48
persen, 20 persen lulus pendidikan menengah atas dan hanya 5,76 persen yang tamat Perguruan Tinggi.
Kota Ternate memiliki kualitas pendidikan yang paling baik, dengan jumlah lulusan SMA mencapai 43,92 persen dan lulusan Perguruan Tinggi
sebesar 13,98 persen. Demikian pula dengan Kota Tidore Kepulauan, penduduk lulusan SMA sebesar 24,41 persen dan lulusan Perguruan Tinggi sebesar 9,83
persen. Sedangkan di kabupatenkota lainnya persentase lulusan SMA dan Perguruan Tinggi masih tergolong rendah. Hal ini mengindikasikan kurang
meratanya pembangunan sektor pendidikan di Maluku Utara.
4.2 Gambaran Pola Kemiskinan di Provinsi Maluku Utara Tahun 2005-2009
4.2.1 Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Provinsi Maluku Utara
Perkembangan persentase penduduk miskin di Provinsi Maluku Utara dari tahun 2005-2009 mengalami penurunan, yaitu 13,23 persen pada tahun 2005,
menurun menjadi 12,73 persen tahun 2006, hingga mencapai mencapai angka 10,34 persen pada tahun 2009. Demikian pula dengan jumlah penduduk miskin
yang mengalami penurunan dari 118,6 ribu jiwa pada tahun 2005 menjadi 99,10 ribu jiwa pada tahun 2009 Gambar 4.4. Hal ini mengindikasikan adanya
perbaikan dalam pencapaian pembangunan ekonomi di Provinsi Maluku Utara.
49
Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara, 2009 diolah.
Gambar 4.4. Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Maluku Utara Tahun 2005-2009
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Maluku Utara dari tahun 2005-2009 cukup bervariasi antarkabupatenkota. Namun secara
umum dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Kota Ternate memiliki persentase penduduk miskin yang paling rendah dengan tingkat pengurangan
persentase penduduk miskin rata-rata per tahun sebesar 3,4 persen. Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Utara memiliki tingkat kemiskinan yang
relatif rendah pula. Kedua kabupatenkota tersebut mampu menurunkan persentase penduduk miskin lebih dari tujuh persen tiap tahun.
Kabupaten Halmahera Tengah memiliki persentase penduduk miskin tertinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lainnya yaitu di atas 25 persen.
Kabupaten Halmahera Timur juga memiliki persentase penduduk miskin rata-rata di atas 20 persen. Namun, laju penurunan persentase penduduk miskin di kedua
kabupaten tersebut cukup tinggi yaitu 4,3 persen di Halmahera Tengah dan 5,4 persen di Halmahera Timur. Diharapkan upaya pengentasan kemiskinan di kedua
kabupaten tersebut dapat segera teratasi.
118,6 116,8
109,9 107,9
99,10
13,23 12,73
11,97 11,51
10,34
20 40
60 80
100 120
140
2005 2006
2007 2008
2009
Tahun
Jumlah Penduduk Miskin 1000 jiwa Persentase Penduduk Miskin
50
Tabel 4.8. Persentase Penduduk Miskin HCI Provinsi Maluku Utara Menurut KabupatenKota Tahun 2005-2009
KabupatenKota Tahun
Rata-rata pengurangan
HCI per
tahun 2005
2006 2007
2008 2009
1 2
3 4
5 6
7
Halmahera Barat 16,85
17,12 16,19
16,12 14,34
-3.8 Halmahera Tengah
31,83 31,81
30,18 28,52
26,64 -4.3
Kepulauan Sula 16,08
15,14 14,07
13,71 11,51
-7.9 Halmahera Selatan
14,09 13,36
12,95 12,54
10,97 -6.0
Halmahera Utara 11,32
10,36 9,63
8,90 7,93
-8.5 Halmahera Timur
24,48 22,68
21,54 21,13
19,55 -5.4
Kota Ternate 4,85
4,54 4,26
4,15 4,22
-3.4 Kota Tidore Kepulauan
8,32 8,31
7,43 6,54
6,01 -7.7
Provinsi Maluku Utara 13,23
12,73 11,97
11,51 10,34
-5.9 Sumber: BPS Provinsi Maluku Utara, 2009 diolah.
Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Selatan dan Kepulauan Sula di tahun 2005 memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Namun, laju
penurunan persentase penduduk miskin di Kabupaten Halmahera Selatan dan Kepulauan Sula cukup tinggi, sehingga pada tahun 2009 kedua kabupaten tersebut
mampu menurunkan angka kemiskinan hingga tinggal sekitar 11 persen. Kabupaten Halmahera Barat hanya mampu menurunkan tingkat kemiskinannya
rata-rata 3,8 persen tiap tahun, sehingga di tahun 2009 penduduk miskin di Halmahera Barat masih 14,34 persen.
51
4.2.2 Perkembangan Tingkat Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan