BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan pembahasan diatas diperoleh beberapa hal penting mengenai “Potret Pembangunan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Banten selama
periode tahun 1994-2009 adalah sebagai berikut : 1. Bahwa faktor yang digunakan dalam menganalisa laju pertumbuhan Indeks
Pembangunan Manusia di Provinsi Banten mempunyai pengaruh yang signifikan. Kepadatan penduduk, share sektor jasa dan PDRB per kapita memberikan
kontribusi terhadap konvergensi IPM di Banten. 2. Laju pertumbuhan IPM di Banten berdasarkan model persamaan diatas mengarah
ke konvergensi. Meskipun cukup lambat pergerakannya tapi sudah mengarah pada satu titik yang sama. Konvergensi IPM di Banten lebih cepat dibanding sebelum
Banten berdiri. Hal ini menunjukkan kebijakan pembangunan kabupaten dan kota di Banten sudah berjalan dengan baik, meskipun belum optimal.
6.2 Implikasi Kebijakan
Sejumlah informasi yang diperoleh dari penelitian ini, menghasilkan beberapa usulan kebijakan agar proses pembangunan SDM di Banten melalui indikator Indeks
Pembangunan Manusia yang merupakan penilaian kinerja keberhasilan pembangunan daerah, antara lain :
1. Pembangunan ekonomi yang lebih terkonsentrasi di wilayah utara dan timur mendorong akselarasi pembangunan lebih cepat dibanding di wilayah selatan.
Tentunya ini mengakibatkan masuknya arus urbanisasi menuju wilayah yang lebih menarik secara ekonomis –diketahui jumlah kepadatan penduduk di wilayah
tersebut lebih tinggi ketimbang wilayah selatan-- dan begitu pula investor melihat kondisi ini menarik untuk investasi karena adanya pasar yang menjanjikan.
2. Terbatasnya pembangunan akses infrastruktur di wilayah selatan turut memberikan kontribusi negatif terhadap lambatnya pembangunan ekonomi, dimana pada
akhirnya berdampak pada lambatnya pertumbuhan IPM. Meskipun Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran yang cukup signifikan untuk bidang pendidikan
dan kesehatan, namun hal tersebut dianggap belum mencukupi. Oleh karena itu, perlu kordinasi yang intensif antara Pemerintah Banten dan Pemerintah Daerah
Kabupaten Lebak dan Pandeglang dalam mengembangkan infrastruktur guna mempercepat akselarasi dan membuka akses daerah terisolasi di wilayah selatan.
Tentunya adanya kebijakan ini akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Penggunaan Tipologi Klassen setidaknya membantu pemerintah
daerah untuk memetakan potensi keunggulan daerah sehingga dapat merumuskan prioritas kebijakan yang tepat sasaran.
3. Kebijakan yang berkelanjutan dan terintegritas dapat mempercepat konvergensi IPM di wilayah Banten tanpa terkecuali. Bagi Banten, optimisme tujuan itu bisa
tercapai melihat letak geografis dan didukung oleh pasar yang terus berkembang serta SDM yang cukup berkualitas.
6.3 Saran