khas, keunikan dan konsisten yang dapat memikat hati konsumen sehingga melakukan pembelian. Universitas Sumatera Utara 99 Berdasarkan wawancara dengan responden, peneliti menemukan bahwa keputusan pembelian konsumen dominan dipengaruhi oleh variabel Generar Interior, hal ini berarti bahwa bagian dalam restoran yang didesain sedemikian rupa dan menggunakan warna-warna yang cerah dan nyaman bagi konsumen yang mempengaruhi minat konsumen untuk melakukan pembelian. Universitas Sumatera Utara 100

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Suasana Toko Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen . Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel Exterior, General Interior, Store Layout, Display secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Champion Coffee Shop Dr. Mansyur, Medan. 2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Variabel Exterior X1 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur , Medan. 3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Variabel General Interior X2 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan Y pembelian konsumen pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur, Medan. 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Variabel Store Layout X3 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur, Medan. Universitas Sumatera Utara 101 5. Berdasrkan hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa Variabel Display X4 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Y pada Champion Coffee Shop Dr.Mansyur ,Medan

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diatas maka ada beberapa hal yang disarankan peneliti sebagai berikut: 1. Variabel General Interior memberikan pengaruh terbesar terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Oleh karena itu General Interior di dalam suatu restoran harus lebih ditingkatkan agar konsumen merasa puas. Upaya yang sebaiknya dilakukan oleh Champion Coffee Shop Dr.Mansyur adalah dengan membuat warna-warna yang lebih cerah dan menyesuaikan dengan thema, pelatakan pendingin udara ditata kembali dan dibuat sesejuk mungkin agar konsumen merasakan kenyamanan, dan peletakan sound system ditata kembali agar tidak terlalu dekat dengan konsumen. 2. Variabel Store Layout menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Tata letak bagian dalam Champion Coffee Shop Dr.Mansyur membuat konsumen lebih bebas untuk berada di dalam restoran. Jarak antar toko dengan arus lalulintas, jarak antar meja, dan jarak antar toilet dengan ruang tamu menjadi faktor yang mendukung. Hal ini dilakukan agar konsumen Universitas Sumatera Utara 102 yang berada di dalam restoran merasa nyaman. Hal ini dapat diperhatikan sebagai daya tarik, agar konsumen tidak berpindah ke restoran lain. 3. Variabel Display juga menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap Keputuan Pembelian Konsumen . Oleh karena itu dekorasi-dekorasi yang ada di Champion Coffee Shop Dr.Mansyur harus lebih konsisten dan menggunakan dekorasi yang unik dan artistic agar Champion mempunyai karakter tersendiri di mata konsumen dan konsumen tidak berpindah ke restoran yang lain. 4. Exterior juga menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap Keputuan Pembelian Konsumen . Oleh karena itu papan nama didesain semenarik mungkin, pintu masuk ditata kembali agar konsumen lebih mudah untuk keluar masuk restoran, dan lokasi parkir yang disediakan lebih diperluas dan kenyamanannya lebih di jaga agar konsumen merasa nyaman berkunjung ke Champion Coffee Shop tersebut. Universitas Sumatera Utara 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori tentang Store Atmosphere

2.1.1 Pengertian Store Atmosphere

Menurut Utami 2010:98 “Suasana Toko Store Atmosphere merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata letak, pencahayaan, pemajangan, warna, temperature, music, aroma secara menyeluruh akan menciptakann citra dalam bentuk konsume n”. Menurut Kotler dalam Meldarianda dan Lisan 2010:97, Atmosfer adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Atmosfer dalam sebuah café dapat mempengaruhi emosi atau perasaaan konsumen sehingga dapat menyebabkan terjadinya proses pembelian. Menurut Gilbert dalam Dessyana 2013:846, mendefinisikan Store Atmosphere merupakan kombinasi dari pesan secara fisik yang telah direncanakan, store atmosphere dapat digambarkan sebagai perubahan terhadap perencanaan lingkungan pembelian yang menghasilkan efek emosional khusus yang dapat menyebapkan konsumen melakukan tindakan pembelian. Levy Weitz 2007:576 mengemukakan bahwa Susana toko merupakan penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya, music, dan aroma yang dapat menciptakan lingkungan pembelian yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan pembelian. Universitas Sumatera Utara 12 Pengertian store atmosphere merupakan salah satu unsur dari retailing mix yang juga harus diperhatikan oleh suatu bisnis ritel. Dengan adanya store atmosphere yang baik, perusahaan dapat menarik konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian. Pengertian store atmosphere menurut Berman dan Evan 2007:454 adalah “Atmosphere refers to the store’s physical characteristics that projec t an image and draw customer” Suasana mengacu karakteristik fisik toko yang memproyeksikan gambar dan menarik pelanggan. Dari pengertian di atas, penulis dapat mengambil keputusan bahwa store atmosphere adalah suatu karakteristik fisik dan sangat penting bagi setiap bisnis ritel, hal ini berperan sebagai penciptaan suasana yang nyaman untuk konsumen dan membuat konsumen ingin berlama-lama berada di dalam toko dan secara tidak langsung merangsang konsumen untuk melakukan pembelian.

2.1.2 Cakupan Store Atmosphere

Cakupan strategi Store atmosphere bisa dikelompokkan menjadi Instore dan Outstore. “Store atmosphere bisa dipahami sebagai penataan ruang dalam Instore dan ruang luar Outstore yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelangg an”, Berman dan Evan 2007:456. a. Instore Atmosphere Instore Atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di dalam ruangan yang menyangkut: 1. Internal Layout merupakan pengaturan dari berbagai fasilitas dalam ruangan yang terdiri dari tata letak meja kursi pengunjung, tata letak meja kasir, dan tata letak lampu, pendinginan ruangan, sound. Universitas Sumatera Utara 13 2. Suara merupakan keseluruhan alunan suara yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan kesan rileks yang terdiri dari live music yang disajikan restoran dan alunan suara music dari sound system. 3. Bau merupakan aroma-aroma yang dihadirkan dalam ruangan untuk menciptakan selera makan yang timbul dari aroma makanan dan minuman, aroma yang ditimbulkan oleh pewangi ruangan. 4. Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahan-bahan yang digunakan untuk meja dan kursi dalam ruangan dan dinding ruangan. 5. Desain interior bangunan adalah penataan ruang-ruang dalam restoran kesesuaian meliputi kesesuaian luas ruang pengunjung dengan ruas jalan yang memberikan kenyamanan, desain bar counter, penataan meja, penataan lukisan-lukisan, dan sistem pencahayaan dalam ruangan. b. Outstore Atmosphere Outstore Atmosphere adalah pengaturan-pengaturan di luar ruangan yang menyangkut: 1. External Layout yaitu pengaturan tata letak berbagai fasilitas restoran diluar ruangan yang meliputi tata letak parkir pengunjung, tata letak papan nama, dan lokasi. 2. Tekstur merupakan tampilan fisik dari bahan-bahan yang digunakan bangunan maupun fasilitas di luar ruangan yang meliputi tekstur dinding bangunan luar ruangan dan tekstur papan nama luar ruangan. Universitas Sumatera Utara 14 3. Desain eksterior bangunan merupakan penataan ruangan-ruangan luar restoran meliputi desain papan nama luar ruangan, penampilan pintu masuk, bentuk bangunan dilihat dari luar, dan sistem pencahanyaan luar ruangan.

2.1.3 Elemen Store Atmosphere

Menurut Berman dan Evans 2007:604, “Atmosphere can be divided into several elements: enterior, general interior, store layout, and displays.” Elemen Store Atmosphere ini meliputi: bagian luar toko, bagian dalam toko, tata letak ruangan, dan panjangan interior point of interest display,akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini:

1. Exterior bagian luar toko

Exterior adalah desain bagian paling luar. Exterior ini biasanya memberikan kesan pertama terhadap toko, karena bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh pengunjung. Karakteristik exterior mempunyai pangaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk kedalam toko. Element-elemen exterior ini terdiri dari sub elemen-sub elemen sebagai berikut: a. Storefront Bagian Muka Toko Bagian muka atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan kostruksi bangaunan. Store front harus mencerminkan Universitas Sumatera Utara 15 keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya konsumen yang baru sering menilai toko dari penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga merupakan exterior merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko. b. Marquee Simbol Marguee adalah suatu tanda digunakan untuk memegang nama atau logo suatu toko. Marguee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf, atau penggunaan lampu neon. Marguee dapat terdiri nama atau logo saja, atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi lainnya. Supaya efektif, marguee harus diletakkan diluar, terlihan berbeda, dan lebih menarik atau lebih mencolok dari pada toko lain disekitarnya. c. Entrance Pintu Masuk Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehinggan dapat mengundang konsumen untuk masuk ke dalam toko dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas keluar masuk konsumen. d. Display Window Tampilan Jendela Tujuan dari display window adalah untuk mengidentifikasikan toko dengan memajang barang-barang yang mencerminkan keunikan toko tersebut sehingga dapat menarik konsumen masuk. Dalam membuat jendela pajangan yang baik harus dipertimbangkan ukuran jendela, jumlah barang yang dipajang, warna, bentuk, dan frekuensi penggantiannya. Universitas Sumatera Utara 16 e. Height and Size Building Tinggi dan Ukuran Gedung Dapat mempengaryhi kesan tertentu terhadap toko tersebut. Misalnya, tinggilangit-langit toko dapat membuat ruangan seolah-olah lebih luas. f. Uniqueness Keunikan Keunikan suatu toko bisa dihasilkan dari desain bangunan toko yang lain dari yang lain. g. Surrounding Area Lingkungan Sekitar Keadaan lingkungan masyarakat dimana suatu toko berada, dapat mempengaruhi suatu toko. Jika toko lain yang berdekatan memiliki citra tersebut. h. Parking Tempat Parkir Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi konsumen. Jika tempat parker luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan atmosphere yang positif bagi toko tersebut.

2. General Interior bagian dalam toko