Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

3 Perkembangan tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku Utara dari tahun 2005-2009 memiliki tren yang menurun. Namun jika ditinjau secara spasial, pencapaian penanggulangan kemiskinan cukup bervariasi. Terdapat kabupatenkota yang memiliki persentase penduduk miskin yang masih tinggi seperti Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Barat. Kabupatenkota lain seperti Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan dan Halmahera Utara memiliki persentase penduduk miskin yang relatif rendah Tabel 1.1. Tabel 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut KabupatenKota di Provinsi Maluku Utara Tahun 2009 No KabupatenKota Jumlah Penduduk Miskin ribu jiwa Persentase penduduk miskin 1 Halmahera Barat 13,8 14,34 2 Halmahera Tengah 9,1 26,64 3 Kepulauan Sula 14,7 11,51 4 Halmahera Selatan 20,8 10,97 5 Halmahera Utara 15,2 7,93 6 Halmahera Timur 13,5 19,55 7 Kota Ternate 7,2 4,22 8 Kota Tidore Kepulauan 4,9 6,01 Provinsi Maluku Utara 99,10 10,34 Tergabung dengan Kabupaten Pulau Morotai Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara, 2009 diolah.

1.2 Perumusan Masalah

Penanggulangan kemiskinan merupakan permasalahan kompleks yang dihadapi oleh seluruh negara terutama negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Provinsi Maluku Utara sebagai provinsi yang baru terbentuk di tahun 1999, harus bekerja keras untuk terus mengurangi tingkat kemiskinan agar 4 pembangunan yang berjalan benar-benar dapat memberikan manfaat secara optimal di segala bidang. Pada tahun 2009 Provinsi Maluku Utara masih harus menghadapi kemiskinan 99,10 ribu jiwa atau 10,34 persen dari total penduduknya. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa target penurunan kemiskinan hingga 8,2 persen pada tahun 2009 masih belum tercapai. Pencapaian penanggulangan kemiskinan menurut kabupatenkota di Maluku Utara masih belum merata. Pada tahun 2009, tiga kabupatenkota memiliki persentase penduduk miskin tergolong rendah yaitu Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Utara. Sedangkan kabupatenkota lainnya masih relatif tinggi. Bahkan, Kabupaten Halmahera Tengah dan Halmahera Timur persentase penduduk miskinnya tergolong sangat tinggi. Identifikasi pola maupun faktor penyebab kemiskinan merupakan salah satu informasi penting yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mendukung program pengurangan kemiskinan. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pola kemiskinan persentase penduduk miskin, tingkat kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan antarkabupatenkota dan antarwaktu di Provinsi Maluku Utara selama tahun 2005-2009? 2. Apakah faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku Utara tahun 2005-2009? 5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah: 1. Memberi gambaran pola kemiskinan persentase penduduk miskin, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan antarkabupatenkota dan antarwaktu di Provinsi Maluku Utara tahun 2005-2009. 2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan di Provinsi Maluku Utara tahun 2005 - 2009.

1.4 Manfaat Penelitian